Nadine Chandrawinata merupakan salah satu artis yang suka menghabiskan waktu untuk jalan-jalan atau traveling ke suatu daerah, jika tidak sibuk dengan pekerjaannya.
Sehingga, ketika kembali ke Jakarta, ia selalu membawa pulang barang-barang khas dari daerah tersebut. Dari sejumlah barang yang ia bawa itu, kebanyakan berupa kain-kain tradisional.
“Iya setiap kali aku bepergian aku pasti bawa sesuatu dari daerah itu. Yang paling sering aku bawa pulang itu kain,” ujar Nadine Chandrawinata di Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Bahkan beberapa kain koleksinya yang berasal dari daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur, ia gunakan di hari pernikahannya dengan Dimas Anggara pada 2018 lalu.
“Yang satu hasil huntingan kain, aku pakai untuk nikahan aku waktu setahun yang lalu, buat baju nikahan aku sama Dimas. Dari kain Sumba, jadi aku punya beberapa kain Sumba sama sarung,” jelasnya
Selain berupa kain, dari daerah bagian Timur Indonesia itu juga ia sering mengoleksi barang-barang antik lainnya, yang di mana untuk mempercantik atau menghias rumahnya.
“Barang-barang seperti contohnya di Sumba dia punya tas dari kayu, itu pasti aku pakai dan aku taro sebagai pajangan. Ya aku biasa memang hunting barang-barang yang berbudaya lah di Indonesia, yang punya cerita menarik,” tukasnya
Diluar kegemaran traveling dan mengumbulkan kain-kain tradisional Nadine juga aktif mengkampanyekan lingkungan hidup, mulai dari hal-hal kecil, yang bisa dimulai dari diri dan rumah kita kita sendiri.
Menurut istri dari pemain film Dimas Anggara itu, lingkungan merupakan rumah bagi kita semua. Sehingga, kita tidak harus menunggu orang lain yang mulai peduli terhadap lingkungan itu sendiri.
“Karena lingkungan rumah kita, kalau bukan kita siapa lagi yang jaga lingkungan. Kalau kita mau sehat ya kita harus sehat dari luar, makanya kita harus menjaga lingkungan kita,” ujar Nadine.
“Jadi kita tidak harus menunggu orang lain yang mulai, cukup kita menumbuhkan kesadaran dalam diri kita masing-masing saja dulu,” sambungnya
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa sampah plastik yang menggangu lingkungan, khususnya di Indonesia selama ini kebanyakan datang dari limbah rumah tangga. Sehingga, mengharapkan agar ibu-ibu rumah tangga semua orang bisa mengurangi hal itu dengan cara-cara tertentu.
“Maka ganti plastik mu dengan yang ramah lagi lingkungan karena kita tahu setiap hari kita belanja ke supermarket, kita sudah tahu apa yang mau kita beli ya berarti kita bawa kantong sendiri. kemudian yang biasanya dapet tiga jadi dapet satu (plastik), itu kan juga sudah mengurangi menumpuknya sampah plastik,” jelasnya
“Nah yang senang minum mungkin bisa pakai sedotan sendiri atau tidak perlu bawa sedotan juga lebih baik lagi. Terus, ya itu kan langkah-langkah yang sederhana yang bisa kita lakukan, tanpa menunggu orang untuk melakukan hal itu. Tapi balik lagi, kita mau enggak komitmen untuk melakukan hal itu terus menerus,” tambahnya