Ketua Umum DPP KNPI Abdul Aziz menyatakan, sekarang sudah bukan zamannya lagi pemuda bereuforia atau terjebak pada silogisme yang bersifat jargonistik dan labelistik.
Abdul Aziz juga mengimbau, jangan lagi pemuda terlena pada nostalgia atas hal-hal yang tidak konstruktif atas peretasan jalan pembangunan nasional kedepan. Demikian dugkapkannya di DPP KNPI, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019)
Dikatakannya, bahwa diskursus tentang kepeloporan, yakni intelektualitas, idealisme, mentalitas atau kritisisme pemuda secara kontekstual telah selesai diuraikan dan diperdebatkan.
“Hari ini, pada memontum refleksi kepeloporan pemuda, saya ingin tagih sesuatu yang lebih kepada pemuda. Saya mengajak anak muda Indonesia bertindak konkret berperan serta dalam suksesi visi Indonesia maju,” ujar dia.
Sebagai pemuda, sambungnya, memang sudah fitrahnya melawan tradisi-tradisi yang membelenggu nilai-nilai kepeloporannya. “Buat apa semua label itu, atau gelar yang berderet, namun disaat diminta langkah kongkret tetap terkesan buntu dan tersumbat,” papar dia.
“Maksud saya, semua konsep kepeloporan tidak akan ada artinya jika tidak disertai dengan keberpihakan yang progresif, yakni membantu pemerintah dalam merealisasikan visinya, karena sekarang sudah bukan waktunya lagi bertindak kontraproduktif” tegasnya lagi.
Menurut Abdu Aziz, kebuntuan yang selama ini dihadapi pemuda telah mengakibatkan sejarah dan peradaban bangsa sulit mengalami loncatan-loncatan pajang ke arah yang lebih maju. Peranan pemuda sangat menentukan berhasil-tidaknya agenda “Indonesia Maju” yang di rumuskan oleh pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Untuk itu pemuda harus menjadi tonggak persatuan, sekaligus menjadi turbin penggerak pembangunan negara. Bagi saya, sudah cukup kita terlena dengan hal-hal yang bersifat seremonial, terjebak pada narasi-narasi besar yang terdengar usang. Kita pemuda harus berpihak kepada pemerintah. buktikan dengan tidakan konkret, kontributif dan produktif dalam mengambil bagian membangun bangsa,” ujar dia.
Abdul Aziz mengimbau generasi muda mengapresiasi pemerintah dan patut bergembira, karena tidak sedikit pemuda yang dilibatkan dalam Kabinet Indonesia Maju. Kami menilai ini adalah bentuk nyata kepedulian Pak Jokowi dalam meregenerasi kepemimpinan bangsa ini ke depan,” tutupnya.