Pemuda Indonesia harus berada dalam satu barisan memajukan Indonesia yang beradab dan berkeadilan. Sebab, sejarah telah mencatat bahwa pemuda selalu menjadi penggerak roda sejarah.
“Tanpa peran aktif pemuda, Indonesia tak akan mampu menghadapi pergerakan zaman,” ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di acara ‘Festival Budaya’ Peringatan Sumpah Pemuda dan Apresiasi Sukses Pesta Demokrasi 2019, di Jakarta, Minggu (27/10/19).
Ditegaskan Bambang yang biasa dipanggil Bamsoet itu, kesempatan Indonesia menjadi negara maju sangat terbuka luas, karena saat ini Indonesia sedang berada dalam bonus demografi yang sangat tinggi.
“Berbeda dengan Jepang yang saat ini sedang mengalami penurunan pertumbuhan generasi muda. Karena itu, peran aktif pemuda Indonesia kedepan sangat-sangat diperlukan untuk kepentingan kemajuan masa depan Indonesia,” papar Bambang menjelaskan.
Dikatakan politisi Partai Golkar itu, Bappenas memprediksi, pada 2030 – 2040 Indonesia akan mengalami masa puncak bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif berusia 15 – 64 tahun lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif berusia dibawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.
Pada periode tersebut lanjut dia, penduduk usia produktif Indonesia diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa, ujar Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu.
Besarnya jumlah penduduk tersebut, lanjut Bambang, selain menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mnyediakan lapangan pekerjaan dan kebutuhan sandang, pangan dan papan, juga akan menjadi peluang besar menjadikan Indonesia maju.
“Agar bonus demografi tak menjadi bencana sosial, maka akses dan peningkatan kualitas pendidikan menjadi kunci utamanya. Jika pada masa perjuangan kemerdekaan pemuda angkat senjata mengusir penjajah, maka masa kini pemuda harus memiliki ilmu pengetahuan sebagai senjata utama menghadapi bangsa-bangsa lainnya,” tutur dia.
Karena itu, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berharap sistem pendidikan yang akan diterapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, harus dapat lebih memajukan dunia pendidikan nasional.
“Bukan hanya bisa memperluas akses pendidikan kepada para pemuda, melainkan juga bisa membuat terobosan peningkatan kualitas pendidikan yang inovatif dan aplikatif di dunia modern saat ini,” papar dia.
Kepercayaan Presiden Joko Widodo kepada Mendikbud Nadiem Makarin merupakan simbol kepercayaan pemerintah dan negara kepada para pemuda. Selain Nadiem, Presiden juga mempercayakan perwakilan kaum muda kepada Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Inilah waktunya para pemuda membuktikan dirinya. Jangan biarkan roda zaman menggilas pemuda, justru pemudalah yang harus menggerakan roda zaman,” pungkas Bamsoet.