Sunday, October 26, 2025
Cakraline
  • Home
  • Celebrity
    • Lifestyle
  • Female
    • Inspiratif
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Isu Khusus
  • Film & Musik
    • Fashion
    • Musik
  • travel
    • Destinasi
    • Galeri
  • Video & TV Streaming
  • Olahraga
    • Lokal
    • Internasional
  • Home
  • Celebrity
    • Lifestyle
  • Female
    • Inspiratif
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Isu Khusus
  • Film & Musik
    • Fashion
    • Musik
  • travel
    • Destinasi
    • Galeri
  • Video & TV Streaming
  • Olahraga
    • Lokal
    • Internasional
Morning News
No Result
View All Result
Home Regional

Potensi Besar Peternakan Sapi Air Runding

by nisa
June 12, 2020
0
0
SHARES
5
VIEWS

Cakraline.com. Padang – Kendala utama yang menyebabkan belum optimalnya pengelolaan peternakan sapi Air Runding adalah keterbatasan lahan hijauan pakan ternak yang dimiliki/ dikuasai kembali oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

M-Kamil-di-Peternakan-Sapi-Air-Runding-PasamanBarat-foto-Diskominfo-Sumbar
M-Kamil-di-Peternakan-Sapi-Air-Runding-PasamanBarat-foto-Diskominfo-Sumbar

Hal ini dikemukakan oleh Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, M. Kamil melalui wawancara dengan Tim MMC Diskominfo sekaitan dengan kondisi pemeliharaan sapi di UPTD Ternak Ruminansia Air Runding Kabupaten Pasaman Barat, diruang kerjanya, Jumat (12/06/2020).

“Semakin luas lahan peternakan yang bisa dikuasai, akan beriringan dengan peningkatan kapasitas tampung (carrying capacity) sapi, sekaligus akan berbanding lurus dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor peternakan,” jelas M. Kamil di Padang 12 Juni 2020 kepada Cakraline.com

Menurutnya, persoalan pada peternakan sapi Air Runding tidak hanya sebatas persoalan tata kelola, namun mesti ditelaah secara komplek dan mendasar.

“Termasuk bagaimana sejarah keberadaan peternakan ini dengan berbagai dinamikanya sehingga tetap bisa bertahan,” ujar jebolan Fakultas Kesehatan Hewan Universitas Syiah Kuala Aceh itu.

Secara mendetail dijelaskan bahwa lahan UPTD Ternak Ruminansia merupakan bekas Stasiun Pembibitan Ternak milik Area Development Project (ADP) yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Jerman Barat pada tahun 1982 silam.

“Kerjasama ini berlangsung selama lima tahun dan berjalan sukses, sapi yang dimiliki saat itu lebih kurang sebanyak 500 ekor dengan areal seluas 2.000 Ha,” jelasnya.

Pada tahun 1988, setelah kerjasama berakhir, lahan tersebut diserahkan oleh Pemerintah Indonesia kepada Pemprov Sumbar. Namun dengan keterbatasan SDM dan anggaran ketika itu, terjadi kemunduran yang menyebabkan seluruh sapi habis tak bersisa sehingga mengakibatkan lahan tidak lagi termanfaatkan.

“Kevakuman ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan menguasai lahan secara sepihak guna perkebunan sawit, ini dari tahun 2001,” ungkapnya.

Menyikapi hal ini, pada tahun 2006 lahirlah Keputusan Gubernur Sumatera Barat tentang Penetapan Peruntukan Tanah Eks. Area ADP dengan pembagian, masing-masing 500 Ha dikuasai oleh Pemprov Sumbar dan Pemkab Pasbar, sisanya 1.000 Ha untuk masyarakat.

Akan tetapi faktanya ketika itu seluruh lahan sudah dikuasai masyarakat.

“Kami menyadari terdapat potensi yang luar biasa besar pada peternakan sapi Air Runding ini, kenapa Jerman bisa sukses dengan memilih lokasi ini, tentu kajian mereka sudah lengkap dari seluruh aspek,” terangnya.

Untuk itu secara bertahap, Dinas Peternakan mulai melakukan pendekatan-pendekatan persuasif kepada masyarakat sehingga saat ini Pemprov Sumbar telah menguasai kembali seluas 20 Ha lahan.

