Cakraline.com. Sukses dengan film My Idiot Brother, sutradara Ivan Hamdhani Putra melalui rumah produksi Fast Film, kembali luncurkan film terbaru berjudul Angel : Kami Semua Punya Mimpi, tayang 4 Mei 2023.
Film ini diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyandang disabilitas, yang punya keinginan meriah mimpi.
Pemerhati anak Seto Mulyadi mengpresiasi film yang diproduseri oleh Hamdani Koestoro sebagai tontonan yang serius karena banyak pesan yang disampaikan. Ia menilai, masaih banyak stigma negative yang dilekatkan terhadap penyandang disabilitas, terutama dikalanan remaja.
Kak Seto, mengaku terkesiap saat menonton trailer Film yang dibintangi Cut Beby Tsabina sebagai Angel, Ari Irham (Miko), dan Andro anak Autis diperankan Fico Fachriza.
”Film ini yang sangat dinanti oleh keluarga Indonesia, ada pesan pengasuhan anak dan Andro sebagai anak Autis yang suka musik tidak boleh diperlakukan seperti itu, saya akan tonton dengan keluarga,” kata Kak Seto.
Dia mengatakan, masyarakat merindukan film beda dan inspiratif tidak melulu horror. Angel: Kami Semua Punya Mimpi adalah sekuel film My Idiot Brother didedikasikan untuk kebajikan dari pergulatan Angel yang baru menyadari cinta dan ketulusan sang kakak Hendra yang sudah meninggal dan bersua lagi dengan anak autis yang mirip dengan sang kakak.
Sedangkan Executive Producer dan owner Fast Films, Hamdhani mengaku bangga mendaulat sang putra mahkota Ivan sukses menyutradarai sequel dari My Idiot brother yang sudah populer sejak 2014.
Merry Riana sebagai motivator humble dan santun hadir dibeberapa scene memberikan pencerahan akan arti sebuah ketulusan dan pentingnya menonton film ini karena banyak nilai yang menuntun untuk memahami arti perbedaan dan pengasuhan.
“Anda menonton film inspiratif ini tidak saja akan berjumpa banyak kebajikan sebagai orang tua yang harus memahami maunya anak tapi juga profesi kerelawanan yang sepatutnya menjadi bagian aktivitas sosial kita semua,” ucap miss Merry. .
Kak Seto menambahkan bahwa semua pihak harus nonton film ini sebagai media pembelajaran bagaimana memperlakukan anak Autis atau Down Syndrome, mereka semua punya hak untuk mewujudkan mimpi.