Cakraline.com. Labuhanbatu – Menjadi kawasan dengan potensi pakan ternak yang tinggi, daerah Labuhanbatu, Sumatera Utara memiliki bahan baku yang melimpah. Namun, salah satu olahan pakan ternak tersebut belum tersentuh untuk dioptimalkan. Tim Pengabdian LPPM Universitas Sumatera Utara (USU) yang diketuai oleh Azhari, S.Pd.M.Si., serta anggota tim yang terdiri dari Delima Lailan Sari Nst,S.TP.M.Sc. dan Hayatunnufus, S.Kom.M.Cs. berupaya memaksimalkan hasil riset dan berkontribusi melalui kegiatan pengabdian kepada kelompok tani.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung sukses dilangsungkan di Desa Tebing Linggahara, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara pada tanggal 26 September 2023. Agenda pemberdayaan ini mengusung tema pemberdayaan kelompok tani dalam pengolahan pakan ternak pada kelompok tani Sido Selamat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat menjadi solusi atas biaya produksi pakan. Hasilnya dengan mengolah bahan baku yang harganya murah tetapi mampu memproduksi pakan berprotein tinggi.
Berikan Bantuan Alat untuk Kelompok Tani
Dalam rangkaian kegiatan ini beberapa mahasiswa USU juga diajak untuk terlibat sebagai tim pengabdian. Agenda ini dibagi menjadi beberapa sesi yaitu edukasi dan simulasi penggunaan bantuan alat. Pada sesi edukasi, tim pengabdian memberikan materi untuk mengenal berbagai potensi bahan alam yang kaya protein. Salah satunya yang dapat meningkatkan produksi peternakan ayam kampung. Selanjutnya, diskusi interaktif dilakukan supaya para kelompok tani mengetahui prospek pengembangan usaha dari mitra. Terakhir, pemberian alat mesin pengaduk pakan serta penjelasan untuk menggunakan dan merawatnya menjadi sesi yang dinantikan.
Menurut Ketua Tim Pengabdian LPPM USU, Azhari, dari hasil riset ada beberapa potensi yang dikenalkan. Salah satunya lalat BSF sebagai sumber protein yang tinggi dalam mempercepat pertumbuhan hewan baik di air maupun di darat. “Dari beberapa sampel yang kita uji coba, ternyata kandungan protein pakan yang dihasilkan menggunakan BSF memiliki nilai yang lebih tinggi daripada kandungan protein dari pakan komersil yang dijual di pasaran. Selain itu, dengan memproduksi pakan secara mandiri maka mitra akan mampu menekan biaya produksi terutama dari biaya pakan yang saat ini harganya cenderung mengalami kenaikan”, kata Azhari.
Perwakilan dari Kelompok Tani, Erwin Syahputra, merespons positif kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh LPPM USU.Menurutnya, kegiatan pengabdian bisa menjadi solusi atas masalah pakan ternak di wilayahnya. “Sejauh ini, kendala kami dalam memproduksi pakan ternak adalah karena belum memiliki mesin mixer pakan yang berguna untuk mencampur pakan sehingga menjadi merata”, jelas Erwin.
Maka, pemberian alat tersebut saat kegiatan pengabdian berlangsung tentu menjadi motivasi dan semangat baru untuk bisa memaksimalkan mengolah pakan ternak. “Dengan adanya mesin ini diharapkan kedepan bisa menekan biaya produksi sehingga dapat mengembangkan usaha kami ini dengan lebih baik serta lebih luas cakupannya,”harapnya.
Agar hasil kegiatan pengabdian dapat maksimal maka tim LPPM USU juga terus berpesan dan mengingatkan bahwa mitra harus dapat merawat asset yang sudah diberikan serta mampu memperluas usahanya sehingga masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat yang lebih besar dari program Pengabdian kepada Masyarakat LPPM USU.