Di film berbarunya berjudul AGAPE The Unconditional Love, Maudy Koesnaedi yang memerankan Sania mengaku peran ini terasa sangat dekat dengan dirinya.

“Karakter Sania mengingatkan saya pada banyak ibu di sekitar kita. Perempuan tangguh yang nggak punya pilihan lain selain kuat demi anaknya,” ujar Maudy. Ia juga mengungkapkan bahwa proses reading dan diskusi yang intens sangat membantunya menyelami lapisan emosi karakter
Ini sebuah film yang memperlihatkan cinta tanpa syarat disutradarai Arie Azis, dan bakal tayang di di bioskop mulai 4 September 2025
“AGAPE The Unconditional Love”, menghadirkan kisah menyentuh yang relevan dengan realitas banyak orang. Mengambil latar di sebuah rumah sakit, film ini menyajikan empat kisah yang saling terhubung—tentang keluarga, sahabat, pasangan, dan pengorbanan.
Disutradarai oleh Arie Azis dan diproduseri oleh Michael Lumbang Tobing, film ini menjadi debut sinematik HoLoFa Pictures yang memadukan naskah kuat dengan akting penuh emosi dari para pemainnya.
Dengan format multiplot, Agape menyajikan empat kisah perjuangan hidup sosok Kira yang berjuang melawan leukemia, dijaga oleh ibunya Sania yang mengais rezeki dari dua pekerjaan, sedangkan Gino yang merawat adiknya Gigi yang menderita sakit jantung bawaan, sementara itu Daffa, pemilik kafe yang menderita gagal ginjal, dan Bimo, sahabat yang harus berjuang mencari donor serta pasangan Martha dan Yosua yang bergulat dengan penyakit dan konflik pernikahan mereka. Setiap karakter membawa perspektif yang menyatu dalam satu titik yakni cinta sebagai kekuatan utama bertahan.
Produser Michael mengungkapkan bahwa tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara emosi dan realisme agar tidak terjebak dalam melodrama murahan. “Kami ingin mengangkat haru, tapi tidak menjual kesedihan. Yang kami tampilkan adalah kehidupan yang sebenarnya yaitu pahit, lucu, dan penuh harapan,” katanya.
Film Agape tidak hanya bicara soal penyakit dan penderitaan, melainkan juga soal harapan yang tumbuh di tempat paling gelap sekalipun. Dalam banyak adegannya, humor ringan dan kehangatan menjadi penyeimbang dari nuansa tragis, menjadikannya tontonan yang relevan dan tidak berat di kepala.
Pengambilan gambar dilakukan sebagian besar di ruang rumah sakit dengan pendekatan sinematik yang intim, memperkuat kesan bahwa penonton seolah ikut hadir dalam setiap perjuangan para tokohnya. Estetika visual yang sederhana namun tajam menjadikan atmosfer film terasa dekat dan membumi.
Dengan deretan aktor lintas generasi seperti Sarah Beatrix, Tanta Ginting, Tyo Pakusadewo, Dewi Yull, hingga Tutie Kirana, Agape: The Unconditional Love membuktikan bahwa drama keluarga Indonesia masih bisa berbicara kuat di layar lebar tanpa harus berteriak keras.






