Cakraline.com. Panama – Duta Besar Luar Biasa RI Marsekal Madya TNI (purn) Budhy Santoso yang berkuasa penuh untuk Republik Panama, merangkap Republik Honduras, Kosta Rika dan Republik Nikaragua yang berkedudukan di Panama City, memperoleh tanda penghargaan “Jose de Arcoleta” en el “Grado de Gran Cruz” dari Presiden Nicaragua Daniel Ortega.
Upacara pemberian penghargaan dilakukan via zoom Selasa kemarin, mengingat Dubes Budhy Santoso telah kembali ke Indonesia. Dalam upacara itu Menteri Luar Negeri Nikaragua, Denis Moncada Colindres membacakan Surat Keputusan Presiden Daniel Ortega mengenai penghargaan yang diberikan kepada Dubes Indonesia ini.
Penghargaan itu diberikan secara simbolis via Zoom oleh Menlu Nicaragua Moncada. Ini merupakan penghargaan yang baru kali pertama diterima Dubes RI yang bertugas di sana, karena dinilai mampu membangun persahabatan dan hubungan yang sangat baik antara Indonesia dan Nikaragua.
“Baru saya yang mendapat penghargaan dari Presiden Nikaragua,” ujar Budhy Santoso. Dia menceritakan, dirinya tiba di Panama sebagai Dubes RI yang merangkap Honduras dan Nikaragua tahun 2016 dan baru diterima Presiden Daniel Ortega tahun 2019. “Dalam pertemuan itu saya membicarakan potensi ekonomi Indonesia dan jalinan kerja sama yang bisa dijalin lebih erat,” katanya.
Selain dengan Presiden Ortega, Dubes Budhy Santoso aktif menjalin komunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri Luar Negeri, dan bahkan dengan Menteri Investasi yang tak lain adalah anak dari Presiden Ortega.
“Saya bertemu langsung, dan membahas kerja sama berbagai bidang, terutama ekonomi dan perdagangan,” tambah Budhy.
Tokoh Kiri
Sebagaimana kita ketahui dari sejarah perjalanan politik Daniel Ortega, yang bersangkutan berhasil menduduki kursi presiden setelah sebelumnya akatif dalam kegiatan kelompok sayap kiri di Negara Amerika Tengah itu. Ortega memimpin kelompok yang kemudian menjadi kekuatan politik utama di sana yakni Sandinista.
Pada 5 November 2006, Nikaragua, sebuah negara kecil di kawasan Amerika Tengah, melangsungkan Pemilu demokratis yang kelima kalinya. Dalam Pemilu tersebut, José Daniel Ortega Saavedra, ketua Frente Sandinista de Liberación Nacional (FSLN) atau disingkat Sandinista yang berhaluan kiri, terpilih sebagai presiden. Kemenangan Ortega ini menambah jumlah pemimpin kiri Amerika Latin yang terpilih sebagai presiden lewat Pemilu.