Tuesday, July 1, 2025
Cakraline
  • Home
  • Celebrity
    • Lifestyle
  • Female
    • Inspiratif
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Isu Khusus
  • Film & Musik
    • Fashion
    • Musik
  • travel
    • Destinasi
    • Galeri
  • Video & TV Streaming
  • Olahraga
    • Lokal
    • Internasional
  • Home
  • Celebrity
    • Lifestyle
  • Female
    • Inspiratif
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Isu Khusus
  • Film & Musik
    • Fashion
    • Musik
  • travel
    • Destinasi
    • Galeri
  • Video & TV Streaming
  • Olahraga
    • Lokal
    • Internasional
Morning News
No Result
View All Result
Home Nusantara

Dr Budi Yulianto, apakah Teknologi Pengendalian Lalu Lintas Ini Sudah Teruji dan Berhasil Menangani Kemacetan di DKI Jakarta ?

by sal
May 22, 2023
0
0
SHARES
Cakraline.com.   Lalu lintas di DKI Jakarta semakin terasa lebih padat dibandingkan pada masa sebelum pandemi. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas ini terbukti dari data-data yang dikumpulkan TomTom Traffic Index bahwa kota Jakarta menempati ranking ke 29 sebagai kota termacet di dunia pada tahun 2022.

Kondisi-lalu-lintas-jalan-di-Jakarta-ft-Ist
Kondisi-lalu-lintas-jalan-di-Jakarta-ft-Ist
Tingkat kemacetan ini semakin naik setiap tahunnya setelah di tahun 2020 sempat turun drastis akibat pandemi yang melanda dan mencegah masyarakat untuk bermobilisasi. Jika tren peningkatan kemacetan ini dibiarkan saja, sangat memungkinkan Jakarta kembali menempati peringkat ke 7 dengan persentase kemacetan sebesar 53% seperti di tahun 2019.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sejumlah cara telah dilakukan pemerintah dalam hal ini melalui Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk menekan kemacetan lalu lintas mulai dari penerapan peraturan ganjil genap, rencana penutupan 27 titik putar balik hingga wacana pemberlakuan jalan berbayar elektronik (ERP). Dan, salah satunya yang terbaru, yaitu pemasangan sistem ATCS (Area Traffic Control System) atau sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) melalui optimasi dan koordinasi pengaturan lampu lalu lintas di setiap persimpangan.
Saat ini, dari 321 simpang yang ada di DKI Jakarta, sebanyak 162 simpang telah menggunakan sistem ATCS generasi sebelumnya dan setidaknya ada 20 simpang yang telah menggunakan teknologi AI Traffic Light. Beberapa simpang yang dipilih pun merupakan titik-titik krusial yang sering terjadi kemacetan panjang akibat padatnya kendaraan di antrian lampu lalu lintas. 
Salah satunya pada persimpangan di Gunung Sahari – Martadinata, simpang Gunung Sahari – Underpass Angkasa, simpang Hayam Wuruk/ Gajah Mada – Sawah Besar dan simpang Harmoni. Simpang yang terpasang teknologi terbaru ini pun dapat terlihat bagi para pengguna jalan, yaitu terdapat tiang dan kamera, antara 20-50 meter sebelum masing-masing kaki simpang. 
“Di Jakarta, dalam pengaturan Lalu Lintas harusnya sudah berorientasi dengan demand responsive, maksudnya sistem traffic signal harus responsif terhadap kondisi lalu lintas yang ada dan terintergrasi ke semua simpang disekitar.  Teknologi AI yang diklaim ini pun perlu dijelaskan, teknologi AI apa yang dipakai dan menggunakan logika apa sehingga para akademisi dan pelaku transportasi memahami,” jelas Dr Budi Yulianto, pakar transportasi dari ITS Indonesia (Intelligent Transport System Indonesia) dalam keterangan pers yang diterima Cakraline.com.
Penerapan teknologi AI Traffic Light pada sistem ATCS ini kabarnya telah diterapkan semenjak bulan Februari tahun ini, namun sayangnya, sampai bulan Mei ini masih belum terlihat apakah mampu mengurai atau bahkan menurunkan kemacetan di DKI Jakarta, bahkan tidak ada informasi atau berita terkait perkembangan proyek ini.
Padahal teknologi yang digunakan ini merupakan teknologi tinggi yang diadaptasi dari negara-negara maju dan kemungkinan tentunya anggaran yang dikeluarkan tidaklah murah.
Budi melanjutkan, di Indonesia ada beberapa konsep sistem terkait lampu lalu lintas. Yang pertama dan sudah banyak digunakan, yaitu fixed time traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan ditiap ruas jalan. Konsep berikutnya vehicle activated control, yaitu pengaturan lampu lalu lintas berdasarkan kondisi lalu lintas di lapangan.
Di beberapa daerah di Indonesia, ada beberapa APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) yang telah menerapkan sistem vehicle activated control. Sistem ini langsung diterapkan tanpa kajian ataupun diuji secara komperhensif, padahal sistem ini menggunakan fixed time traffic signal dan untidy atau tidak rapi sehingga sistem vehicle activated control ini tidak cocok dengan lalu lintas di lapangan dan tingkat derajat kejenuhannya melebihi 0,7 sehingga menjadi masalah. 
“Contohnya sistem ethics balance dari Jerman yang pernah diterapkan di salah satu kota di Indonesia. Sistem ini tidak berhasil dibuktikan dari derajat kejenuhan lalu lintas di atas 0,7. Hal ini karena di Jerman, kondisi kendaraan melaju di satu jalur dan tidak ada motor. Kondisi ini tentunya berbeda dengan di Indonesia. Karenanya produk dari luar negeri belum tentu bisa digunakan di Indonesia tanpa melalui kajian yang komprehensif dan bisa dibuktikan,” jelas Budi yang juga adalah parkar tranportasi dari Universitas Negeri Sebelas Maret.
Selayaknya, masyarakat harus mendapat informasi yang jelas terkait implementasi dan hasil dari penerapan sistem ini dan agar dapat dikaji dan diuji oleh para pakar sehingga dapat menjadi evaluasi bersama apakah dapat bermanfaat bagi masyarakat dan layak dilanjutkan untuk seluruh simpang di DKI Jakarta.
Jangan sampai penerapan sistem tersebut tidak teruji dengan kondisi lalu lintas yang ada di DKI Jakarta dan akhirnya berpotensi pada kerugian negara. Untuk itu, sepatutnya pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta perlu lebih transparan dan lebih mengkaji untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta yang tak kunjung usai.
“Traffic signal control penting untuk mengurai kemacetan yang diakibatkan oleh antrian kendaraan di persimpangan lampu lalu lintas, apalagi jika sudah menggunakan ternologi baru yang lebih dicanggih, maka perlu dilakukan proof of concept atau kajian. Memang harus ada bukti, karena pendanaannya dari pemerintah sehingga harusnya dapat memberikan manfaat yang baik,” tutup Budi.
No Result
View All Result

