Program pemberdayaan ekonomi kerja bareng Wardah Cosmetic dan Lazismu di Kabupaten Banjar Negara mulai membuahkan hasil. Produksi kain ecoprint yang melibatkan 90 warga desa itu telah menghasilkan ratusan potong kain untuk baju, hijab dan pashmina.
Pada acara Amil Camp nanti Teh Pupung Pursita sebagai pelatih ahli kain ecoprint akan hadir untuk memamerkan hasil produksi kain ecoprint kepada amil Lazismu. Teh Pupung juga menyiapkan 300 lembar kain ecoprint dengan desain cantik yang bisa dibawa pulang para peserta dengan harga khusus.
Kain ecoprint itu diproduksi kelompok warga di dua desa: Merden dan Mertasari, Banjar Negara, Jawa Tengah. Program ini diinisiasi Lazismu dengan biaya penuh dari Wardah Cosmetic. Pelaksana program adalah kelompok usaha ecoprint di bekerjasama dengan Lazismu Kabupaten Banjar Negara.
Setelah berhasil memproduksi kain ecoprint, Lazismu dan Wardah Cosmetic akan menyelenggarakan pelatihan tahap dua, yakni pelatihan pemasaran dan pengelolaan usaha. Dalam pelatihan ini, Lazismu akan menggandeng badan usaha milik Lazismu (Bumal) dan Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM).
Direktur Utama Bumal Lambang Saribuana dan Direktur Eksekutif BTM Agus Yulianto telah setuju berkunjung ke Banjar Negara seusai acara Amil Camp di Bandung. Dalam kunjungan selama dua hari itu, diharapkan bisa menemukan model pemasaran dan pengelolaan usaha yang sesuai dengan semangat Bumal dan BTM.
Produksi kain ecoprint di Banjar Negara adalah rintisan untuk menemukan model pemberdayaan ekonomi dengan sasaran kelompok perempuan. Kelak, model ini bisa ditiru atau diduplikasi di tempat lain. Bisa dengan konten yang sama, ecoprint juga, bisa juga dengan konten berbeda.
Wardah Cosmetic mengalokasikan dana pemberdayaan ekonomi untuk perempuan sebesar Rp 4 miliar pada tahun 2019. Khusus untuk program ecoprint ini, dana yang disalurkan mencapai Rp 237 juta. Dana digunakan untuk menyelenggarakan pelatihan, modal kerja dan operasional usaha untuk 3 bulan.
Selain kain ecoprint, Wardah Cosmetic dan Lazismu juga akan menyalurkan dana pemberdayaan tersebut untuk beberapa kegiatan ekonomi para perempuan.
Program yang sudah dipersiapkan antara lain: produksi saus tomat khusus untuk masakan Italia ‘’Tomato Lezato’’ di Kabupaten Bandung Barat, pembangunan miniplant pengolahan ikan laut sesuai standar industri pengalengan di kampong nelayan pantai Selatan Jawa Barat dan peternakan ayam kampung di Klaten, Jawa Tengah.
*Penulis mantan wartawan, Pegiat Filantropi, direktur program Lazizmu*