Syamil Shafa Besayef
Cakraline.com. Lombok – Jika ada pertanyaan ”apa yang terpikirkan di kepala anda jika mendengar kata Lombok?” Sebagian besar akan menyebut wisata alam Lombok yang masyur. Selain dijuluki kota Seribu Masjid, siapa yang tidak tahu keindahan alam pulau Lombok? Pulau yang selalu menjadi primadona untuk dikunjungi destinasi wisata yang memiliki nilai eksotis.
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) ”Lembaran Kisah” dari Universitas Gadjah Mada melakukan KKN di Desa Lembar dan Desa Lebar Selatan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Setelah berbincang dengan tokoh dan masyarakat sekitar serta berkeliling untuk melihat potensi Desa Lembar¬— kami melihat potensi destinasi wisata yaitu ”pantai Serpiq” dan ”pantai buncit”.
Letak geografis dan potensi alam melahirkan kearifan lokal (local wisdom), salah satunya Festival Budaya BAU KEKE (Festival menangkap kerang). Kerang yang melimpah di tepi pantai Serpiq, menjadi potensi yang disadari masyarakat untuk menyelenggarakan Festival Bau Keke.
Festival yang dinanti-nantikan oleh masyarakat lokal serta turis yang berkunjung ke Lombok. Festival ini tidak hanya menyajikan sesi menangkap kerang, tapi juga terdapat kegiatan dan budaya khas Lombok yang akan disajikan.
Peresean merupakan tradisi adu ketangkasan khas Lombok akan menjadi salah satu tontonan yang dinantikan oleh pengunjung festival, musik tradisional yang akan dimainkan, serta yang tidak kalah menarik adalah camping ground di tepi pantai Serpiq.
Beruntungnya kami melaksanakan KKN pada periode ini, karena Festival Baukeke akan hadir kembali pada tahun ini. Festival ini akan dilaksanakan pada 13-14 Juli tahun 2024 di pantai Serpiq, Desa Lembar, Lombok Barat. Sampai Bertemu dengan Tim KKN PPM UGM ”LEMBARAN KISAH” di Festival Bau Keke
“ Festival Baukeke ditargetkan akan masuk dalam kalender Pemprov sebaai festival tahunan rutin. Semoga saja festival tahun ini lebih meriah dari sebelumnya,” ungkap Irsan ketua Pelaksana Festival Baukeke.
(Syamil Shafa Besayef Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, sedang melaksanakan KKN di Desa Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat)