Pesta Kesenian Bali (PKB) kembali memukau, tak hanya sebagai perayaan seni budaya khas Pulau Dewata, tapi juga sebagai penggerak utama pariwisata dan ekonomi lokal. Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyebut PKB sebagai ruang ekspresi yang hidup bagi seniman Bali, khususnya generasi muda, sekaligus magnet bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri.

“PKB menjadi ruang ekspresi kesenian dan kreativitas orang Bali dan kita lihat banyak sekali anak muda. Ini adalah satu hal yang perlu kita apresiasi,” ujar Wamenpar Ni Luh Puspa saat menghadiri Peed Aya atau pawai budaya sebagai acara pembuka Pesta Kesenian Bali 2025, di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Denpasar, Bali, belum lama ini.

PKB sendiri merupakan salah satu event budaya unggulan yang rutin masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata. Artinya, jadwal penyelenggaraan PKB sudah bisa diantisipasi wisatawan setiap tahun.

“Pesta Kesenian Bali juga masuk dalam Karisma Event Nusantara, (bahkan) setiap tahun masuk dalam KEN. Jadi setiap tahunnya wisatawan sudah bisa mengagendakan di tanggal berapa harus ke Bali untuk bisa menyaksikan Pesta Kesenian Bali,” ujar Wamenpar.

PKB, menurut Wamenpar, juga memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian masyarakat. Perputaran ekonomi pada Pesta Kesenian Bali tahun 2024 misalnya, pelaksanaannya yang sebulan penuh, memberikan dampak ekonomi mencapai sekitar Rp192,3 miliar bagi Kota Denpasar dan sekitarnya.