Salah satu rekomendasi MPR RI 2014-2019 yang tidak akan dibahas oleh MPR RI periode 2019-2024 adalah amandemen terbatas UUD NRI 1945, yaitu tentang pemilihan presiden langsung. Pemlihan presiden tidak akan dikembalikan kepada MPR RI, tetap dipilih langsung oleh rakyat.
Demikian disampakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Istana Negara Jakarta, Rabu (16/10/2019) saat menyampaikan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden kepada presiden terpilih Joko Widodo. Pelantikan dilaksanakan tanggal 20 Oktober 2019 nanti di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.
Bambang Soesatyo yang juga Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu menambahkan, usai dilantik dan resmi memimpin Indonesia, MPR RI mengajak Presiden Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin bisa seiring sejalan dengan MPR dalam menghadapi berbagai agenda ketatanegaraan.
Agenda ketatanegaraan yang dimaksudkan MPR itu adalah tentang rencana amandemen terbatas UUD Negara Republik Indonesia (NRI) 1945, sebagaimana direkomendasikan oleh MPR RI periode 2014-2019, papar pria yang akrab dipanggil Bamsoet itu.
“Saya tegaskan, amandemen terbatas UUD NRI 1945 tidak membahas pemilihan presiden. Pemilihan presiden tetap dilaksanakan secara langsung. Tidak dikembalikan ke MPR. Tidak ada pertanggungjawaban presiden ke MPR. Cukup Ibu Megawati Soekarnoputri yang menjadi mandataris MPR RI terakhir tahun 2002,” tegas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Kadin ini memastikan amandemen terbatas UUD NRI 1945 tidak akan menjadi bola liar. Dipastikan pula masa jabatan presiden tetap lima tahun dan maksimal dua periode, lanjut dia.
“Amanademen terbatas UUD NRI 1945 hanya akan membahas masalah ekonomi dan pembangunan. Kita tidak akan membiarkan menjadi bola liar. Sekali lagi saya tegaskan tidak ada amandemen terkait pemilihan presiden secara langsung,” papar Bamsoet.
Selain mengantarkan undang pelantikan, kedatangan MPR RI ke Istana Negara adalah juga memastikan prosesi pelantikan sudah siap. Koordinasi dengan berbagai lembaga negara seperti KPU, TNI, Polri, BIN, Kementerian Luar Negeri, dan Sekretariat Negara juga terus dilakukan, agar pada hari pelaksanaan pelantikan bisa berjalan khidmat.
Dalam pertemuan itu lanjut Bamsoet, Presiden mempercayakan sepenuhnya roses pelantikan itu kepada MPR RI sebagai tuan rumah. Berbagai ikhtiar sudah dilakukan agar pelantikan yang merupakan gong terakhir penyelenggaraan Pemilu 2019 bisa kita lalui dengan sukses.
“Kesuksesan pelantikan bukanlah semata buah hasil kerja MPR RI, melainkan buah hasil kerja Bangsa Indonesia,” ujar mantan Ketua DPR itu.
Turut hadir dalam pertemuan itu para Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah (F-PDI Perjuangan), Ahmad Muzani (F-Gerindra), Jazilul Fuwaid (F-PKB), Syarief Hasan (F-Demokrat), Hidayat Nur Wahid (F-PKS), Zulkifli Hasan (F-PAN), Arsul Sani (F-PPP), Lestari Moerdijat (F-Nasdem) dan Fadel Muhammad (Kelompok DPD).
Bamsoet juga menjelaskan kepada Presiden Joko Widodo bahwa MPR RI telah silaturahim sekaligus mengantarkan undangan pelantikan kepada Wakil Presiden terpilih 2019-2024 KH Maruf Amin, Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri, kandidat calon presiden – wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Serta malam nanti ke Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono.
Dikatakan Bmasoet, kehadiran mereka dalam pelantikan selain membawa kesejukan bagi iklim politik nasional, juga akan membawa pesan penting bahwa para elite politik selalu mengedepankan gotong royong dalam membangun bangsa dan negara.
“Berbagai luka dan dinamika saat Pemilu 2019 lalu, telah kita balut bersama, sehingga masyarakat di akar rumput tidak lagi dihadapkan kepada potensi perpecahan,” pungkas Bamsoet.