Cakraline.com. Bogor – Minggu dini hari (10/5/2020) lalu saya ngobrol santai sama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang merangkap Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo. Setelah sholat Subuh bicara sama mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Purn Suhardi Alius. Paginya diskusi lama dengan Kepala BNPT yang baru Komjen Pol (akan) Boy Rafli Amar.
Dengan Doni dan Suhardi selain mengucapkan Selamat Ulang Tahun mereka yang tanggal dan bulannya sama, sedangkan tahunnya berbeda setahun, kami membicarakan banyak hal. Khusus dengan Boy kami utamanya mendiskusikan BNPT termasuk program kerja selama mantan Kapolda Papua itu memimpin institusi itu._
Sebagian dari obrolan dengan tiga jenderal itu pada hari yang sama saya tulis dalam tiga tulisan. Semuanya saya kirimkan ke ribuan anggota _Komunitas Komunikasi Jari Tangan_. Banyak yang _off the record_, buat konsumsi pribadi.
Banyak yang mengapresiasi. Sebagian ada yang menyatakan kekagumannya karena saya bisa komunikasi akrab dan intens dengan mereka bertiga. Apalagi Doni, Suhardi, dan Boy adalah jenderal hebat yang memiliki banyak kesamaan dan kelebihan. Mereka sangat disegani, dihormati, dan diperhitungkan banyak pihak.
Selama menjadi teman akrab – kami berteman sudah belasan tahun kecuali dengan Doni sekitar 10 tahun – saya mencatat beberapa kesamaan mereka yang menonjol. Selain ketiganya sama-sama dari Sumatera Barat, juga berkarakter, Cerdas, dan sangat rendah hati.
Persahabatan kami selama ini bukan antara jenderal dengan saya sebagai rakyat. Namun sangat pribadi yakni terjalin hubungan batin yang kuat antara Doni Monardo, Suhardi Alius, dan Boy Rafli Amar dengan Aqua Dwipayana. Jadi pribadi sekali dan sudah seperti saudara.
Hubungannya sama sekali tidak ada kaitan dengan pangkat dan jabatan. Dengan begitu insya ALLAH akrab selamanya hingga TUHAN memanggil kami.
Karena hubungannya sangat pribadi sehingga setiap komunikasi selalu cair dan akrab. Sama sekali tidak ada jarak. Juga tidak ada batasan waktu dalam berkomunikasi. Selama 24 jam bisa kapan saja.
Selama berteman akrab kami saling menjaga dengan selalu mengoreksi, mengingatkan, membantu, menguatkan, dan memotivasi. Selain tentunya sama-sama mendoakan untuk kebaikan bersama keluarga masing-masing.
*Perkenalan dengan Tiga Jenderal, Langsung Akrab dan Intens Komunikasi*
Perkenalan dengan Doni pada Selasa (10/6/2010) saat serah terima jabatan Danrem 061/Suryakancana Bogor di Korem Bogor. Waktu itu Danrem yang lama Kolonel Inf Agus Sutomo yang mengenalkan saya ke Doni. Terakhir Agus pangkatnya Letjen TNI.
“Pak Doni kenalkan ini Pak Aqua Dwipayana, pakar Komunikasi yang tinggal di Bogor. Beliau asalnya dari Sumatera Barat, sama dengan Pak Doni,” kata Agus saat mengenalkan saya ke Doni.
Sejak itu kami intens komunikasi dan sering ketemu. Di manapun Doni bertugas diantaranya sebagai Pangdam XVI/Pattimura dan Pangdam III/Siliwangi, saya silaturahim dan menginap di kamar terbaik di rumah dinasnya. Juga mendapatkan fasilitas yang lainnya. Doni sekeluarga memuliakan saya. Alhamdulillah…
Sedangkan pertemuan dengan Suhardi pada 2009 di ruangan teman akrab saya Irjen Pol Dikdik Mulyana Arief Mansyur yang waktu itu menjabat sebagai Wakabareskrim. Kantornya di lantai 2 Gedung Bareskrim Mabes Polri.
“Pak Hardi kenalkan Pak Aqua ini teman akrab saya. Beliau pakar Komunikasi dan motivator,” ujar Dikdik.
Komunikasi dengan Hardi terus terjalin dengan baik. Meski diskusi dan pertemuannya tidak seintens dengan Doni.
Sementara sama Boy ketemunya saat bapak dua putri dan kakek satu cucu itu menjabat sebagai Kapoltabes Padang, Sumatera Barat pada 2008. Waktu itu saya sharing Komunikasi dan Motivasi dengan ratusan orang jajaran Boy dan Ibu-Ibu Bhayangkari di Gedung Pertemuan Datuk Rangkayo Basa Padang milik Polda Sumatera Barat.
Seusai acara Boy menjamu saya makan siang di salah satu resto di Padang. Kami ngobrol berdua dengan sangat akrab.
Setelah itu kami sering komunikasi. Karena saya melihat kemampuan Komunikasi Boy menonjol sehingga saya menyarankan beliau untuk melanjutkan kuliah S3 di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Saya kenalkan Boy ke Dekan Fikom Unpad (waktu) itu Prof Deddy Mulyana. Rabu (14/8/2019) Boy promosi doktor.
Sesudah pertemuan pertama, saya langsung akrab dan intens komunikasi dengan Doni, Suhardi, dan Boy. Kami setiap saat bisa ngobrol: kapan saja, di mana saja, dan dalam kondisi apapun juga baik langsung maupun lewat telefon dan media sosial. Tidak ada yang membatasinya dan ngga ada jarak.
*Jaga Semua Amanah Sebaik-baiknya, Sangat Bersyukur dan Beruntung Sekali Atas Semua itu*
Kami ngobrol selalu akrab, terbuka, dan apa adanya. Tidak ada yang rahasia. Bahkan mungkin ada beberapa omongan yang sama sekali tidak pernah kami sampaikan pada istri dan anak-anak.
“Karena Pak Aqua senang menulis, silakan Bapak pilah dan pilih yang mau bapak tulis. Tentunya Pak Aqua lebih tahu mana yang buat konsumsi publik dan mana yang hanya untuk diketahui pribadi,” kata mereka senada.
Semua amanah dari Doni, Suhardi, dan Boy selalu saya jaga sebaik-baiknya. Kepercayaan yang diberikan tiga jenderal yang luar biasa dan profesional itu tidak dapat digantikan uang berapa pun juga. Saya sangat bersyukur dan beruntung sekali atas semua itu.
Semoga Doni Monardo, Suhardi Alius, dan Boy Rafli Amar yang juga sebagai guru saya, bersama keluarganya selalu mendapatkan yang terbaik dari ALLAH SWT. Aamiin ya robbal aalamiin…