Recent Posts

  •  Tak Kuat dihujat Nitizen Sri dan Fitri Ambil Kembali Ibu Kandung dari Panti Jompo Griya Lansia
  • Mitha The Virgin Kehilangan Ibunda Tercinta, ‘ Aku sudah iklas’
  •  InJourney Kembali Gelar Pelatihan Hospitality di Timur Indonesia
  • Walikota Depok Minta Agar Event Expo Happy Catz Show Lebih Dikembangkan
  • Yuni Shara  Gelar Konser 3553 Simbol Transformatif dalam Hidup Sang Diva

Recent Comments

    Archives

    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • March 2025
    • February 2025
    • January 2025
    • December 2024
    • November 2024
    • October 2024
    • September 2024
    • August 2024
    • July 2024
    • June 2024
    • May 2024
    • April 2024
    • March 2024
    • February 2024
    • January 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • October 2023
    • September 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • May 2023
    • April 2023
    • March 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • November 2022
    • October 2022
    • September 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • May 2022
    • April 2022
    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • December 2021
    • November 2021
    • October 2021
    • September 2021
    • August 2021
    • July 2021
    • June 2021
    • May 2021
    • April 2021
    • March 2021
    • February 2021
    • January 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • October 2019
    • September 2019
    • May 2018

    Categories

    • Destinasi
    • Ekonomi
    • Event
    • Exclusive
    • Fashion
    • Film
    • Galeri
    • Inspiratif
    • Isu Khusus
    • Kolom Mahasiswa
    • Musik
    • Nusantara
    • Regional
    • Transportasi

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org
    • Destinasi
    • Ekonomi
    • Event
    • Exclusive
    • Fashion
    • Film
    • Galeri
    • Home
    • Inspiratif
    • Internasional
    • Isu Khusus
    • Kontak
    • Lifestyle
    • Lokal
    • Musik
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Politik
    • Regional
    • Susunan Redaksi

    © 2024 Cakraline

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Celebrity
      • Lifestyle
    • Female
      • Inspiratif
    • Nasional
      • Ekonomi
      • Politik
      • Isu Khusus
    • Film & Musik
      • Fashion
      • Musik
    • travel
      • Destinasi
      • Galeri
    • Video & TV Streaming
    • Olahraga
      • Lokal
      • Internasional

    © 2024 Cakraline