Cakraline.com. Jakarta- Usai pelonggaran PPKM kasus Covid-19 di Indonesia perkembangan kasus sempat menjulang tinggi, saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik. Tingkat kesembuhan pasien juga terus bertambah.
Meski terus membaik namun kebutuhan fasilitas kesehatan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan maupun relawan tetap tinggi. Stephen Wongso dari Wang Hang Tailor, rumah produksi jas premium asal Surabaya, terus memproduksi APD berupa Coverall (hazmat) dan face shield untuk para tenaga medis. Berikut wawancara Cakraline.com dengan Stephen Wongso.
Saat covid-19 melonjok tajam bagaimana Wong Hang memenuhi kebutuhan APD ?
Stephen : Covid merupakan bencana di seluruh dunia yang tidak bisa di prediksi, demikian pula untuk penanggulangannya. Kami semenjak awal pandemi sudah fokus untuk produksi APD dengan standart tertinggi sehingga membantu melindungi nakes. Kami menambah line produksi dan shift kerja semaksimal mungkin untuk memenuhi supply apd di seluruh Indonesia
Apa saja hambatannya ?
Stephen : Hambatan utama kami adalah bahan baku dasar yang membutuhkan waktu lama karena kami mengunakan bahan lokal untuk mempertahankan status TKDN 91%.
Di sisi lain perang harga dengan APD “abal-abal” yang di produksi asing/ lokal yang tidak bersertifikasi . Sehingga produk yang unggul akan terlihat mahal dibandingkan dengan produk “abal-abal” karena banyak masyarakat tidak paham standart yang benar.
Paling banyak dikirim ke daerah mana saja dan berapa jumlahnya ?
Stephen : Kami melayani hampi seluruh rumah sakit dan faskes di seluruh Indonesia dari Sabang – Meraoke, dari provisi hingga kabupaten dan kota-kota kecil termasuk pelosok Indonesia yang tidak gampang di jangkau oleh media dan masyarakat pada umumnya.
Kini covid-19 mulai terkendali bagaimana mempersiapkan APD ?
Stephen : Sepertinya terlihat terkendali di kota-kota besar di Jawa tapi tidak di daerah luar Jawa, kami bisa melihat dari data penjualan kami yang melonjak di daerah-daerah luar Jawa yang tidak banyak tersorot .
Untuk APD kami akan selalu memproduksi karena kami sudah invest team dan alat-alat khusus untuk produksi apd karena di perkiraaan pandemi ini akan berubah menjadi endemi dan apd + medical gown akan selalu di perlukan.
Dan setelah ada pandemi ini gaya hidup masyarat berubah yang mana bisa menggunakan barang reuseable menjadi disposable (1x pakai). Sehingga di kemudian hari penggunaan baju 1 x pakai menjadi suatu habit baru ( apd , medical gown, dll)
Daerah paling tinggi yang pesan APD saat ini daerah mana ?
Stephen : Saat ini ada Sumatera dan Sulawesi yang menjadi top 5 order kami. Kami tidak hanya melayani kota dan provinsi tapi sampai kabupaten juga kami supply.
Apakah bisa memenuhi permintaam tersebut ?
Stephen : Alhamudullilah kami terus produksi setiap hari dengan kapasitas produksi 1 juta baju / bulan.
Diawal pandemi memberikan secara gratis belakangan bagaimana ?
Stephen : Ya benar, hingga saat ini kami masih menyisihkan sedikit rezeki kami kepada teman-teman yang membutuhkan. Karena sekarang APD & medical gown ibarat p3k/betadine. Yang mana terlihat tidak penting tapi dalam keadaan tertentu sangat di perlukan untuk kita menolong orang.
Saya kashi contoh. Polisi – satpol PP sedang bertugas di lapangan lalu melihat pengendara motor/ masyarakat pingsan atau tergeletak di jalan pasti ingin membantu, tapi saat pandemi ini berisiko untuk membantu ( takut covid). Jika mereka menyiapkan apd di kendaraan mereka pasti akan lebih tenang untuk membantu.
Apakah tetep menyediakan APD bagi wartawan yang terpapar covid ?
Stephen : Ya kami juga menyalurkan apd ke beberap rekan-rekan wartawan melalui beberapa organisasi wartawan karena media merupakan garda terdepan percepatan covid. Dalam keadaan apapun mereka harus standby meliput berita siang malam 24 jam tanpa ada pelindung diri yang memadai.
Terutama kameramen/photographer yang harus jarak dekat dan LIVE meliput berita secara cepat dan harus menghilangkan perasaan takut terpapar virus baik untuk diri sendiri maupun keluarga di rumah.