Cakraline.com. Surabaya-Sikap ikhlas disertai rasa bersyukur harus menjadi kunci bagi kalangan paramedis dalam memberikan pelayanan paripurna kepada para pasien di tengah merebaknya pandemi Covid-19.
Saat ini semua kalangan di seluruh dunia membutuhkan peran tenaga kesehatan (nakes), sehingga hal ini harus direspons dengan memberikan pelayanan terbaik dan penuh sikap empati, meski di tengah beratnya beban kerja sekarang ini.
“Perang melawan virus Covid-19 dan berbagai penyakit lainnya adalah perang kemanusiaan, bukan perang ekonomi apalagi politik. Siapapun harus siap menjadi relawan apalagi kalangan nakes yang berada di garda depan. Kuncinya selalu bersikap positif dan berani tetapi juga jangan konyol, disertai kesabaran dan keikhlasan,” demikian disampaikan Motivator Nasional dan Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana dalam paparannya kepada sekitar 1.200 orang jajaran pegawai termasuk para nakes yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohamad Soewandhi Kota Surabaya. Pelaksanaannya dilakukan selama lima hari, Senin sampai Jumat (1-5/11/2021) dengan total sebanyak 20 sesi.
Sesuai jadwal, Dr Aqua melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak 20 sesi di RSUD dr Mohamad Soewandhie. Per sesi rata-rata dua jam termasuk tanya-jawab. Sehingga totalnya 40 jam.
Semua dilakukan secara gratis sebagai bentuk apresiasi Dr Aqua kepada perjuangan para nakes di masa pandemi Covid-19 ini. Padahal, selama ini honor pembicara laris itu jika menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di lingkungan korporasi (baik swasta maupun BUMN), sebesar Rp 30 juta nett per jam. Minimal dua jam per sesi atau Rp 60 juta nett. Biaya itu belum termasuk tiket pesawat Garuda Indonesia kelas bisnis PP dan penginapan di hotel bintang lima.
Menurut doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut dalam bekerja, setiap orang hendaknya memperhatikan rumus empat “as” yang akan melahirkan “as” yang kelima.
“Kunci sukses bekerja adalah sikap ikhlas, inilah energi utama dalam bekerja dan melakukan aktivitas apapun. Serahkan semua hal kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Kedua bekerja dengan cerdas yakni beraktivitas dengan efektif dan efisien dan kalau bisa lakukan multitasking dengan penekanan skala prioritas,” ungkap Dr Aqua.
Kemudian, bekerjalah dengan keras karena menunjukkan konsistensi. “Setelah bekerja keras, jalankanlah dengan tuntas. Jangan setengah-setengah. Bila perlu menginap di kantor ketika menyelesaikan sebuah tugas penting karena hal ini terkait dengan kredibilitas kita. Ketika kita menjalankan keempatnya dengan baik, maka semua aktivitas dan pekerjaan kita akan berkualitas. Lakukanlah hal ini seara konsisten dan terus-menerus,” katanya menguraikan.
Dalam pemaparannya, pria yang sudah mengumrahkan gratis lebih dari 150 orang berbagai kalangan dari hasil penjualan buku “super best seller” karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” itu menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada tenaga medis yang berkali-kali disebutnya sebagai “pahlawan kemanusiaan”.
“Sampai saat ini, tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Bagi kita, dalam kondisi seperti ini, kunci menghadapinya harus ikhlas dan melakukan semua hal dengan penuh sinergi dan kolaborasi,” tegas Dr Aqua.
Sikap ikhlas dalam pekerjaan lanjut pria yang hobi membaca itu adalah bekerja secara totalitas dengan menggunakan hati dan jangan berpikir apa yang kita dapatkan. Mulailah dengan sederhana, berdoa, dan biasakan untuk selalu bekerja dengan tidak hitung-hitungan. Lakukan dengan penuh keyakinan dan insya Allah nanti kebaikan akan kita dapatkan.
Pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu menegaskan bahwa bagi kita semua tidak ada alasan untuk tidak bersyukur. “Terutama karena sampai saat ini, di tengah pandemi kita masih diberikan kesehatan. Itu yang tidak bisa digantikan dengan uang berapapun. Semua nakes sudah berperan penting secara langsung dalam kaitan Covid-19. Peran besar ini yang pasti diapresiasi semua orang. Untuk inilah semua harus bersyukur,” ucap Dr Aqua.
Selain bekerja dengan ikhlas, faktor kedua adalah selalu berkomukasi dengan baik. Saat ini, banyak orang Indonesia dari golongan mampu yang memilih berobat di berbagai rumah sakit di negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia. Tenyata, kata Dr Aqua salah satu penyebabnya adalah pada aspek komunikasi.
“Karena dari sisi kemampuan medis, kita tidak kalah. Ternyata faktornya ada pada komunikasi. Salah satu faktor penting yang bisa berdampak pada proses penyembuhan pasien adalah sikap empati dan cara kita dalam berkomunikasi baik dengan pasien maupun keluarganya. Maka, hati-hatilah setiap mengkomunikasikan apa saja, berpikir dulu baru berbicara. Jangan berbicara dulu, dipikir kemudian yang akhirnya timbul penyesalan karena timbul banyak masalah,” pesan Dr Aqua.
Aspek yang ketiga adalah selalu berpikir positif atau “positive thinking”. Dr Aqua melanjutkan, pandanglah semua orang dari sisi baiknya, persoalan ternyata ada iktikad buruk atau negatif, serahkan semua kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Jangan isi hati dan pikiran kita dengan sampah-sampah yang tidak penting..
“Ciri seseorang maju dan sukses di berbagai bidang dan di manapun salah satunya adalah karena faktor komunikasi. Kapan dan kepada siapapun kita berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, sampaikanlah dengan kalimat-kalimat yang menyejukkan dan menyenangkan orang yang diajak bicara. Hal ini akan membuat orang tersebut termotivasi dan selalu menunjukkan harapan dan optimisme,” papar dari dua sosok milenial yang memiliki kepedulian sosial tinggi, yakni Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana.
Pria yang dalam sisa hidupnya beriktikad menjalan silaturahim dan telah memotivasi ratusan ribu orang di seluruh Indonesia dan puluhan negara ini melanjutkan, setiap pegawai terutama yang terkait dengan pelayanan, seperti harus menjadi sosok yang kreatif dan inovatif dengan terus bergerak membantu sesama tanpa pamrih. Baik dan ramah kepada semua orang agar keberadaannya di manapun selalu didukung lingkungan.
Lebih jauh, mantan wartawan di berbagai media nasional ini mengungkapkan orang kreatif yakni selalu berpikir positif. Harus mau menyimak, membaca, dan menerima masukan dari siapapun tanpa melihat latar belakangnya. Lakukan semua itu dengan konsisten.
“Setiap hari luangkan waktu untuk membaca. Saya sejak lama setiap hari rata-rata membaca selama enam jam. Kita semua harus terus mengembangkan diri masing-masing. Paling penting kuncinya adalah komunikasi,” ucapnya.
Selain itu Dr Aqua menegaskan yang tidak kalah penting dilakukan adalah melaksanakan 3K, yakni, Kredibilitas, Komitmen dan Konsistensi. Jargon 3K ini merupakan hal mendasar yang harus ada pada diri siapapun dalam profesi apapun.
“Berusahalah melaksanakan “K” yang pertama yakni menjadi orang yang kredibel atau dipercaya. Dengan mewujudkan itu apapun aktivitas yang dilakukan bakal mendapat dukungan berbagai pihak,” jelas Dr Aqua yang sehari-hari tinggal di Kota Bogor, Jawa Barat ini.
Sedang “K” yang kedua dengan melaksanakan komitmen atau janji. Jika telah berjanji apapun itu penuhilah sehingga tetap dipercaya dan semakin mendapat amanah.
Terakhir “K” yang ketiga adalah konsisten melakukan hal-hal baik. Terus-menerus melaksanakannya. Jangan berhenti karena berbagai kekhawatiran yang tidak beralasan.
*Pembicara Tunggal*
Wartawan senior di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) Fuad Ariyanto yang akrab dipanggil Cak Fu hadir di acara Sharing Komunikasi dan Motivasi di RSUD dr Mohamad Soewandhie Surabaya dengan pembicara tunggal Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.
Hadir pada hari kedua di sesi keenam, saat sedang berlangsungnya kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi, seluruh peserta dikagetkan dengan kehadiran Cak Fu. Dia datang ke tempat acara sesudah kontrol sakit strokenya. Hadir sebagai tamu kehormatan.
Begitu berada di ruangan, Cak Fu yang didampingi keponakannya Irfan Ismanu dan menantunya Saiful Agus Setiawan memilih berada di tempat paling belakang.
Dr Aqua yang sedang asyik memaparkan presentasinya begitu melihat ada Cak Fu, langsung memintanya ke depan. Sedangkan mata semua peserta tertuju pada Cak Fu.
Mereka bertanya-tanya tentang laki-laki yang ada di kursi roda itu. Sama sekali tidak menyangka kehadiran Cak Fu.
Dr Aqua bertanya kepada peserta apakah ada yang mengenal Cak Fu? Ada seorang karyawati yang tunjuk jari. Dia adalah perawat di Unit Stroke Erike yuliana Setyowati.
Kemudian Dr Aqua memintanya ke depan. Bersama Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi RSUD dr Mohamad Soewandhie drg Mohamad Junaedi, Sp.pros. M.Kes dan Cak Fu mereka foto bersama.
Selama Cak Fu dirawat di RSUD dr Mohamad Soewandhie, Erike dan teman-temannya dengan totalitas merawat Cak Fu. Hal itu membuat bapak tiga anak tersebut memiliki kesan mendalam.
Begitu terkesannya Cak Fu dengan semua pelayanan yang diterimanya sehingga selalu berpesan kepada keluarganya agar membawa makanan setiap ke RSUD dr Mohamad Soewandhie untuk diberikan ke nakes yang bertugas di Unit Stroke.
Hanya sebentar Cak Fu menghadiri acara itu. Kemudian dia pamit untuk kembali ke rumah buat istirahat.
Setiap kontrol kesehatannya di RSUD dr Mohamad Soewandhie, Cak Fu selalu ditemani keluarganya. Selain Irfan dan Saiful, juga turut mendampingi istrinya Anisah Fuad, putri sulung Betta, dan cucunya Qiana Sheza Setiawan.
Acara yang bertajuk “Bincang Motivasi Berkomunikasi dan Melayani” itu dihadiri seluruh pegawai rumah sakit tersebut yang jumlahnya sekitar 1.200 orang.
Acara Sharing Komunikasi dan Motivasi yang bertajuk “Bincang Motivasi Berkomunikasi dan Melayani” itu dibuka oleh Direktur RSUD dr Mohamad Soewandhie drg Febria Rachmanita. Turut mendampingi Wakil Direktur Pelayanan dr Billy Daniel Mesak, Sp.B, Wakil Direktur Umun dan Keuangan Dra Ec Christina Elisabeth M T, serta Kepala Bidang Pelayanan Medik dr Arief Setyawan.
*Banyak Membantu*
Mengawali Sharing Komunikasi dan Motivasinya Dr Aqua mengatakan
berhutang budi kepada Feny, panggilan akrab drg Febria Rachmanita. Sejak Juli 2021 lalu dia telah banyak memberikan bantuan tanpa pamrih kepada Dr Aqua.
Terkait dengan itu maka pembicara laris tersebut berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada Feny. Juga memprioritaskan jika ibu dua anak itu sewaktu-waktu membutuhkan bantuannya.
Dr Aqua melanjutkan sejak pertama kali komunikasi melalui _WhatsApp_ (WA) dengan Feny pada Juli 2021 lalu sampai sekarang telah banyak bantuan yang diberikan Feny kepadanya. Semua itu sangat bermanfaat buatnya.
Bantuan pertama adalah saat teman akrab Dr Aqua yang menjabat _General Manager_ (GM) Cluster Hotel Pesonna Surabaya dan Gresik Cucun Mansur meninggal pada Jumat (9/7/2021) di Rumah Sakit Primasatya Husada Citra Surabaya karena terpapar Covid-19.
Keluarga almarhum Cucun dan karyawannya sempat bingung dan kaget. Setelah mendapat informasi dari petugas Rumah Sakit Primasatya Husada Citra Surabaya bahwa jenazahnya tidak bisa dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Surabaya karena Kartu Tanda Penduduk (KTP)nya dikeluarkan di Bandung, Jawa Barat.
Setelah Feny turun tangan akhirnya masalahnya tuntas. Jenazah Cucun bisa dimakamkan di TPU Keputih Surabaya pada Sabtu (10/7/2021), sekitar pukul 02.30.
Sebelumnya, begitu mendapat kabar dari petugas Rumah Sakit Primasatya Husada Citra, keluarganya berpikir dan berencana membawa jenazah Cucun pakai mobil ambulance ke Bandung. Dimakamkan di sana.
Cuma karena sedang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali di jalan bakal banyak hambatan. Meski bisa dijelaskan dengan menunjukkan surat kematian.
Selain itu kasihan jenazahnya. Begitu meninggal karena Covid-19, tidak segera dimakamkan. Jika tidak cepat ditangani sesuai protokol Covid-19 bisa membahayakan orang di sekitarnya.
Kedua, bantuan Feny kepada mantan Wakil Pemimpin Redaksi harian Jawa Pos Fuad Ariyanto yang terkena serangan stroke. Pria yang biasa dipanggil Cak Fu itu adalah teman akrab Dr Aqua. Hubungan mereka sudah seperti saudara.
Jumat sore (6/8/2021) saat sholat Ashar di rumahnya di Surabaya, pada rakaat kedua, Cak Fu tiba-tiba terjatuh. Kena serangan stroke. Keluarga kemudian membawanya ke rumah sakit swasta yang dekat rumahnya.
Begitu masuk ICU rumah sakit tersebut, dokter langsung memutuskan mengoperasi Cak Fu. Setelah lebih dulu minta izin keluarga.
“Persiapan operasinya hanya sekitar 10 menit sejak kami tiba di rumah sakit itu. Untuk memulihkan kesehatan Cak Fu yang kena serangan stroke, saya mengizinkannya. Terpenting kesehatan suami saya segera membaik,” ujar istri Cak Fu, Anisah Fuad sambil mengusap air matanya.
Pada Sabtu dini hari (7/8/2021) operasinya selesai. Siangnya Cak Fu sudah sadar. Sorenya bisa video call dengan keluarga. Termasuk lima cucunya: Aeesha Qanita Azzara, Arsyfa Anindita, Azka Reynand Alkhalifi, Qalesya Sachi Setiawan, dan Qiana Sachi Setiawan.
Cak Fu dan istrinya Anisah tergabung dalam rombongan umrah The Power of Silaturahim (POS) III yang dipimpin wartawan senior Nurcholis MA Basyari. Mereka berangkat pada April 2019 yang diprakarsai dan didanai Dr Aqua. Oleh jamaah dari Surabaya-Sidoarjo dan sekitarnya Cak Fu diangkat sebagai ketua mereka.
Cak Fu bersama Nurcholis menjadi editor dua buku “super best seller” karya Dr Aqua yang berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”. Sampai sekarang buku itu telah terjual sebanyak 36 ribu eksemplar.
Setelah keluarga berunding, pasca operasi diputuskan Cak Fu pindah perawatannya ke ruang stroke unit lantai 3 RSUD dr Mohamad Soewandhi Surabaya. Tujuannya untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Belakangan saat ketemu Anisah dan putrinya Betta Yustisia Istikhar, mereka menginfokan bahwa pemindahan itu sepenuhnya dibantu Feny. Salah seorang putranya Aldi adalah teman baik anak bungsu Cak Fu, Chairina Okta Wardani yang biasa dipanggil Okky.
Sedangkan untuk semua urusan teknis pemindahan Cak Fu dibantu secara optimal oleh Kepala Bidang Pelayanan dan penunjang Medik RSUD Mohamad Soewandhi Surabaya dr Arif Setiawan.
Begitu mendengar nama Feny, Dr Aqua teringat kejadian pada Jumat malam (9/7/2021) saat Feny membantu mendapatkan makam di Tempat Pemakaman Umum Keputih Surabaya buat Cluster GM Hotel Pesonna Surabaya dan Gresik, Jawa Timur, Cucun Mansur.
“Ibu Feny selama ini dikenal sebagai pejabat Kota Surabaya yang suka membantu. Saya akan kontak beliau untuk minta izin membesuk Cak Fu,” ujar Dr Aqua kepada Anisah dan Betta saat silaturahim ke rumahnya.
Bantuan ketiga Feny mengizinkan Dr Aqua membesuk Cak Fu yang sedang dirawat di RSUD dr Mohamad Soewandhie. Setelah dia tahu bahwa Cak Fu teman akrab dr Aqua.
Pada Rabu (18/8/2021) setelah dua jam ketemu keluarga Cak Fu, Dr Aqua berhasil komunikasi sama Feny. Kemudian mengutarakan niatnya membesuk Cak Fu dan minta izin agar diperkenankan melakukan itu.
“Pak Fuad teman akrab Pak Aqua? Sudah lama kenalnya? Putra saya Aldi memang teman putrinya Pak Fuad, Okky. Silakan kalau Pak Aqua mau membesuk beliau. Nanti di RSUD dr Mohamad Soewandhi ditemani dokter Arif Setiawan,” kata Feny sambil mengirimkan nomor telefon genggam Arif.
Begitu mendapat izin dari Feny untuk membesuk Cak Fu, Dr Aqua sangat bersyukur dan lega sekali. Keyakinannya bahwa Tuhan memberikan jalan atas semua niat baik, terbukti. Hal seperti ini sudah sering dirasakannya.
Kamis siang (19/8/2021) ditemani Arif, Dr Aqua membesuk Cak Fu. Begitu tiba di ruang stroke unit lantai 3 RSUD dr Mohamad Soewandhi, di samping Cak Fu ada Anisah.
Keduanya kaget sekali saat melihat Dr Aqua datang. Cak Fu langsung menangis. “Bro Aqua ini motivator hebat. Beliau teman akrab saya,” ujar Cak Fu kepada dokter Arif. Selama ini Cak Fu biasa memanggil “Bro” kepada dr Aqua.
“Alhamdulillah pemulihannya sangat cepat. Selama ini Cak Fu baik pada semua orang, sehingga mendapatkan yang terbaik dari Tuhan. Cepat sembuh Cak Fu,” tutur Dr Aqua memberi semangat.
Cak Fu dirawat di RSUD dr Mohamad Soewandhie lebih dari dua minggu. Dia dan keluarga sangat terkesan dengan pelayanan dari semua pegawai di rumah sakit itu terutama para tenaga kesehatan (nakes)nya.
“Saya menjalani rawat inap di Unit Stroke RSUD dr Mohammad Soewandhie lebih dari dua minggu, yakni 8–26 Agustus 2021. Layanannya sangat baik. Saya dan keluarga terkesan sekali atas semua kebaikan itu,” ujar Cak Fu.
Bantuan keempat Feny menyiapkan dokter bedah mulut terbaik di RSUD dr Mohamad Soewandhie yakni drg Okky Prasetio untuk “menangani” akar gigi Dr Aqua yang bermasalah. Itu dilakukan Feny setelah Dr Aqua menyampaikan tentang kesehatan giginya kepada Feny.
Saat minta izin untuk membesuk Cak Fu, Dr Aqua sekaligus mengutarakan tentang rencananya periksa giginya yang bermasalah. Itu disampaikannya karena tahu Feny adalah dokter gigi.
Feny yang pekerja keras langsung merespon. Menanyakan detil masalahnya. Setelah Dr Aqua menjelaskan mengenai keluhan giginya, spontan Feny menyebut nama Okky.
“Nanti saat Pak Aqua tiba di RSUD dr Mohamad Soewandhie akan ditemani dokter Arif untuk periksa giginya. Saya akan kontak dokter gigi Okky untuk membantu bapak sampai tuntas urusan giginya,” terang Feny.
Semua ucapan Feny terbukti. Ditemani Arif, Dr Aqua ke ruangan pemeriksaan gigi. Dilayani secara optimal oleh Okky dan timnya hingga tuntas.
“Saya banyak berhutang budi pada Bu Feny. Beliau baik sekali kepada saya. Semua kebaikan itu ingin saya balas. Salah satunya dengan menjadi pembicara pada Sharing Komunikasi dan Motivasi di RSUD dr Mohamad Soewandhie,” kata Dr Aqua yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir. Sedang Feny yang duduk di depan tersenyum mendengar itu.
*Sangat Bersyukur*
Kemudian Dr Aqua menyampaikan terima kasih kepada Feny atas amanah yang diberikannya untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak 20 sesi kepada sekitar 1.200 pegawainya di RSUD dr Mohamad Soewandhie. Doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu tahu amanah tersebut tidak diberikan kepada sembarang orang.
“Di luar sana banyak motivator hebat. Meski begitu mereka tidak seberuntung saya yang mendapat amanah untuk menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak 20 sesi kepada sekitar 1.200 pegawai di RSUD dr Mohamad Soewandhie. Saya akan mengoptimalkan kepercayaan itu agar Bu Feny yang mempercayai saya tidak kecewa,” tegas Dr Aqua.
Mantan wartawan di banyak media besar itu melanjutkan merasa sangat bersyukur dan terhormat sekali karena mendapat amanah melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada para nakes yang merupakan pahlawan kemanusiaan bagi masyarakat. Jadi berbicara di depan orang-orang yang sangat berjasa terutama selama pandemi Covid-19.
“Merupakan kehormatan besar buat saya bisa Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada para pahlawan kemanusiaan bagi masyarakat. Saya sangat mengapresiasi semua pengabdian dan pengorbanan para nakes,” tutur Dr Aqua dengan serius.