“Dari 500 Ha peruntukan, 480 Ha lagi masih dikuasai masyarakat dan telah dijadikan kebun sawit,” ujarnya.

Disinggung mengenai jumlah sapi, M.Kamil menuturkan anggaran pengadaan sapi sebanyak 400 ekor pada tahun 2015 tidak seiring dengan anggaran pengolahan Hijau Pakan Ternak (HPT) seluas 100 Ha yang merupakan daya tampung ideal.

“Ditambah adanya wabah penyakit jembrana bercampur penyakit parasit darah yang mengakibatkan banyaknya kematian sapi ketika itu, lebih kurang 197 ekor,” tuturnya.

Dikatakan bahwa jumlah ternak saat ini tercatat sebanyak 374 ekor, dengan jumlah ternak yang dijual sejak tahun 2016-2019 sebanyak 49 ekor dan semuanya masuk PAD Sumbar.

“Semenjak tahun 2016 hingga akhir bulan Mei 2020 total PAD yang dihasilkan mencapai Rp.333.100.000,-, termasuk hibah kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 10 ekor,” ungkapnya.

Untuk itu M. Kamil menyampaikan harapannya, agar seluruh pemangku kepentingan dapat berdiskusi, bersinergi dan berkolaborasi untuk mengembalikan kejayaan masa lalu peternakan sapi Air Runding, khususnya terkait upaya mengembalikan penguasaan lahan 500 Ha untuk digarap secara penuh oleh UPTD Ternak Ruminansia.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Dinas Peternakan Sumbar melalui koordinasi dengan Kementerian Pertanian juga terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Negara Australia dan Spanyol, meski ketersediaan lahan tetap menjadi persoalan utama.

“Target kami lahan dikuasai kembali dan masyarakat setempat kita berdayakan secara proporsional, ayo optimalkan potensi besar ini,” pungkasnya.

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Atiqah Hasiholan Jadi Dukun Lintrik di film horor ‘ Sosok Ketiga ‘
  • Pencabutan Nama Mantan Presiden Soeharto dalam TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 Sudah Final
  • Ramadi Purba  Terpilih sebagai Best Personality MTOW 2025 di Kuala Lumpur
  • Eza Gionino-Meiza Aulia Sepakat Bercerai
  • Hubungan Eza Gionino – Meiza Aulia Membaik  Pernikahan Bisa Diselamatkan

Recent Comments

    Archives

    • October 2025
    • September 2025
    • August 2025
    • July 2025
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • March 2025
    • February 2025
    • January 2025
    • December 2024
    • November 2024
    • October 2024
    • September 2024
    • August 2024
    • July 2024
    • June 2024
    • May 2024
    • April 2024
    • March 2024
    • February 2024
    • January 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • October 2023
    • September 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • May 2023
    • April 2023
    • March 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • November 2022
    • October 2022
    • September 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • May 2022
    • April 2022
    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • December 2021
    • November 2021
    • October 2021
    • September 2021
    • August 2021
    • July 2021
    • June 2021
    • May 2021
    • April 2021
    • March 2021
    • February 2021
    • January 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • October 2019
    • September 2019

    Categories

    • Destinasi
    • Ekonomi
    • Event
    • Exclusive
    • Fashion
    • Film
    • Galeri
    • Inspiratif
    • Isu Khusus
    • Kolom Mahasiswa
    • Musik
    • Nusantara
    • Regional
    • Transportasi

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org
    • Destinasi
    • Ekonomi
    • Event
    • Exclusive
    • Fashion
    • Film
    • Galeri
    • Home
    • Inspiratif
    • Internasional
    • Isu Khusus
    • Kontak
    • Lifestyle
    • Lokal
    • Musik
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Politik
    • Regional
    • Susunan Redaksi

    © 2024 Cakraline

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Celebrity
      • Lifestyle
    • Female
      • Inspiratif
    • Nasional
      • Ekonomi
      • Politik
      • Isu Khusus
    • Film & Musik
      • Fashion
      • Musik
    • travel
      • Destinasi
      • Galeri
    • Video & TV Streaming
    • Olahraga
      • Lokal
      • Internasional

    © 2024 Cakraline