Sekitar 29 jam di Perth, Australia – tiba pukul 04.30 Jumat (8/11/2011) dan meninggalkan kota itu pukul 09.30 Sabtu ini (9/11/2019) – saya manfaat secara optimal termasuk silaturahim ke banyak teman. Ini merupakan kebiasaan saya setiap berkunjung ke satu tempat baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Kunjungan singkat saya ke Perth agenda utamanya adalah memenuhi undangan teman baik saya, Dirut Citilink Juliandra Nurtjahjo untuk ikut penerbangan perdana Citilink dari Bali ke Perth. Di luar itu saya manfaatkan buat silaturahim.
Selama di Perth semua kegiatan saya lancar sekali termasuk silaturahim ke banyak teman. Itu karena TUHAN lewat bantuan penuh dari Konsul Jenderal RI di Perth Dewi Gustina Tobing. Staf beliau Fahuzi Azmal yang menemani saya selama di Perth dengan satu mobil yang siap mengantar saya pergi ke mana saja.
“Pak Aqua, saya sudah menyiapkan semua kebutuhan Bapak selama di Perth. Staf saya siap membantu Bapak. Jika sewaktu-waktu Pak Aqua butuh bantuan tolong kontak saya,” ujar Dewi Kamis malam (7/11/2019) saat kami makan malam bareng di resto Bebek Tepi Sawah Tuban, Badung, Bali.
Menjelang saya meninggalkan Bali, mulai di Perth, selama di sana, hingga menjelang meninggalkan kota itu, Ibu dua anak yang cerdas dan kreatif itu lewat stafnya terus memonitor saya. Bantuan dengan mudah diperoleh setiap saya membutuhkannya.
Tertarik dengan Perkumpulan Perantauan Minang Rumah Gadang
Salah satu yang saya temui di Perth adalah mantan Ketua Perkumpulan Perantauan Minang Rumah Gadang di Australia Barat, Kasma Godfrey. Ketua Minang Diaspora Nettwork Burmalis yang mengenalkan saya ke beliau.
Saya silaturahim ke Ibu dua putra itu di rumahnya. Beliau dengan hangat menyambut saya. Meski kami baru pertama kali ketemu namun ngobrolnya akrab sekali.
Kasma cerita banyak hal baik tentang keluarga maupun aktivitasnya di Perth termasuk organisasi sosial yang diikuti. Dari semua yang disampaikannya saya tertarik dengan Perkumpulan Perantauan Minang Rumah Gadang yang menghimpun orang Indonesia asal Sumatera Barat atau Minangkabau yang tinggal di Australia Barat atau Perth dan sekitarnya.
“Melihat semakin banyaknya orang Minang di Australia Barat maka pada 2005 bersama empat orang teman, saya mendirikan organisasi Rumah Gadang. Kami beri nama itu untuk mengingat rumah besar tempat berkumpul orang banyak,” jelas Kasma yang tinggal di Perth sejak 2009.
Saat ini di Australia Barat ada sekitar 2.000 orang Minang. Namun yang aktif di Tumah Gadang hanya sekitar 50 orang. Kalau ada kegiatan hanya beberapa orang saja yang berpartisipasi.
Pengunjungnya Ribuan Orang, Banyak Berkorban Termasuk Materi dan Perasaan. Kasma curhat ke saya tentang hal itu. Apalagi setiap melaksanakan kegiatan dirinya banyak berkorban termasuk uang pribadi yang jumlahnya lumayan besar dan korban perasaan. Terakhir acara besar dilaksanakannya adalah _The Beauty of West Sumatera_ pada 21 April 2018 lalu. Waktu itu mendatangkan 41 orang penari dari Sumatera Barat. Tempat kegiatannya di daerah sangat Strategis yakni di The Rock Perth.
Pengunjungnya ribuan orang. Mereka umumnya warga negara Australia sangat mengapresiasi kegiatan itu. Berharap agar bisa dilaksanakan setiap tahun. Manfaat acara itu besar sekali termasuk buat Sumatera Barat dan Indonesia. Sekaligus promosi di Perth dan melestarikan budaya bangsa.
Setelah mendengarkan curhatan Kasma, saya sampaikan ke Kasma agar tetap semangat setiap melaksanakan kegiatan apa saja meski sedikit orang yang mendukung. Bahkan usahakan agar kondisi itu dijadikan ‘bahan bakar’ agar acaranya sukses.
Jangan pernah sekalipun menghiraukan orang yg tidak aktif dan tanggapannya sinis terhadap acara yg dibuat. Semua hal negatif itu jadikan semangat agar acaranya sukses.
Seiring dengan itu secara khusyuk berdoa ke TUHAN agar acara yang dibuat sukses. Harus yakin dengan kekuatan doa. Bagi TUHAN tidak ada yg tidak mungkin dan tidak bisa.
Dalam hitungan detik, menit, dan jam, TUHAN dapat mewujudkan semua yang diinginkan. Bahkan sering yang terjadi di luar nalar manusia, sama sekali tidak disangka-sangka. Itu adalah kekuatan dan kebesaran TUHAN.
Agar setiap kegiatan semakin banyak yang ikut berpartisipasi, saya menyarankan ke Kasma untuk secara detil menyampaikan manfaat yang akan diperoleh bagi yang mau berpartisipasi. Makin banyak keuntungannya tambah bagus.
Sudah menjadi kodrat manusia pada umumnya, jika diajak terlibat dalam salah satu kegiatan, terucap ataupun tidak, bertanya manfaat buat dirinya. Semakin banyak keuntungan yg diperolehnya membuat orang itu tambah semangat untuk ikut terlibat.
Untuk kegiatan apapun juga usahakan agar tulus ikhlas melaksanakannya. Sikap ini penting sekali. Selain agar tidak lelah, juga harus yakin tanpa disangka2 TUHAN membalasnya berlipat2 baik di dunia maupun akhirat.
Alhamdulillah Kasma puas dengan semua yg saya sampaikan. Beliau jadi tambah semangat dan berusaha secara maksimal melaksanakannya. “Terima kasih Pak Aqua. Saya insya ALLAH melaksanakan semua pesan Bapak. Saya tunggu Pak Aqua kembali ke Perth untuk sharing Komunikasi dan Motivasi dengan pengurus dan anggota Rumah Gadang,” ujar Kasma dengan penuh semangat. Alhamdulillah…