Cakraline.com. Jakarta – Mengangkat isu tentang keluarga, perempuan yang tertindas, mbak jamu gendong yang diperkosa 4 berandal, hamil, melahirkan dan mati digantung, 47 tahun kemudian Annisa kehilangan adiknya, Aan yang diculik hantu Marni.
“MARNI : The Story Of Wewe Gombel” film horor dan laga produksi hasil kerjasama SHEN Entertainment bersama RA Pictures, Legacy Pictures, A&Z Films, dan JJ Global Group, tanyang 27 Juni mendatang.
Film ini disutradarai oleh Billy Christian ini juga dibintangi oleh aktor & aktris ternama untuk berperan dalam film tersebut, diantaranya adalah: Ismi Melinda, Ilannah Al Rashid, Amanda Rigby, Athar Barakbah, Reza Hilman, Frislly Herlind, Shareefa Dhaanis, Mathias Muchus, Djenar Maesa Ayu, Roy Marten, Voland Humonggio.
Fransen Susanto merasa bersyukur film ini akhirnya tayang, meski menunggu waktu cukup lama hamir dua tahun. “ Prosesnya panjang sampai akhirnya cerita disempurnakan oleh Billy (Christian),” ucap Fransen Susanto di gala premier Marni The Story Of Wewe Gombel, Epicentrum Kamis (20/6/2024)
FransenSusanto meramu sebuah film dengan perpaduan antara Horor yang mencekam dengan adegan action yang memukau.
Billy Christian sebagai sutradara dan Uwais Team sebagai pengarah action di film ini Fransen Susanto memberikan sebuah standar sangat tinggi untuk genre Horror Action di Indonesia.
”Saat ini Uwais Team adalah tim koreo fighting terbaik di Indonesia dan untuk menghasilkan karya terbaik, kita harus memakai orang-orang terbaik di bidangnya.” ujar Fransen Susanto.
Billy mengatakan, tantangan dalam menyutradarai film yang menggabungkan dua genre ini adalah dengan adanya koreo fighting yang masih belum banyak di eksplore oleh sineas film Indonesia, dimana sebelumnya sosok hantu hanya digambarkan statis sedangkan disini sosok hantunya menunjukkan gerakan-gerakan yang sangat dinamis, yaitu melakukan koreo fighting. Karena di film ini hampir seluruh adegan aksinya diperankan oleh mereka sendiri.
“Ini horor ada perbedaan, tidak hanya fighting dan stylish tapi ada sedikit style yang harus diperhatikan. Kita ingin membagi chemistry dalam film horor ini sedikitnya memberikan warna yang berbeda dari segi action dan lebih ke thriller-nya”, terang Uwais Team selaku konsultan fighting choreography film ini.
“Film horor ini tidak hanya memberikan pengalaman menyeramkan tapi juga mempunyai pesan yang sangat kuat terhadap feminisme, keluarga dan tantangan seorang single parent yang berjuang untuk menjaga keutuhan keluarganya” kata Hannah Al Rashid, sehingga membuatnya bergabung dalam project ini.
“Untuk mempersiapkan diri melakukan adeganadegan aksi disini ia melakukan latihan rutin, selain latihan pada saat workshop dari yang diadakan oleh SHEN Entertainment, aku juga latihan dirumah terlebih latihan flexibility tubuh karena disini banyak adegan fighting yang mengharuskan badan aku untuk flexible untuk fight dengan lawan main aku. Dan aku juga terbantu oleh Uwais Team yang sangat professional dan sangat well prepared dalam mempersiapkan tiap scene fighting,” ujar Ismi Melinda yang memerankan tokoh Marni.
Fransen Susanto menegaskan bahwa Film MARNI : The Story Of Wewe Gombel, rencananya akan segera tayang di Korea dan Jepang, ia percaya diri film horro Indonesia sudah mengikuti standar dari kedua negara tersebut. “ Kita sudah mengikuti standar mereka kok, karena Marni segera menyusul tayang di Korea dan Jepang,” ujar Fransen Susanto.