Tuesday, July 1, 2025
Cakraline
  • Home
  • Celebrity
    • Lifestyle
  • Female
    • Inspiratif
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Isu Khusus
  • Film & Musik
    • Fashion
    • Musik
  • travel
    • Destinasi
    • Galeri
  • Video & TV Streaming
  • Olahraga
    • Lokal
    • Internasional
  • Home
  • Celebrity
    • Lifestyle
  • Female
    • Inspiratif
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Isu Khusus
  • Film & Musik
    • Fashion
    • Musik
  • travel
    • Destinasi
    • Galeri
  • Video & TV Streaming
  • Olahraga
    • Lokal
    • Internasional
Morning News
No Result
View All Result
Home Nusantara

Komisi X DPR Ingatkan Nadiem Makarim Tugas Pendidikan dari Presiden

by kaha
October 24, 2019
0
59
VIEWS
Abdul Fikri Faqih, Komisi X DPR. Ist
Abdul Fikri Faqih, Komisi X DPR. Ist

Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih berharap Mendiknas Nadiem Makarim mampu menyelesaikan berbagai problem yang masih menghantui di bidang pendidikan. “Ini bukan sekedar kursi Menteri yang diduduki Nadiem Makarim, tetapi juga meja dengan setumpuk pekerjaan di depannya,” ujar Fikri di Jakata, Kamis (24/10/2019).

Ditegaskan Fikri, salah satu yang menjadi tugas berat Nadiem yang diamanahkan langsung oleh Presiden adalah peningkatan kualitas SDM, khususnya menghadapi dunia kerja.  

Kemampuan dasar anak-anak harus dibangun, mulai dari pendidikan usia dini dan dasar. Terutama di bidang matematikan, literasi, dan sains, supaya menjadi pijakan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Itu, ditekankan Presiden mengacu pada data BPS per Agustus 2018 yang menunjukkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,99 juta orang, atau 5,34 persen dari jumlah angkatan kerja sebanyak 131,01 juta jiwa.  Dari jumlah itu, lulusan SMK menganggur tercatat 11,24 persen, sementara lulusan SMA 7,95 persen.

Melihat data tersebut, Fikri menilai ada target yang meleset dalam program pemerintah lima tahun ke belakang.  Terutama terkait revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai solusi untuk menciptakan SDM siap kerja, sekaligus menekan angka pengangguran, justru malah lebih banyak menganggur ketimbang lulusan SMA,” ungkap Politisi Partai keadilan Sejahtera itu.

Fikri mensinyalir hal itu karena minimnya daya serap lapangan kerja yang cukup bagi lulusan SMK yang digenjot selama lima tahun terakhir.  “Jumlah lulusan terus bertambah, tapi yang menyerap tidak ada, karena tidak ada koneksi, link and match antara kebutuhan di industri dengan jurusan yang tersedia,” papar dia.

Tantangan Mendikbud selanjutnya adalah, Direktorat SMK seharusnya punya data seberapa banyak jumlah kebutuhan industri, baru kemudian dibuka jurusan yang yang dibutuhka.

Selain masalah SMK, menurut Fikri masih terdapat kesenjangan kesempatan bersekolah dan menikmati infrastruktur pendidikan yang sudah digelontorkan APBN dalam lima tahun terakhir. 

Data Panitia Kerja Sarpras pendidikan dasar & menengah di Komisi X DPR RI pada 2018 menemukan, masih terdapat 1,3 juta ruang kelas (75 persen dari total 1,8 juta) di seluruh Indonesia yang rusak.   

Masalah pemerataan pun tidak kalah besar. Menurut data neraca pendidikan daerah 2016 oleh Kemendikbud, anggaran pendidikan dalam APBD hanya dianggarkan kurang dari 10 persen di 33 provinsi.  “Bahkan di Papua hanya 1,4 persen,” tambah Fikri.

Padahal lanjut dia, perundangan mewajibkan alokasi anggaran pendidikan di daerah minimal 22 persen.  Dan, itu semua kita belum bicara bagaimana kondisi di daerah 3T (tertinggal, terdepan , dan terluar). 

