Cakraline.com. Kota Tasikmalaya – Jangan menjadikan ketiadaan materi sebagai kendala atau penghambat untuk menjadi sukses dan jangan berpikir kalau tidak punya modal maka tidak bisa sukses dan maju. Semua berpulang kepada tekad dan kemauan diri. Ketika ada niat dan keinginan yang kuat pasti aka nada jalan terbentang.
“Banyak anak-anak muda kita yang sekarang bisa berkuliah bahkan di mancanegara dan itu bukan didapat dari biaya sendiri. Kita bisa mendapatkan beasiswa dari berbagai sumber dan bisa kita dapatkan tentu kalau kita punya keinginan dan tekad yang kuat. Cari informasi sebanyak mungkin, bukalah wawasan, dan perluas jejaring dengan silaturahim,” ungkap Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dalam Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada puluhan mahasiswa dari “Kota Santri” Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut digelar di Studio Radar TV Kota Tasikmalaya dan dihadiri para mahasiswa yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Tasikmalaya. Seperti Universitas Siliwangi (Unsil), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), dan Umtas.
Pelaksanaan acara Sharing Komunikasi dan Motivasi itu mendadak. Hanya hitungan jam untuk mempersiapkannya dan sukses. Saat dalam perjalanan dari rumahnya di Kota Bogor pada Sabtu pagi, Dr Aqua Dwipayana mengontak teman akrabnya Dadan Alisundana yang menjabat Direktur Radar Tasikmalaya. Menginfokan sedang menuju Tasikmalaya dan diperkirakan sampainya siang.
“Saya sedang menuju Tasikmalaya. Jika siang atau sore ini (Sabtu-red) Kang Dadan berkenan mengumpulkan teman-teman mahasiswa, saya insya Allah siap memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada mereka,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Hanya hitungan jam pria yang memimpin media terbesar di Tasikmalaya itu berhasil mengumpulkan puluhan mahasiswa. Mereka berasal dari tiga kampus terkemuka di Tasikmalaya yaitu Unsil, STIA, dan Umtas.
“Mas Aqua, puluhan mahasiswa dari Unsil, STIA, dan Umtas sekitar pukul 14.00 siap ketemu dan berdiskusi dengan Mas Aqua. Kami tunggu di kantor Radar Tasikmalaya,” ujar Dadan.
Agenda utama Dr Aqua Dwipayana adalah menghadiri pernikahan Salma Irnawati Fazrin dan Dede Rohman, putri teman akrabnya Bambang Irawan dan Naning Suheningsih yang dilaksanakan pada Minggu pagi 25 Juni 2023 di Perum Rancamaya Indah Ciamis. Bambang sehari-hari menjabat Station Manager Citilink Surabaya.
Kebiasaannya sejak puluhan tahun lalu setiap berkunjung ke suatu tempat berusaha mengoptimalkan aktivitasnya dengan berbagai kegiatan produktif. Utamanya memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi serta melaksanakan silaturahim. Pria yang selalu berusaha menambah teman itu dengan penuh rasa syukur dan sukacita melakukan semua aktivitas tersebut.
*Bekal Mengatasi Rintangan*
Pria yang telah mengumrahkan gratis lebih dari 160 orang itu lebih jauh memaparkan beberapa nilai-nilai positif yang harus dimunculkan oleh setiap anak muda. Sikap mental positif dalam diri ini menjadi bekal dalam mengatasi segenap rintangan dalam hidup.
“Pertama, setiap anak muda harus memiliki sikap yang positif dan optimis. Sikap ini akan membantu Anda mengatasi tantangan, menjaga motivasi, dan melihat peluang di sekitar Anda,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Kemudian, doktor dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini melanjutkan, membuat tujuan yang jelas: Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu memberikan arah dan fokus dalam mencapai kesuksesan.
“Selanjutnya adalah Kerja keras dan ketekunan. Kesuksesan seringkali merupakan hasil dari usaha keras dan ketekunan yang berkelanjutan. Konsistensi, dedikasi, dan komitmen untuk terus belajar dan berkembang penting dalam meraih tujuan,” kata pria yang hobi bersilaturahim dan membantu orang lain ini.
Dr Aqua Dwipayana juga mengingatkan urgensi hadirnya Keterampilan dan pengetahuan. Kita harus terus mengasah keterampilan yang relevan dengan bidang minat kita dan selalu meningkatkan pengetahuan guna memberikan keunggulan kompetitif dan membantu mencapai kesuksesan.
“Yang juga sangat penting adalah membangun jaringan yang baik dengan orang-orang di bidang yang sama atau sejenis dapat memberikan peluang, sumber daya, dan dukungan yang berharga dalam perjalanan menuju kesuksesan. Inilah yang dalam bahasa agama disebut dengan silaturahim,” papar Staf Ahli Ketua KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini.
Penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim ini juga mendorong anak muda untuk memiliki keberanian mengambil risiko. Kesuksesan seringkali mengharuskan pengambilan risiko yang terukur. Berani keluar dari zona nyaman dan menghadapi ketidakpastian dengan dapat membuka peluang baru dan mengarah pada pertumbuhan serta kesuksesan.
Selanjutnya menjadikan kegagalan sebagai proses belajar karena setiap kegagalan adalah bagian alami dari proses menuju kesuksesan. “Yang penting adalah bagaimana Anda merespons dan belajar dari kegagalan tersebut. Melihatnya sebagai pelajaran dan kesempatan untuk tumbuh akan membantu Anda mencapai kesuksesan di masa depan,” kata mantan wartawan di banyak media besar ini menegaskan.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, definisi kesuksesan dapat berbeda bagi setiap individu. Yang penting adalah mengenal diri sendiri, menetapkan tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai dan minat pribadi Anda, dan terus berusaha untuk mencapai potensi terbaik Anda.
Lebih jauh disampaikan oleh Dr Aqua Dwipayana bahwa dalam menjalani kehidupan hal yang harus dipegang teguh oleh mahasiswa adalah memiliki hati yang bersih, komunikasinya selalu baik, dan pikiran yang jernih. Jangan biarkan hati dikotori oleh “sampah” yang tidak berfaedah.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, Allah Swt akan selalu memberikan jalan bagi manusia yang memiliki niat baik dan sabar. Namun jika rencana dan usaha yang telah dilakukan itu belum sesuai harapan maka jangan kecewa. Karena terkadang realita itu tidak sesuai dengan keinginan. Maka dari itu, jagalah hati tetap bersih.
*Tekad Diri yang Kuat*
Dr Aqua Dwipayana juga mendorong anak-anak muda untuk jangan pernah berkecil hati lahir dari orang tua yang tidak berstatus kalangan berada alias bukan orang kaya. Sebab, kunci untuk menggapai kesuksesan dalam kehidupan tidak bermula dari kaya atau tidaknya orangtua melainkan muncul dari tekad diri yang kuat serta motivasi dan kerja keras dari dalam diri sendiri.
“Kita semua tanpa kecuali memiliki kesempatan yang sama ketika kita memiliki pendidikan. Maka, kalau memang Anda mau mengubah nasib, lebih baik berusaha dan bekerja ketas untuk bisa mendapatkan pendidikan hingga di bangku kuliah,” demikian ditegaskan pembicara laris yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu.
Kekayaan atau status sosial seseorang memang menjadi faktor-faktor tersebut dapat memberikan keuntungan tertentu. Akan tetapi, Dr Aqua menegaskan, kesuksesan sejati lebih berkaitan dengan sikap mental, keahlian, kerja keras, dan ketekunan seseorang.
Dr Aqua Dwipayana tidak mengada-ada karena dia mencontohkan perjalana bidup dirinya sendiri. Ia yang terlahir dari keluarga kurang mampu yang bahkan mengutarakan keinginannya untuk kuliah pun tidak berani tapi dengan tekad kuat, sikap ikhlas, dan selalu berusaha menolong orang lain, mampu bangkit dan mencapai keberhasilan seperti saat sekarang.
Atas izin Allah Swt, Dr Aqua Dwipayana akhirnya mendapatkan jalan untuk bisa masuk perguruan tinggi. Bahkan, dia bisa mengenyam pendidikan hingga S3 untuk mendapatkan gelar doktor. “Alhamdulillah, saya, ketika sama Allah diberi rezeki, dengan menjual buku bisa mengumrahkan 167 orang dari berbagai daerah se-Indonesia,” ungkap ayah dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu.
Dr Aqua Dwipayana mengaku tidak menyangka bisa mencapai pencapaian saat ini. Namun demikian, dia tidak pernah berhenti untuk belajar. Setiap ada kesempatan, di mana pun dia selalu memanfaatkan waktu untuk belajar.
“Yang paling utama adalah untuk selalu tetap bersyukur dengan apa yang didapat oleh kita dan keluarga. Kita harus elalu yakin Allah Swt akan memberikan jalan kepada orang-orang yang punya tekad kuat ingin mengubah nasibnya sendiri,” ucapnya menegaskan.
*REACH Plus AC*
Mantan wartawan di banyak media nasional itu kemudian menjelaskan bahwa komunikasi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dalam menjalani bidang apapun. “Untuk membangun komunikasi efektif seseorang termasuk mahasiswa harus memiliki karakter kokoh yang dibangun dari integritas pribadi yang kuat,” tegas Dr Aqua Dwipayana.
Pria yang senang silaturahim ke para orang tua teman-temannya menyarankan selama mengikuti perkuliahan dalam jaringan (daring atau online), mahasiswa agar dapat membangun komunikasi efektif. “Pertama, harus menyesuaikan diri dengan karakter dosen selama perkuliahan daring tersebut. Kemudian menggunakan pola komunikasi dua arah, aktif dan cerdas dalam kuliah online. Selanjutnya, menghargai dosen apapun metode pengajaran yang diberikannya,” kata pria yang menulis banyak buku “super best seller” itu.
Dr Aqua Dwipayana melanjutkan membangun komunikasi efektif juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan selalu mengedepankan sopan santun. “Selain itu, mahasiswa juga harus dapat mempelajari konsep bahasa nonverbal sehingga dalam setiap proses komunikasi kita dapat menyampaikan dan menerima pesan komunikasi secara efektif,” ujarnya.
Untuk mencapai efektivitas komunikasi, menurut penulis buku “super best seller” yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” yang semakin padat jadwal kegiatannya pasca pandemi Covid-19, mahasiswa juga dapat menjalankan rumus REACH Plus AC. Hal ini mengacu pada lima aspek yakni “Respect” atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati, jangan pernah meremehkan.
Kemudian, “Empathy” atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain. Melayani dengan optimal dan standar, tidak ada perbedaaan atau diskriminasi
“Selanjutnya “Audible” atau mudah dimengerti yaitu semua yang disampaikan gampang dipahami. Sehingga seluruh pesannya dapat diterima oleh penerima pesan. “Clarity” atau kejelasan pesan yang diutarakan dengan mengutamakan etika komunikasi sehingga mudah dimengerti. Untuk itu agar menggunakan kalimat sederhana.
Terakhir, “Humble” atau rendah hati. Tidak ada yang perlu disombongkan oleh setiap manusia. Semua itu perlu dilengkapi dengan huruf “AC” yakni “Action” atau Tindakan nyata dan cepat serta “Consistency” atau Konsistensi yang dilakukan secara terus-menerus,” papar Dr Aqua Dwipayana.
*Jadilah Spesialis*
Menjawab pertanyaan seorang peserta yang merupakan mahasiswa Umtas Sidik Fathurahman, Dr Aqua Dwipayana menyarankan agar menjadi spesialis. Ahli di bidang tertentu sehingga disebut pakar dan selalu mendapat banyak amanah. Dengan begitu rezekinya terus mengalir.
Dr Aqua Dwipayana berpesan agar para mahasiswa menjadi spesialis, jangan generalis. Sehingga “nilai jualnya” tinggi dan banyak orang yang membutuhkannya. Untuk itu harus militan pada disiplin ilmu yang telah dipilih.
Pria yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas itu mencontohkan militansi dirinya saat memilih jurusan dan fakultas. Begitu muncul keinginan untuk kuliah, langsung memutuskan di Ilmu Komunikasi. Bahkan waktu itu tekadnya jika tidak di jurusan itu, tidak akan kuliah.
Saat memutuskan pilihan itu, ada tetangganya di Pematang Siantar, Sumatera Utara yang mencoba menggoyahkannya. Menyarankan agar jangan pilih-pilih jurusan dan fakultas. Apalagi melihat kondisi orang tuanya yang kurang mampu.
Menyikapi itu Dr Aqua Dwipayana sama sekali tidak goyah. Pria yang memiliki jati diri yang kuat tersebut malah semakin mantap pada pilihannya: Ilmu Komunikasi. Sekaligus ingin menunjukkan bahwa pilihannya adalah yang terbaik.
Beberapa tahun kemudian Dr Aqua Dwipayana membuktikan pilihannya sangat tepat. Sikap militannya terbukti membawa hasil hingga dirinya disebut Pakar Komunikasi. “Jadinya mahasiswa yang militan pada pilihan jurusan dan fakultas. Tekuni hingga ahli di bidangnya. Setelah itu nikmati rezekinya yang terus menerus tiada henti dan syukuri,” pesan Dr Aqua Dwipayana.
Pria yang 18 tahun terakhir jadi orang bebas merdeka atasannya hanya Tuhan, mendalami Ilmu Komunikasi secara komprehensif. Baik formal maupun informal.
Formalnya pendidikannya S1, S2, dan S3 Ilmu Komunikasi. Sedangkan informalnya adalah pekerjaannya yakni pernah sekitar 6 tahun jadi wartawan di beberapa media besar, 10 tahun Humas di Semen Cibinong (sekarang Solusi Bangun Indonesia-red), dan puluhan tahun sebagai konsultan Komunikasi di banyak perusahaan besar.
Dr Aqua Dwipayana melanjutkan tentang betapa lebih berharganya spesialis dibandingkan generalis. Dokter spesialis tarifnya lebih mahal dibandingkan dokter umum. “Salah satu contohnya dokter spesialis yang tarifnya lebih mahal dari dokter umum. Hal itu terjadi karena benar-benar ahli dan mendalami satu bidang tertentu,” pungkas Dr Aqua Dwipayana.