PEREBUTAN kursi Ketua MPR 2029-2014 akan alot. Setidaknya ada tiga figure yang akan maju memperebutkannya. Dua dari partai politik yaitu, Bambang Soesatryo dari Golkar, