Cakraline.com. Jakarta – Menteri LHK Siti Nurbaya Bersama Wakilnya Aloe Dohong menggelar rapat bersama jajaran eselon I sesaat setelah presiden Joko Widodo memberikan pengarahan mengatasi sedimentasi Dam (waduk) Gajah Mungkur di Wonogori, Jawa Tengah, Sabtu (15/02/2020).
Kunjungan kerja Presiden ke Wonogiri, adalah untuk melakukan penggalian lubang penanaman 20.187 batang pohon bersama-sama masyarakat, dalam rangka rehabilitasi lahan dan mengatasi sedimentasi Dam (waduk) Gajah Mungkur.
Rapat diselenggarakan setelah Presiden dan rombongan meninggalkan Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri Sabtu (15/02/2020). Dalam rapat itu, Siti menegaskan tentang perlunya sarana pembibitan pohon di persemaian modern untuk mengatasi banjir dan longsor.
“Yang perlu dilakukan secara besar-besaran menurut Presiden adalah disetiap provinsi perlu disediakan 50 hingga 100 juta bibit pohon untuk disuplai kepada masyarakat di 25 ribu desa di sekitar hutan Indonesia,” ujar Siti Nurbaya.
Menurut Siti, rehabilitasi DAS termasuk dalam koordinasi tata ruang dengan pihak-pihak lain pelru dilakukan. Semua itu harus dilakukan dengan pendekatan holistic pada satu system lahan, sehingga pencegahan erosi tebing dan longsor berjalan efektif.
“Penataan ruang, dan pengembalian fungsi retensi air di setiap segmen bentang alam harus menjadi perhatian semua pihak” tegas Menteri Siti di hadapan jajarannya.
Menurut Presiden kata Siti, model rehabilitasi seperti ini harus dilakukan segera dan serentak untuk menyelamatkan lingkungan di seluruh Indonesia.
Dari beberapa rangkaian kerja lapangan sejak di Sukajaya, Jawa Barat dan Srumbung Magelang serta Jatisrono Wonogiri, Presiden juga melakukan konfirmasi pokok masalah kerusakan lingkungan dan orientasi pemulihannya.
Dikatakan Siti, KLHK saat ini memiliki kebun bibit persemaian permanen sebanyak 51 unit dengan kapasitas antara 800 ribu hingga dua juta bibit yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2011. Selain itu ada Kebun Bibit Rakyat yang dibangun lebih kurnag 1500-an unit tiap tahun dengan kapasitas 30 ribu bibit.
“Kerusakan alam yang sangat berat dan pengaruhnya kepada berbagai aspek, memaksa pemerintah melakukan pemulihan secara besar-besaran dan metodenya harus terus diupgrade dengan pola Persemaian modern dengan kapasitas sampai dengan 50 juta bibit pohon,” papar Siti Nurbaya.