Cakraline.com Taheran – Pemimpin politik pejuang Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan Israel di Iran, saat dia menghadiri pelantikan presiden baru negara itu.
“Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, pemimpin gerakan tersebut, tewas dalam serangan Zionis di kediamannya di Teheran setelah dia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru (Iran),” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Ismail Haniyeh meninggal dikediamannya di Taheran diserang dan dia dibunuh bersama dengan pengawalnya.
“Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Mahas, diserang di Taheran, dan akibat insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya menjadi syahid,” kata Korps Garda Revolusi Islam dalam sebuah pernyataan di situs berita Sepah.
Menurut The Hindu, Haniyeh melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian pada hari Selasa. Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai laporan kematian Haniyeh.
Haniyeh terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017 untuk menggantikan Khaled Meshaal, namun ia sudah menjadi tokoh terkenal setelah menjadi perdana menteri Palestina pada tahun 2006 menyusul kemenangan telak Hamas dalam pemilihan
Haniyeh tinggal di pengasingan dan membagi waktunya antara Turki dan Qatar. Dia telah melakukan perjalanan misi diplomatik ke Iran dan Turki selama perang, bertemu dengan presiden Turki dan Iran.Laman berikutnya
Haniyeh dikatakan menjaga hubungan baik dengan para pemimpin berbagai faksi Palestina termasuk saingan Hamas
Sebelumnya pada 10 April, tiga putra serta keluarga Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Gaza. Ketiga putranya – Hazem, Amir dan Mohammad – tewas setelah mobil yang mereka kendarai dibom di kamp Al-Shati di Gaza, kata Hamas. Dua cucu Haniyeh juga tewas dalam serangan itu serta tiga orang terluka. (bbs)