Selama lebih dari satu setengah tahun, tambah bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta itu, para nakes telah berjuang tanpa lelah. Berusaha secara maksimal menyelamatkan nyawa mereka yang terpapar Covid-19. Sementara nyawa semua nakes dan keluarga mereka setiap saat terancam.
Setelah kondisinya reda, jumlah orang yang terpapar Covid-19 turun drastis, menurut Dr Aqua, kinilah saat yang tepat untuk memulihkan semangat semua nakes. Meyakinkan mereka bahwa seluruh aktivitas kemanusiaan yang dilakukan sangat mulia dan bermanfaat sekali buat orang banyak.
“Bersyukurlah para nakes yang selama pandemi Covid-19 bisa membantu sesama dan sampai sekarang tetap sehat. Sementara ribuan nakes termasuk banyak dokter yang meninggal selama pandemi. Enam orang diantaranya pegawai RSUD dr Mohamad Soewandhie,” ujar Dr Aqua.
Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik itu mengingatkan kepada semua yang hadir untuk tidak menyia-nyiakan amanah mulia yang selama telah diperoleh dari Feny. Apalagi sampai menyalahgunakannya. Sekali saja melakukan itu akan merugikan diri sendiri.
“Kepercayaan itu nilainya mahal sekali. Tidak bisa digantikan dengan uang berapa pun. Sekali saja menyalahgunakannya akan rugi sendiri, bahkan bisa selamanya mengalami kerugian,” papar Dr Aqua.
Untuk itu kepada semua pegawai tanpa terkecuali, pesan Dr Aqua agar selalu fokus, serius, sungguh-sungguh, tekun, dan bertanggung jawab setiap melaksanakan tugas-tugasnya. Hindari kesalahan terutama saat melayani para pasien.
*Enam Pegawai Meninggal*
Pada sesi kedua di hari pertama, saat menampilkan slide yang isinya enam foto nakes RSUD dr Mohamad Soewandhie yang meninggal karena terpapar Covid-19, Dr Aqua dan sebagian peserta yang hadir kaget ketika salah seorang peserta perempuan menangis tersedu-sedu. Kejadian itu sama sekali tidak diperkirakan mereka bakal terjadi.
Kemudian Dr Aqua mendatangi peserta yang menangis tersebut sambil menyerahkan wireless. Memintanya mengenalkan diri dan menyampaikan alasannya menangis.
Awalnya peserta itu sulit berkomunikasi karena tangisnya masih terisak-isak. Masker yang dipakainya basah dengan air matanya.
Dr Aqua dengan sabar menunggunya tenang dan berhenti menangis. Butuh waktu agak lama. Sepertinya salah seorang dari yang ada di foto itu sangat terkesan baginya. Mendalam sekali.
“Nama saya Angela. Menjabat sebagai Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD dr Mohamad Soewandhie. Saya merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya kolega saya, dr Berkatnu Indrawan Janguk yang terpapar Covid-19,” tutur dr Angela Puspita, Sp.Em sambil sesenggukan.
Selama pandemi Covid-19 di RSUD dr Mohamad Soewandhie ada lima orang nakes dan satu orang pegawai bagian keuangan yang meninggal terpapar Covid-19. Selain dr Berkatnu Indrawan Janguk, lainnya adalah dr Lawu Soekarno, Sri Wahyuni, Dyah Prima Retnani, Suhartatik, dan Haris Prasetyono.
Sedangkan secara nasional hingga Sabtu (30/10/2021) dikutip dari nakes.laporcovid19.org, sudah 2.032 orang nakes meninggal terpapar Covid-19. Paling banyak dokter 730 orang dan perawat 670 orang.
Masih dengan nada terbata-bata, Angela bercerita tentang Indra, panggilan akrab Berkatnu Indrawan Janguk yang meninggal pada Senin (27/4/2020). Setelah dua tahun lebih, tepatnya Selasa (26/2/2019) mulai bekerja di RSUD dr Mohamad Soewandhi.
Angela dan teman-temannya menduga Indra yang bertugas di IGD, terpapar Covid-19 karena menular dari pasien yang tidak jujur terkena penyakit itu. Akibatnya nakes tersebut jadi korban.
Banyak kenangan manis Angela pada salah seorang bawahannya itu. “Dia anak baik, rajin, pintar, lucu, rendah hati. Tidak banyak yang tahu bahwa kedua orangtuanya pejabat di salah satu kabupaten. Bapaknya menjabat sebagai kepala dinas dan ibunya jadi asisten bupati,” terang Angel yang di IGD membawahi 108 nakes termasuk 29 dokter.
Menurut Angela meski kedua orangtuanya pejabat namun sehari-hari Indra tampil sederhana. Kemana-mana pakai sepeda motor butut.
Setiap berangkat kerja, lanjutnya, Indra selalu mampir di Indomaret untuk membeli Sari Roti dan air mineral botol yang dingin.
“Indra suka kumpul bareng teman-teman. Juga senang video call group. Orangnya lucu. Dia pernah menyampaikan keinginannya kepada saya untuk menjadi internist. Katanya ajarin saya dokter Angela,” papar Angela mengutip permohonan Indra.
Perempuan yang berasal dari Sumatera Barat itu menceritakan pengalamannya yang pernah menegur Indra dengan keras karena melakukan suatu kesalahan. Saat melihat mukanya, dia terdiam.
“Indra meminta maaf kepada saya. Dia berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahannya itu. Indra konsisten memenuhi janjinya. Hingga dia meninggal kesalahannya tidak pernah diulang,” ungkap Angela pelan.
Selama bertugas komunikasi Indra kepada semua orang termasuk ke pasien dan keluarganya bagus sekali. Hal itu membuat dia disukai banyak orang.
Angela bersama timnya di IGD, seminggu beberapa kali berkumpul khusus.untuk berdoa bersama buat Indra. Itu sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada koleganya tersebut.
Angela sangat kehilangan Indra. Sesaat setelah kepergian Indra dia menuliskan perasaannya itu di beranda Facebook-nya. Isi lengkapnya di bawah ini.
One man down….!!!! One man down….!!!!
Dan dia adalah adek kami lho.. dialah yg berhadapan dengan pasien covid yg g jujur itu…
One doctor down…!!! One doctor down…!!!
Dan dia adalah salah satu anggota Tim Saya lhoooo.. salah satu sniper kami lhoooo…
Tau nggak sih.. sakit lho kehilangan Salah satu anggota Tim.. shock lhooo kehilangan adek.. drop lhooooo lihat kondisi dia..
Indra anak yang tangguh,
Indra punya jiwa juang yg tinggi,
Dia petarung handal.. Jeli dalam menganalisa kondisi pasien… Dan mampu meresusitasi pasiennya dgn baik..
Saat sakitpun dia masih berusaha tersenyum dan selalu merespon kami dengan baik..
semua selang yg ada di tubuhnya, kabel2 dan pipa alat bantu nafas tidak membuatnya melepas “good response” setiap kami datang memberi support… Selalu angkat jempol, selalu mengangguk ketika kami memberikan injeksi semangat…
Engkau memberikan ragamu untuk menyelamatkan raga yang lain, dengan adanya bantuan screening darimu, banyak masyarakat terbantu dan terselamatkan dari virus covid-19 di pasien tersebut agar tidak menyebar ke orang lain..
Seandainya masyarakat mau jujur, mungkin hal ini bisa dicegah..
Weeeeell…
Akhir kata untukmu dek..
We love you dek..
Perjuanganmu memang telah selesai, tapi semangatmu tetap terasa bersama kami..
Kamu pejuang..
Kamu pahlaRest in peace dr. Berkatnu Indrawan Janguk, salah satu sniper andalan kami..
Sebelumnya di saat Indra sedang terbaring lemah melawan Covid-19, Angela meluapkan isi hatinya di beranda Facebook. Lengkapnya di bawah ini.
Kami adalah petarung.. kami seperti anggota tubuh yang utuh..
Tapi di saat salah satu Tim kami, salah satu adekku saat ini sedang tersungkur.. rasanya seperti salah satu anggota badan terbelah..
Saaaakiiiiit…..saaakiiit sekali rasanya…
Heeeeey adek kecil… Ayoooooo…!!!! Bangkit.. Ayo semangat…!!! Kami masih menunggumu d battle yang sama…
Kami tunggu di tempat kita biasanya bertemu.. Untuk semua org di luar sana.. jujurlah kepada kami.. jujurlah terhadap apa yang Kalian rasakan.. kami
Salam hangat dari salah seorang pejuang adalah calon korban atas ketidak jujuran kalian.. Kalian tidak tahu apa yang kami rasakan disaat anggota keluarga Kita jatuh terjerembab.. Kalian tidak tahu apa yang keluarga Adek Saya saat ini rasakan..
Stay at home… Flatten the curve.. Ayo.. Kita bisa kok.. semua ini pasti bisa jika Kita mau bekerja sama..
…..
