INILAH pemilihan pimpinan DPR yang paling kondusif sepanjang sejarah Reformasi. Semua berjalan lancar, sehingga Pimpinan Sementara DPR Abdul Wahab Dalimunte dan Hillary Brigitta Lasut dengan mulus mensahkan Puan Maharani dari Fraksi PDI Perjuangan sebagai Ketua DPR periode 2019-2014.
Pelantikan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI dilaksanakan di ruang Rapat Paripurna II, Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019) malam. Dihadiri 285 dari 575 anggota Dewan yang menandatangani daftar hadir sidang paripurna tersebut.
Untuk posisi Wakil Ketua DPR diisi oleh Muhammad Azis Syamsuddin dari Partai Golongan Karya Kekaryaan (Golkar), Sufmi Dasco Ahmad dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Muhaimin Iskandar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Rachmat Gobel dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Dalam pidato perdananya, Puan Maharini menegaskan, hasil Pemilihan Umum 2019 merupakan perwujudan kedaulatan rakyat. Keberadaan ratusan anggota dewan merupakan pilihan dan sekaligus amanat rakyat. “Menjadi tanggungjawab konstitusional kita untuk dapat melaksanakan hasil Pemilu 2019 itu melalui fungsi legislasi, anggaran, pengawasan, serta memperjuangkan aspirasi rakyat,” kata Puan.
Ditegaskannya, DPR diharapkan dapat mewujudkan tujuan bernegara, yaitu, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Walau pun fungsi-fungsi di DPR akan berjalan secara dinamis, namun hal itu tidak boleh membuat anggota dewan menjadi terpecah belah dan kontraproduktif. Sehingga, dinamika dalam menjalankan fungsi tersebut tetap berada pada landasan utamanya, yaitu Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” ujar putri Ketua Umum DPR Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu.
Dengan demikian maka kepentingan nasional, bangsa dan negara harus diutamakan. “Kekritisan kita, khususnya dalam mengimplementasikan prinsip demokrasi dan menjalankan mekanisme checks and balances, haruslah selalu konstruktif dan membangun peradaban demokrasi di Indonesia,” papar dia.
Oleh karena itu Puan Maharani mengajak semua pihak menjaga bersama kepercayaan yang telah diberikan rakyat tersebut melalui kerja keras, kerja cerdas, dan dedikasi yang tinggi. Khususnya dalam menjalankan fungsi dan peran DPR yang dapat memenuhi aspirasi dan harapan rakyat.
“Karena tugas yang hendak kita jalankan akan menghadapi tantangan dan kendala yang tidak ringan. Kita pun akan menghadapi era kemajuan zaman yang sangat dinamis, era revolusi industri 4.0,” tandasnya.