Tim gabungan Basarnas, kembali berhasil mengevakuasi lima santri dalam kondisi hidup dari reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Satu di antaranya kritis dan langsung dirawat intensif di RSUD Sidoarjo. “Kelima korban segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” ujar salah satu petugas di loka dikutip , dari Radar Surabaya.id, Rabu, Rabu (1/10/2025).
Selain itu, dua korban lain ditemukan dalam kondisi meninggal. Jenazah mereka langsung dievakuasi ke RS Siti Hajar. Dengan tambahan tersebut, total korban meninggal akibat insiden itu sudah mencapai lima orang.
Malam kemarin, tim SAR kembali melakukan asesmen. Masih ada satu korban yang diduga hidup di balik reruntuhan. Hanya saja, posisinya sangat sulit dijangkau.
“Kalau dipaksakan pakai alat berat, risikonya tinggi. Struktur bangunan labil, dikhawatirkan justru mengancam nyawa,” kata seorang relawan.
Jika korban itu benar masih menunjukkan tanda kehidupan, tim berjanji akan memaksimalkan pencarian dengan strategi khusus agar semua selamat. Tapi bila tanda-tanda itu tak lagi ada, BNPB, Basarnas, dan Pemprov Jatim bakal mengajak keluarga korban bermusyawarah. Harapannya, penggunaan alat berat bisa segera dilakukan untuk mempercepat evakuasi.
Data sementara per Rabu (1/10) pukul 23.00, masih ada 59 santri diduga tertimbun. Angka itu berdasarkan absensi pondok dan laporan kehilangan dari keluarga. Namun, data bisa berubah karena ada nama-nama yang ternyata selamat atau tidak berada di lokasi saat kejadian, tapi belum melapor.