Cakraline.com. Surabaya-Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohamad Soewandhie drg Febria Rachmanita yang akrab disapa Feny tak bisa menutupi kekagetannya karena Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan untuk menggratiskan seluruh acara Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan semua jajarannya termasuk para tenaga kesehatan (nakes).
Sebelumnya, ia memberikan amanah kepada Dr Aqua untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada sekitar 1.200 orang jajarannya yang bekerja di rumah sakit kebanggaan warga Surabaya itu. Pelaksanaannya selama lima hari, Senin sampai Jumat (1-5/11/2021) mendatang dengan total sebanyak 20 sesi.
Sejak sekitar sebulan lalu Feny telah menugaskan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Humas, dan Hukum RSUD dr Mohamad Soewandhie Marhaeni Yuniati untuk mempersiapkan acara tersebut dan mengkoordinasikannya dengan Dr Aqua sebagai pembicara tunggal Sharing Komunikasi dan Motivasi itu.
Yuni, panggilan akrab Marhaeni Yuniati sejak itu intens berkomunikasi dengan Dr Aqua, termasuk saat anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu sedang berada di Papua untuk mendampingi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menghadiri acara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
Demi efektivitas dan optimalisasi sharing komunikasi dan motivasi serta tidak mengganggu pelayanan, disepakati pelaksanaanya dilakukan empat sesi setiap hari. Diawali pagi hari sesi 1 pukul 07.30-09.30. Dilanjutkan sesi 2 (09.30 – 11.30), sesi 3 (12.00 – 14.00), dan sesi 4 (14.00 – 16.00). Dengan jumlah peserta rata-rata 60 orang per sesi, maka akan ada 20 sesi dalam lima hari.
Bahkan, Dr Aqua menegaskan tidak mau dibayar alias gratis menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Itiu sebagai bentuk apresiasi dirinya kepada perjuangan nakes di masa pandemi Covid-19 ini.
Dr Aqua rencananya Senin pagi (1/11/2021) pukul 04.00 naik pesawat Lion Air dari Jakarta ke Surabaya. Sengaja berangkatnya pakai pesawat yang paling pagi agar Sharing Komunikasi dan Motivasinya bisa dimulai tepat waktu.
Dr Aqua dan feny sudah merencanakan acara Sharing Komunikasi dan Motivasi itu sejak Agustus 2021 lalu. Karena jadwal motivator ulung itu sangat padat sehingga baru terealisasi awal November 2021 ini.
Saat ketemu Feny di kantornya di Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), mereka mendiskusikan tentang rencana Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut. Dr Aqua menyarankan agar semua pegawai tanpa terkecuali hadir pada acara itu. Tidak hanya perwakilan saja.
Dengan begitu semua pegawai dapat meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Juga tercerahkan setelah selama pandemi Covid-19 lebih dari 1,5 tahun mereka disibukkan dengan melayani para pasien yang terkena berbagai macam penyakit terutama Covid-19.
Selain melayani semua pasien termasuk yang terpapar Covid-19, mereka juga harus banyak berkorban, bahkan ada teman sejawatnya yang meninggal karena penyakit tersebut. Di samping itu setiap saat perasaan mereka dan keluarganya was-was kena Covid-19.
Selama pandemi Covid-19 di RSUD dr Mohamad Soewandhie ada lima orang nakes dan satu orang pegawai bagian keuangan yang meninggal terpapar Covid-19. Mereka adalah dr Berkatnu Indrawan Janguk, dr Lawu Soekarno, Sri Wahyuni, Dyah Prima Retnani, Suhartatik, dan Haris Prasetyono.
Sedangkan secara nasional hingga Sabtu (30/10/2021) dikutip dari nakes.laporcovid19.org, sudah 2.032 orang nakes meninggal terpapar Covid-19. Paling banyak dokter 730 orang dan perawat 670 orang.
Agar tidak mengganggu pelayan rumah sakit yang beroperasi selama 24 jam, Dr Aqua menyarankan kepada Feny supaya pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasinya dilaksanakan dalam banyak sesi. Sehingga para pegawai yang sedang libur atau tidak tugas bisa menghadiri acara tersebut.
“Pelayanan RSUD dr Mohamad Soewandhie kepada semua pasien harus tetap jalan, jangan sampai terganggu. Untuk itu Sharing Komunikasi dan Motivasinya sebaiknya dilaksanakan banyak sesi mulai dari Senin sampai Jumat. Dalam sehari bisa dilakukan lima sampai enam sesi. Selama ini saya sudah terbiasa melakukan aktivitas seperti itu,” jelas Dr Aqua.
Mendengar itu Feny sempat kaget. Karena sama sekali tidak menyangka pelaksanaan Sharing Komunikasinya dilaksanakan dalam banyak sesi. Biasanya hanya beberapa sesi saja yang dihadiri perwakilan dari seluruh bagian.
“Kalau banyak sesi apakah tidak merepotkan Pak Aqua? Terutama dari sisi waktunya. Saya tahu jadwal bapak setiap hari padat sekali, baik melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di berbagai institusi maupun melakukan silaturahim ke banyak orang. Lokasinya di banyak daerah di Indonesia,” ujar Feny yang memonitor aktivitas Dr Aqua dari berbagai tulisan yang dibagikan setiap hari kepada ribuan anggota Komunitas Komunikasi Jari Tangan.
Menjawab Feny, Dr Aqua berjanji akan memprioritaskan acara dan mengalokasikan waktu khusus untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi di RSUD dr Mohamad Soewandhie yang dipimpin Feny. Bapak dua anak itu senang melihat Feny serius meningkatkan kemampuan seluruh jajarannya terutama untuk memberikan layanan prima kepada pasien, keluarga mereka, dan para mitra.
Dr Aqua sengaja menyarankan semua pegawai ikut acara Sharing Komunikasi dan Motivasi agar pelaksanaannya efektif dan hasilnya optimal. Hal itu jauh lebih baik dan positif dibandingkan kegiatannya hanya diikuti perwakilan saja.
“Apalagi selama pandemi Covid-19 nyaris semua pegawai rumah sakit terutama nakes sibuk mengurusi para pasien. Mereka pasti lelah sekali. Untuk itu perlu rileks sejenak agar kembali segar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menghadiri acara Sharing Komunikasi dan Motivasi,” jelas Dr Aqua.
*Sangat Bersyukur*
Feny yang juga Ibu dua putra itu tahu bahwa selama ini honor pembicara laris itu sebesar Rp 30 juta nett per jam. Minimal dua jam per sesi atau Rp 60 juta nett. Biaya itu belum termasuk tiket pesawat Garuda Indonesia kelas bisnis Pp dan penginapan di hotel bintang lima. Selama ini sudah ratusan perusahaan yang mengundang Dr Aqua untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi. Korporasi itu baik swasta maupun milik pemerintah termasuk di mancanegara.
Sesuai jadwal, Dr Aqua akan melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak 20 sesi di RSUD dr Mohamad Soewandhie. Per sesi rata-rata dua jam termasuk tanya-jawab. Sehingga totalnya 40 jam. Jika 40 jam itu dikalikan dengan tarif Dr Aqua sebagai pembicara profesional maka totalnya Rp 1,2 miliar.
Bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu sangat bersyukur dan senang bisa melakukan semua itu di RSUD dr Mohamad Soewandhie dengan niat sepenuhnya ibadah
“Hal yang paling saya syukuri adalah mendapatkan amanah dari Bu Feny untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada seluruh jajarannya di RSUD dr Mohamad Soewandhie. Semua amanah itu melebihi uang berapa pun juga termasuk 1,2 miliar rupiah yang setara dengan honor 40 jam saya berbicara sebagai pembicara profesional,” tegas Dr Aqua.
Sejak belasan tahun lalu mantan wartawan di banyak media itu sudah terbiasa tidak mengenakan biaya dan menggratiskan saat memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Meski honornya sekali tampil puluhan juta. Itu terutama dilakukannya di jajaran TNI dan Polri.
Selama pandemi Covid-19, Dr Aqua melakukan hal serupa di lingkungan nakes. Itu sebagai wujud nyata kepeduliannya yang tinggi dan apresiasi kepada para nakes yang telah banyak berkorban menolong masyarakat yang terpapar Covid-19.
“Selama pandemi Covid-19 semua nakes adalah pahlawan yang luar biasa bagi masyarakat. Sebagai apresiasi dan sumbangsih nyata buat mereka, saya ingin menyemangati dengan melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada mereka. Setelah lebih dari satu setengah tahun berjibaku membantu seluruh pasien yang terpapar Covid-19, kini momentum yang tepat memotivasi para nakes agar tetap semangat melaksanakan pekerjaan mulia mereka,” ungkap Dr Aqua.
Terakhir selama dua hari, Rabu dan Kamis (1-2/9/2021) lalu Dr Aqua melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak sepuluh sesi di Rumah Sakit Tingkat III 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama Jalan Dr Sutomo nomor 17 Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Letkol Ckm dr. Moch. Andi Fatkhurrohman, Sp. THT yang mengundang Dr Aqua. Pesertanya sekitar 420 orang. Meski baru sekitar dua bulan melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama, menurut Andi hasilnya luar biasa. Terjadi perubahan yang signifikan pada jajarannya.
“Setelah Pak Aqua melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada semua pegawai Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama, hasilnya luar biasa. Saya merasakan perubahan yang signifikan. Terima kasih banyak Pak Aqua yang sudah berbagi pada jajaran saya,” ujar Andi.
Ke depan Andi bertekad untuk meningkatkan layanan kepada pasien dan mitra lainnya agar lebih baik lagi. Dia optimis dapat mewujudkan hal tersebut.
*Memprihatinkan sekali*
Feny yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya menceritakan kepada Dr Aqua pengalamannya awal memimpin RSUD dr Mohammad Soewandhie pada 2012. Kondisinya memprihatinkan sekali.
“Setelah melihat kondisi RSUD dr Mohammad Soewandhie secara keseluruhan yang dikaitkan dengan potensi Kota Surabaya dan sekitarnya yang sangat besar, saya menyentuh hati semua karyawan agar mau bersama-sama mewujudkan rumah sakit yang ramah terhadap semua mitra terutama pasien dan keluarganya. Perbandingan yang selalu saya sampaikan adalah dengan melihat pelayanan yang diberikan berbagai rumah sakit swasta yang maju dan berkembang pesat,” terang Feny mengenang perjuangan masa lalunya membangun RSUD dr Mohammad Soewandhie yang dipimpinnya.
Niat baik Feny tidak sepenuhnya berjalan mulus. Ada karyawan yang beranggapan ajakannya itu hanya sebagai mimpi. Namun perempuan yang berasal dari Bengkulu itu tidak patah semangat.
“Kerikil-kerikil” yang menghambat berbagai program kerjanya justru dijadikan motivasi untuk ditaklukkan. Dia yakin bisa melakukannya dan bersama jajarannya menjadi pemenang.
Belakangan keyakinan Feny yang diiringi dengan kerjasama tim yang kuat menunjukkan hasil yang optimal. RSUD dr Mohammad Soewandhie menjadi rumah sakit yang diperhitungkan. Fasilitas dan pelayanannya tidak kalah dengan rumah sakit swasta. Bahkan di beberapa bagian lebih unggul.
“Setelah berhasil mewujudkan semua itu, saya katakan kepada teman-teman di RSUD dr Mohammad Soewandhie, asal ada keyakinan, ketekunan, keseriusan, dan kerjasama tim yang kuat, serta ridho dari Allah Swt semua impian kita dapat diwujudkan. Jadi bukan sekedar mimpi, tapi mewujudkannya jadi kenyataan,” tambahnya sambil tersenyum.
Perempuan pekerja keras itu menambahkan RSUD dr Mohammad Soewandhie telah menjadi tempat pelayanan kesehatan yang profesional, pendidikan, dan penelitian di bidang kesehatan.
Itu sesuai dengan motto RSUD dr Mohammad Soewandhie yaitu “Kami ada untuk Anda melayani sepenuh hati”.
Sedangkan visinya Menjadi rumah sakit pilihan dan unggulan dalam pelayanan dan pendidikan di Kota Surabaya.
Misinya Memberikan pelayanan yang profesional, melaksanakan pendidikan, penelitian di bidang kesehatan yang berkualitas, dan membentuk Sumber Daya Manusia Rumah Sakit yang kompeten, santun, berintegritas serta membangun kemitraan yang harmonis.
Selain itu ada tiga nilai organisasi yaitu Santun, Integritas, dan Profesional. Di samping itu ada Maklumat Pelayanan yakni “Kami akan memberikan pelayanan yang profesional sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Kami akan memberikan pelayanan bagi siapapun tanpa perbedaan.”
Sebagai Direktur RSUD dr Mohammad Soewandhie yang telah memimpin rumah sakit itu selama sembilan tahun dan merangkap jabatan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Feny terus-menerus berusaha menunjukkan keteladanan. Harapannya semua jajarannya dapat meneladani berbagai hal positif yang dilakukannya.
200 Ribu Eksemplar
Saat ketemu Feny di Surabaya, Dr Aqua memberikan kepadanya buku “super best seller” Trilogi The Power Silaturahim. Ketiga buku itu telah 10 kali cetak dengan total 200 ribu eksemplar.
Judul bukunya adalah “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”, “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
Feny sangat senang menerima ketiga buku tersebut. Apalagi setelah mengetahui Dr Aqua memanfaatkan semua hasil penjualannya untuk kegiatan sosial terutama membiayai umrah ratusan orang.
“Mulia sekali yang Pak Aqua lakukan. Sangat besar manfaatnya buat mereka yang mendapatkan bantuan dari hasil penjualan buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim karya bapak,” tutur Feny.
Meski belum membaca ketiga buku “super best seller” tersebut, namun Feny meyakini isinya berkualitas. Terbukti banyak orang membeli buku itu dan di antara buku tersebut yaitu yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” telah cetak ulang hingga delapan kali.
Menurut Feny silaturahim tidak hanya sekedar diucapkan. Paling utama adalah melaksanakannya secara konsisten dan tanpa pamrih. Dr Aqua sejak puluhan tahun lalu sudah melakukannya.
Feny ingin jajaran di RSUD dr Mohamad Soewandhie rajin melaksanakan silaturahim termasuk sesama karyawan plus keluarga mereka. Dengan begitu komunikasinya bakal lancar dan secara signifikan berpengaruh pada kelancaran tugas-tugas mereka.
Seiring dengan itu pelayanan yang diberikan kepada mitra kerja termasuk pasien akan meningkat sehingga memberikan pengaruh yang besar pada kinerja RSUD dr Mohamad Soewandhie secara keseluruhan. Feny optimis dapaf mewujudkan hal tersebut.
Terkait dengan itu Feny memutuskan untuk membagikan kepada 1.200 karyawannya, satu dari tiga buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim. Buku tersebut yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Sejak Sabtu siang (30/11/2021) semua buku yang mau dibagikan kepada seluruh peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi di RSUD dr Mohamad Soewandhie sudah berada di rumah sakit itu. Diambil dari tempat penyimpanannya di Sidoarjo.
Buku “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”diluncurkan pada Jumat (15/4/2016) lalu bersamaan dengan promosi Doktor Komunikasi Aqua di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Awalnya ditulis dan diterbitkan dengan tujuan buat souvenir kegiatan tersebut.
Ternyata pesanan bukunya banyak sekali. Sampai sekarang sudah delapan kali cetak sebanyak 160 ribu eksemplar. Setiap cetak 20 ribu eksemplar. Buku itu masuk kategori “super best seller”.
Sebelum ujian terbuka itu, Dr Aqua sering menghadiri promosi doktor teman-temannya di berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia. Dari semua acara yang dihadirinya tidak ada satu pun souvenirnya yang menarik. Umumnya beli di toko dan dicap nama orang yang promosi doktor.
“Berdasarkan pengalaman itu, saya mau memberikan hadiah buku sebagai souvenir kepada seluruh tamu yang hadir. Saya ingin kesannya sesuatu banget, seperti jargon yang sering disampaikan penyanyi terkenal Syahrini,” jelas Dr Aqua.
Wartawan senior yang telah banyak menulis Nurcholis MA Basyari membantu sepenuhnya penulisan buku itu dari awal hingga tuntas. Untuk penyelesaiannya mereka nyaris tidak tidur selama tiga hari dua malam di rumah Yogyakarta milik Dr Aqua.
Meski harus kerja keras untuk menuntaskan buku itu, namun Dr Aqua sangat bersyukur. Apalagi semua tamunya yang mencapai ratusan orang termasuk para jenderal TNI dan Polri puas dan senang menerima buku tersebut saat diberikan pada promosi doktornya.
Cetakan pertama buku itu sebanyak 20 ribu eksemplar. Dengan cepat, hanya hitungan bulan seluruhnya habis terjual. Seiring dengan itu penulis belasan buku yang sebagian “super best seller” itu langsung meniatkan untuk menggunakan semua hasil penjualan bukunya buat berbagai kegiatan sosial terutama membiayai umrah banyak orang.
Dari buku “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” lahirlah kemudian Gerakan Umrah The Power of Silaturahim yang dibiayai dari hasil penjualan buku tersebut.
Ketua tetap rombongan umrahnya setiap tahun adalah Nurcholis.
“Mas Nurcholis yang juga asesor uji kompetensi wartawan tingkat nasional dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat sangat amanah, sehingga saya sekeluarga memberi kepercayaan kepada beliau sebagai ketua rombongan umrah The POS seumur hidup,” ungkap Dr Aqua.
Bergulir sejak 2017, total jamaah The POS yang dipimpin Nurcholis itu hingga kini mencapai 167 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial-budaya, ekonomi, dan pekerjaan/profesi. Perinciannya POS I 2017 sebanyak 35 orang, POS II 2018 berjumlah 39 orang, POS III 2019 mencapai 50 orang, dan POS IV 2020 43 orang.
Jamaah POS IV sedianya berangkat ke Tanah Suci April 2020 lalu. Namun, keberangkatan jamaah POS IV teradang oleh pandemi Covid-19 sehingga tertunda entah sampai kapan. Semoga saja pandemi ini cepat berakhir sehingga jamaah POS IV dapat segera menunaikan umrah ke Tanah Suci Mekah dan berziarah ke Masjid Nabawi di Madinah.
Para peserta umrah gratis ini terdiri dari dua kriteria. Pertama, orang yang pernah berjasa pada Dr Aqua sekeluarga. Antara lain teman SMA, teman kuliah S1 dan S3. Juga ada janda redakturnya di Harian Suara Indonesia, anak perusahaan Jawa Pos. Sopir, pembantu, dan orang yang pernah merawat ibunya ketika masih hidup.
Kedua, lanjut Dr Aqua, orang-orang yang selama ini bergiat di bidang agama, antara lain guru ngaji, marbot, dan pengurus masjid yang tidak punya kemampuan secara ekonomi, juga menjadi target dari program umrah gratis The POS.
Mereka berasal dari berbagai provinsi, antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, seluruh Jawa, Bali, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
Tidak Serius
Selama pandemi Covid-19 kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua semakin padat. Jadwalnya penuh. Bahkan sering kekurangan waktu.
Banyak orang yang membutuhkan motivasi dari Dr Aqua. Terutama mereka yang terkena dampak pandemi Covid-19 baik secara langsung maupun tidak. Mereka umumnya kecewa bahkan ada yang frustasi.
Meski begitu, Dr Aqua tetap memprioritaskan waktu untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada para nakes. Itu sebagai apresiasi pada pahlawan yang sangat berjasa bagi masyarakat.
“Saya memberi perhatian besar kepada para nakes yang selama pandemi Covid-19 menjadi pahlawan bagi masyarakat. Mereka telah banyak berkorban termasuk nyawa. Untuk itu jika ada undangan Sharing Komunikasi dan Motivasi dari para nakes, saya memprioritaskannya dan meniatkan sepenuhnya ibadah,” terang Dr Aqua.
Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini konsisten dengan ucapannya. Contohnya saat satu rumah sakit besar di Jakarta mengundangnya untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi denga para pegawainya.
Begitu dapat undangan, spontan Dr Aqua menggratiskannya. Kemudian mengalokasikan waktu selama lima hari kerja untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di rumah sakit itu. Jika waktunya kurang, siap menambahnya di hari lain.
Dr Aqua sengaja mengalokasikan waktu yang banyak hingga berhari-hari karena pegawai rumah sakit itu mencapai ribuan orang. Tujuannya agar semuanya bisa menghadiri acara Sharing Komunikasi dan Motivasi tanpa mengganggu pelayanan kepada para pasien dan mitra yang lain.
Belakangan mantan wartawan di banyak media besar itu merasakan dan menilai manajemen rumah sakit itu tidak serius untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Akhirnya Jumat (29/11/2021) Dr Aqua memutuskan membatalkan acara di rumah sakit tersebut.
“Saya menilai manajemen rumah sakit itu tidak serius untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Padahal saya sudah berusaha melakukan yang terbaik. Akhirnya saya putuskan membatalkan acara di sana. Saya sama sekali tidak rugi. Waktu yang telah dijadwalkan di rumah sakit tersebut, saya alihkan ke tempat lain yang telah lama mengundang saya dan antri menunggu jadwal yang kosong,” tegas Dr Aqua.
Begitulah pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970 itu. Bisa bersikap sangat baik pada siapa pun. Namun begitu ada yang “main-main” dengannya apalagi tidak komitmen, Dr Aqua langsung menunjukkan jati diri dan karakter aslinya yang tegas.