Agensi bakat dan acara internasional Beam Artistes memperkenalkan ajang perdana Masters of the World (MOTW). Tidak sekedar kontes kecantikan pria, MOTW hadir sebagai gerakana global yang menyoroti kekuatan sejati pria-bukan hanya fisik, tetapi juga dari ketahanan mental, kedewasaan emosional, dan kebijaksaa hidup yang diproleh dari pengalaman.

Pendiri sekaligus CEO Beam Artistes serta pengagas MOTW Samuel Soew dalam sambutan yang menyentuh hati, menyampaikan, bahwa Man of the World bukan sekadar platform, melainkan sebuah gerakan unik yang mendefinisikan ulang arti menjadi seorang pria, dan arti menguasai diri sendiri.
“Hidup punya cara untuk merendahkan hati kita. Saya pernah menang, saya pernah jatuh. Tapi setiap luka dan air mata justru menjadi guru,” ucap Samuel Shoew di Ombak Kitchen Setapak, Kuala Lumpur.
Ia mengatakan, penguasan diri adalah kunci untuk menghadapi dunia bengan bijak. “Saya menyadari bahwa untuk menguasai dunia, pertama-tama kita harus belajar menguasai diri kita sendiri,” katanya.
Menurut Seow, setiap pria tanpa memandang usia melawati fase-fase kehidupan yang membentuk mereka. Ada cinta, kegagalan, kemenangan. dan kehilangan-semua menjadi bagian dari proses menuju kebijaksanaan.
“Kemenangan sejati tidak datang dari trofi atau gelar, melainkan dari belajar menguasai pikiran, emosi, hubungan, pekerjaan — dan yang terpenting, hati kita,” beber Seow. .
Melalui Masters of the World, Seow berharap dapat menginspirasi para pria di mana pun untuk bangkit dari masa lalu, memimpin dengan kasih, membangun kembali ketika hancur, dan bersinar bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga bagi mereka yang menyaksikan mereka — putra, putri, dan komunitas mereka.
Masters of the World adalah panggung di mana para pria dari segala usia — tua maupun muda — dapat berdiri tegak dan berkata, “ Inilah aku. Aku telah hidup, aku telah kehilangan, aku telah belajar, dan aku masih berdiri.”
Enam belas delegasi dari dua belas negara, yang mewakili Asia, Eropa, dan Afrika, diperkenalkan kepada awak media dan tamu undangan yang hadir selama upacara tersebut. Para pria sempurna dari Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Filipina, Myanmar, Taiwan, Afrika Selatan, Yunani & Kroasia, akan diuji kemampuannya dalam kompetisi yang dimulai pada 14 Oktober 2025, hingga Grand Final berlangsung di Starlight Arena @ Plaza 51 di Petaling Jaya.
MOTW menghadirkan dua kategori utama, yaitu Masters dan Elite yang membuka ruang bagi pria dari berbagai usia untuk tampil .

Salah satu peserta tertua, Yu Cheng Chao, seorang professor dan pengusaha berusia 71 tahun menjadi salah satu bukti nyata bahwa semangat dan kebijaksanaan tidak mengenal usia.
Seow percaya ketika seorang pria belajar menguasai dirinya sendiri, ia menjadi kekuatan kebaikan, dapat menyampaikan pesan universal tentang arti penguasaan diri. .
“Jadikan kontes kecantikan ini lebih dari sekadar kompetisi — jadikanlah ini pesan bagi dunia: bahwa penguasaan bukanlah tentang kekuatan atau kesempurnaan, melainkan tentang kedamaian, tujuan, dan ketekunan,” kata Seow.
Ajang mengandeng sejumlah mitra media resmi, beberapa komunitas dan platform pageant seperti Hype Pageant, Missolgy, Miss Malaysia Pageant, MBPFC dan Mahkota Maharani Malaysia turu menjadi mitra pendukung.
Delegasi Master s of the World 2025 terdari dari dua kategori. Kateogori master di isi oleh, Boris Blagojevic, 26, Penyedia Layanan Kesehatan (Kroasia) Dr. Raajeev Ranjan; 27, Dokter/Aktor/Model (India) Ramadi Purba, 31, Model/Pembawa Acara (india)
Tan Jun Jie (Joe), 25, Desainer Interior (Penang, Malaysia) Kaung Myat Htay, 27, Aktor (Myanmar) Mac Januel Vallero Sevilla, 24, Mahasiswa S1 (Filipina) Ash Kahar, 25, Petugas Tanggap Darurat (Singapura) Marco Steenkamp, 28 (Afrika Selatan) Alex Ye, 24, Chiropractor (Thailand)
Sedangkan kategori Elit di isi oleh Spiros Spinoulas, 37, Model (Yunani) Anil Paswan (46,India) serta sejumlah peserta lain yang siap menunjukkan inspirasi dan kepribadian dipanggung MTOW 2025.