PT Electronic Data Interchange Indonesia (EDII) ikut serta menyukseskan assesment persiapan kerjasama antara PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC dengan Badan Penyelenggaraan (BP) Pelabuhan Batam untuk mengelola kegiatan operasional kepulauan di Batam.
Assesment yang dilakukan oleh tim yang dipimpin langsung Direktur Operasional IPC, Prasetyadi tersebut mencakup peninjauan kondisi lapangan dan pola operasi pelabuhan di Batam, beberapa tempat yang ditinjau yakni Pelabuhan Batam, Pusat Data dan Sistem Informasi Pelabuhan Batam, Pelabuhan Batu Ampar, dan Pelabuhan Kabil.
“Pelabuhan di Batam mampu bersaing dengan pelabuhan terdekat miliki/milik Singapura. PT EDI Indonesia sebagai anak perusahaan dari IPC ikut berperan dalam mendukungnya di bidang digital port dan kami akan memberikan solusi dalam implementasi digital port,” ujar Direktur Utama EDII, E. Helmi Wantono, didampingi oleh Direktur Komersial EDII, Yan Budi Santoso, kemarin.
Digital Port tersebut ditujukan untuk mempermudah konsumen dalam memanfaatkan fasilitas yang disediakan IPC. Selama dua/beberapa tahun terakhir, IPC gencar mengoptimalkan teknologi informasi dan modernisasi infrastuktur dan suprastruktur pelabuhan. Tujuan akhirnya adalah menekan biaya logistik dan mengembangkan ekspor nasional.
“Digitalisasi ini sifatnya bukan sekadar dari mengubah manual menjadi digital, melainkan juga melakukan integrasi dari end to end. Jadi, apabila pelayanan kapal sudah selesai, maka datanya bisa difeedingkan ke Terminal sampai barang keluar,” ujarnya.
Sementara itu, seperti diketahui IPC telah memetakan strategi melalui roadmap perusahaan secara gencar mengoptimalkan teknologi informasi. Dengan penerapan digitalisasi yang terintegrasi di seluruh kegiatan operasional baik di sisi laut maupun darat. Pada tahun 2019 ini IPC melangkah maju memasuki Era Baru Pelabuhan dengan menargetkan 12 cabang pelabuhan yang dikelola IPC sudah didukung dengan sistem pelayanan digital yang setara.

“Secara keseluruhan, standardisasi pelayanan dengan didukung oleh aplikasi berbasis digital ini tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi waktu proses operasional di lapangan. Karena kini pencatatan data dilakukan secara real time, perencanaan penumpukan kargo, hingga tracking dan tracing petikemas dan kapal dapat diakses langsung oleh pengguna jasa. Selain itu kami juga memberikan kemudahan pembayaran melalui sistem cashless,” papar Operasional IPC, Prasetyadi.