Cakraline.com. Jakarta – Pandemi covid-19, memukul industri hiburan, Ayu Azhari merasakan betul tersebut. Pun dengan selebritis yang lain. Tak tinggal diam Ayu terus berusaha produktif ditenggah keadaan sulit.
Meski ekonominya terdampak, Ayu tetap melakukan kegiatan sosial dengan mengalang donasi Gerakan Seribu Untuk Indonesia, hasil donasi dibelanjakan sembako, masker hingga hand sanitizer yang nantikan diberikan kepada masyarakat.
Itu disampaikan dalam Webinar yang diselanggarakan DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (GPK) bertajuk “Peranan Artis di Tengah Pandemi Covid-19” yang dilaksanakan secara virtual belum lama ini.
Acara yang dipandu Presiden Pemuda Asia Afrika Beni Pramula itu menghadirkan sejumlah artis yaitu Ayu Azhari, Eko Patrio, Wanda Hamidah, Vega Daryanti, Jessica Iskandar.
Ayu menceritakan, pandemi virus corona yang diikuti oleh kebijakan Work from Home dan PSBB memang turut memukul ekonomi para artis, namun mereka cepat beradaptasi dengan keadaan.
Profesi artis sebenarnya terbiasa beradaptasi dengan cepat karena pekerjaannya melatih mereka untuk punya daya tahan terhadap ketidakstabilan.
“Kami memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara, kami ingin menjadi bagian dari anak bangsa yang peduli untuk berpartisipasi,” ucap Ayu.
Eko Patrio menilai pandemi Covid-19 ini sebagai badai yang sempurna (perfect storm) yang meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan manusia. Dari persoalan yang awalnya masalah kesehatan berkembang menjadi masalah ekonomi dan sosial.
Eko meyakini setiap krisis selalu akan menimbulkan kreativitas dan melahirkan orang-orang hebat. Ia senang rekan-rekan artisnya yang mendadak jiwa entrepreneurshipnya muncul bahkan masih aktif berkegiatan sosial.
“Saya menyebut mereka yang pantang menyerah ini sebagai coconut generation yang tahan banting di setiap situasi sulit,” kata Eko.
Anggota DPR RI, menegaskan, “Saya juga merasa punya tanggung jawab politik dan moral untuk membantu masyarakat di Dapil. Karena itu gaji saya juga digunakan untuk membeli paket sembako untuk diberikan kepada masyarakat,” kata Eko.
Jessica Iskandar merasakan kesulitan yang sama. Virus corona tak hanya memukul penghasilan Jedar, perencanaan kehidupan rumah tangga pun menjadi terganggu akibat virus ini. Dia harus membatalkan perkawinannya yang sedianya akan diselenggarakan di Jakarta dan Bali.
“Waktu itu aku sempat stress. Aku jualan roti sama kosmetik, mall tutup semua jadi daganganku tutup semua. Jadi udah aku gak syuting, dagangan tutup, nikah gak jadi. Tapi aku juga berfikir, harus muter otak agar bisa bangkit,” kata Jedar.
Wanda Hamidah, Vega dan Febi Fabiola bangga dengan keterlibatan artis pada sejumlah aksi sosial. Dia menyebut salah satu hikmah pandemi ini adalah menguatnya solidaritas sosial masyarakat, termasuk artis. Merasa ikut bergotong royong untuk menanggulangi krisis ekonomi akivat Covid-19.
Intan Nurlita yang berprofesi sebagai psikolog melihat bangsa Indonesia sudah melewat masa ‘zone ketakutan’ dalam tiga bulan pertama penyebaran virus corona. Menurutnya, saat ini masyarakat sudah memasuki ‘zone belajar’ dimana mulai ada kemampuan adaptasi dengan keadaan.
Intan mengaku panedemi ini memberikan dampak sekitar 70 persen terhadap pendapatannya. Dia juga dituntut memutar otak agar usaha restorannya tetap berjalan dengan cara merubah konsep yang semula all you can eat menjadi take away.
Intan banyak mengisi waktu dengan memberikan bimbingan dan konsultasi gratis untuk membantu sesame “Berbaginya aku dengan cara memberikan bimbingan gratis, webinar free terkait dunia psikolog,” kata Intan.
Ketua Umum DPP GPK Bursah Zarnubi menapresiasi kegiatan sosial yang telah dilakukan para pesohor tersebut. Di webinar ini dia mengungkapkan kekagumannya atas peran nyata para artis di tengah-tengah masyarakat. Menurut Bursah, artis telah mampu menjadi entitas di luar negara yang berperan mendorong charity dalam rangka berkotribusi untuk penanggulangan pandemi covid-19.
“Saya lihat peranan artis sangat luar biasa, bagaimana mereka terpanggil dan bertanggung jawab menjadi bagian dari sejarah bangsa agar virus ini tidak menimbulkan masalah yang lebih besar lagi,” kata Bursah.