Cakraline.com. Bali – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa, menekankan pentingnya pengamanan kepariwisataan Bali untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengamanan Kepariwisataan Bali Menuju Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan” di Bali, Kamis (21/11/2024), Wamenpar menyatakan mendukung kolaborasi dengan berbagai pihak.
Beliau mengatakan, pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan harus didukung dengan peningkatan keamanan dan keselamatan serta sinergi _stakeholder_ kepariwisataan. Upaya ini juga sebagai bentuk pemerintah mengidentifikasi beberapa destinasi pariwisata untuk membawa Indonesia sebagai destinasi utama dunia sebagaimana tertuang pada RPJPMN 2025-2045.
Pariwisata sebagai ujung tombak dalam pertumbuhan ekonomi difokuskan pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, 5 Destinasi Super Prioritas, 3 Greater Area untuk pariwisata merujuk pada rancangan Teknokratik RPJMN pada tahun 2029, beberapa target kunci yang menjadi pijakan utama dalam membangun fondasi pariwisata berkualitas.
“Saya ingin memberikan gambaran capaian sektor pariwisata di tahun 2024. Kunjungan wisman hingga September 2024 mencapai 10,3 juta kunjungan, berkontribusi dalam pencapaian devisa terhadap negara sebesar 7,46 miliar dolar AS,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa dalam keterangan tertulisnya.
Berikut beberapa target kunci RPJMN 2029 yang menjadi pijakan utama dalam membangun fondasi pariwisata berkualitas:
- Peningkatan peringkat Travel and Tourism Development Index (TTDI) ke posisi Top 20 dunia.
- Pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 1,5 miliar.
- Kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta orang.
- Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB sebesar 5 persen.
- Perolehan devisa hingga 32 miliar dolar AS.
- Penciptaan 29 juta lapangan kerja di sektor pariwisata.
Diskusi bersama untuk mendukung pariwisata Bali yang berkualitas dan berkelanjutan pada acara ini, menjadi bentuk perhatian dan upaya menemukan solusi untuk meningkatkan peringkat pilar _safety and security_ kepariwisataan.
Aspek keamanan dan keselamatan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan karena pariwisata itu adalah _business of trust_, citra destinasi merupakan faktor penting, dan tentunya keamanan serta keselamatan dalam beraktivitas memegang peranan yang sangat vital.
“Kami berharap akan lebih banyak lagi polisi pariwisata yang berdedikasi untuk menjaga keamanan, keselamatan, serta kualitas pengalaman wisatawan. Kolaborasi ini akan menjadi langkah strategis dalam mendukung visi pariwisata Indonesia yang berkelas dunia.” kata Wamenpar Ni Luh Puspa.
Kementerian Pariwisata berupaya melakukan redistribusi wisatawan seperti menambah konektivitas 3B (Banyuwangi – Bali Barat – Bali Utara) dan berkomitmen penuh untuk mendukung Polisi Pariwisata dalam memperkuat pariwisata terkait budaya, spiritual, dan ekologi.
Kolaborasi ini akan menjadi langkah strategis dalam mendukung visi pariwisata Indonesia yang berkelas dunia dan menjadi langkah awal bersama untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan di Bali dan daerah wisata lainnya, khususnya dalam aktivitas pariwisata, citra pariwisata akan terjaga, dan akan terus berkembang menjadi destinasi pariwisata kelas dunia yang berkualitas dan berkelanjutan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol. Dr. H.Mohammad Fadil Imran. M.Si,; dan Pj. Gubernur Bali, Irjen. Pol. (Purn). Drs. Sang Made Mahendrajaya, M.H,.
Adapun para pejabat yang hadir mendampingi Wamenpar Ni Luh Puspa diantaranya Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Titik Lestari; Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Ika Kusuma Permana Sari; serta Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.