Belum lagi soal jutaan anak putus sekolah. Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) 2019 mencatat, saat ini masih terdapat 4,5 juta anak di Indonesia putus sekolah.   

Bongkar pasang kebijakan di sektor pendidikan dalam lima tahun terakhir juga kerap meramaikan kontraversi di kalangan peserta didik dan masyarakat.  Mulai dari isu penghapusan UN, penerapan Full day school, sampai metode zonasi pendidikan yang dikritisi banyak pihak. 

“Setiap kali kebijakan settingnya bikin kontraversi, tidak ada sosialisasi dulu, jadi ke depan mutlak harus dihindari,” saran mantan guru ini.

Pekerjaan besar Kemendikbud lainnya terkait rencana strategis kementerian, yang tertuang dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.  “ Rencana Induk, grand design Pendidikan kita belum ada. Belum jelas arah pendidikan kita berorientasi pada akademik, profesi atau vokasi?” ujar dia.

Terkait guru sebagai kunci pencetak SDM berkualitas, tiap tahunnya diperkirakan ada 70 ribu guru yang memasuki masa pensiun, sedangkan pemerintah masih menerapkan kebijakan ketat terhadap pengangkatan ASN.   Selain itu, pemerintah daerah terus ditekan agar tidak mengangkat tenaga honorer baru.

Kebijakan ini dinilai saling bertentangan dengan kondisi lapangan, yakni kurangnya tenaga guru.  Bahkan, mantan Mendikbud Muhajir menyarankan untuk memperpanjang masa kerja guru yang telah pensiun, ujar fikri.

No Result
View All Result

Recent Posts

  •  Tak Kuat dihujat Nitizen Sri dan Fitri Ambil Kembali Ibu Kandung dari Panti Jompo Griya Lansia
  • Mitha The Virgin Kehilangan Ibunda Tercinta, ‘ Aku sudah iklas’
  •  InJourney Kembali Gelar Pelatihan Hospitality di Timur Indonesia
  • Walikota Depok Minta Agar Event Expo Happy Catz Show Lebih Dikembangkan
  • Yuni Shara  Gelar Konser 3553 Simbol Transformatif dalam Hidup Sang Diva

Recent Comments

    Archives

    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • March 2025
    • February 2025
    • January 2025
    • December 2024
    • November 2024
    • October 2024
    • September 2024
    • August 2024
    • July 2024
    • June 2024
    • May 2024
    • April 2024
    • March 2024
    • February 2024
    • January 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • October 2023
    • September 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • May 2023
    • April 2023
    • March 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • November 2022
    • October 2022
    • September 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • May 2022
    • April 2022
    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • December 2021
    • November 2021
    • October 2021
    • September 2021
    • August 2021
    • July 2021
    • June 2021
    • May 2021
    • April 2021
    • March 2021
    • February 2021
    • January 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • October 2019
    • September 2019
    • May 2018

    Categories

    • Destinasi
    • Ekonomi
    • Event
    • Exclusive
    • Fashion
    • Film
    • Galeri
    • Inspiratif
    • Isu Khusus
    • Kolom Mahasiswa
    • Musik
    • Nusantara
    • Regional
    • Transportasi

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org
    • Destinasi
    • Ekonomi
    • Event
    • Exclusive
    • Fashion
    • Film
    • Galeri
    • Home
    • Inspiratif
    • Internasional
    • Isu Khusus
    • Kontak
    • Lifestyle
    • Lokal
    • Musik
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Politik
    • Regional
    • Susunan Redaksi

    © 2024 Cakraline

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Celebrity
      • Lifestyle
    • Female
      • Inspiratif
    • Nasional
      • Ekonomi
      • Politik
      • Isu Khusus
    • Film & Musik
      • Fashion
      • Musik
    • travel
      • Destinasi
      • Galeri
    • Video & TV Streaming
    • Olahraga
      • Lokal
      • Internasional

    © 2024 Cakraline