Teruntuk semua keluarga yang mengalami hal yang sama, baik yang mengalami keluarga yang sudah gugur maupun yang sedang berjuang melawan sakitnya.. Kalian hebat diberi kepercayaan oleh Allah mempunyai keluarga yang bekerja sebagai pahlawan, kalian hebat karena dianggap mampu menghadapi cobaan ini..
Salut Saya, salut kami untuk panjenengan2 sedoyo..
Hanya doa terbaik dan tertinggi kami yang bisa kami haturkan untuk saudara seperjuangan..
Kita pasti bisa kalahkan Covid-19 ini… !!!!
Kita pasti bisa survive…!!!Garda Depan..
*Komunikasi Krusial*
Di awal acara Sharing Komunikasi dan Motivasi dalam sambutannya, Feny menyampaikan bahwa acara Sharing Komunikasi dan Motivasi di
RSUD dr Mohamad Soewandhie merupakan hasil pembicaraannya dengan Dr Aqua pada Agustus 2021 lalu di kantornya Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Pemikiran mereka sama yaitu kegiatan ini sangat penting buat seluruh nakes.
“Setelah hampir dua tahun semua nakes berjuang melawan Covid-19, kini saat yang tepat melaksanakan kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Apalagi orang yang terpapar Covid-19 jumlahnya menurun drastis,” ungkap ibu dua putra itu.
Kepada semua peserta Feny meminta untuk menyimak seluruh yang disampaikan Dr Aqua. Dia menilai acara itu sangat penting termasuk yang terkait dengan komunikasi.
Menurut Feny hal yang paling krusial dan mendasar dalam pelayanan di rumah sakit adalah komunikasi. Baik di internal maupun di eksternal terutama dengan para pasien dan keluarganya.
Terkait dengan itu, menghadirkan Dr Aqua sebagai pembicara sangat tepat karena motivator kondang ini adalah pakar Komunikasi. Saat acara Sharing Komunikasi dan Motivasi dapat ditanyakan berbagai hal yang terkait komunikasi.
“Silakan para peserta bertanya pada Pak Aqua jika ada masalah terkait komunikasi. Insya Allah beliau yang memiliki jam terbang tinggi dapat menjawabnya hingga tuntas,” kata Feny.
Perempuan yang tegas dalam memimpin itu menyinggung tentang kesiapan jajarannya mendukung program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk melaksanakan layanan wisata medis (medical tourism). Untuk mewujudkan itu Pemerintah Kota Surabaya menggandeng berbagai elemen.
“RSUD dr Mohamad Soewandhie termasuk yang dilibatkan untuk mewujudkan jenis wisata yang disebut Surabaya Medical Tourism (SMT) itu. Kita harus siap untuk mensukseskannya,” tegas Feny.
Kunci sukses pelaksanaannya, lanjut Feny, semua pegawai harus bekerja profesional dan menguasai tugasnya masing-masing secara komprehensif. Tidak kalah pentingnya adalah kemampuan di bidang komunikasi.
Dia memperkirakan terkait SMT itu wisatawan yang datang ke Surabaya dari berbagai provinsi. Untuk itu komunikasi nakes harus baik dengan semua pasien dan keluarganya.
Soft launching SMT telah dilaksanakan pada Senin (27/9/2021). Disertai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis di Kota Surabaya.
Menurut Eri, potensi Surabaya sangat besar untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik, terutama buat warganya dan yang tinggal di wilayah Indonesia Timur. Medical tourism akan menyuguhkan pelayanan kesehatan terbaik yang ada di Kota Surabaya.
“Jika kami bisa melakukan pelayanan ini, secara otomatis akan menggerakkan ekonomi, pariwisata, perhotelan, restoran, dan semua yang ada di Kota Surabaya,” ujar Eri dalam rilis yang dikirimkan ke berbagai media pada Senin (11/10/2021).
Di akhir sambutannya Feny mengucapkan terima kasih kepada Dr Aqua yang telah berkenan memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebanyak 20 sesi di RSUD dr Mohamad Soewandhie.
“Terima kasih banyak kepada Pak Aqua yang telah berkenan selama lima hari memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Semoga semua itu bernilai ibadah. Apalagi beliau menggratiskan semua acara ini,” pungkas Feny yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.
Sebagai kenang-kenangan, Feny memakaikan udeng Jawa Timuran di kepala Dr Aqua dan memberikan plakat yang ada logo Kota Surabaya. Dilanjutkan foto bersama.
Download all attachments as a zip file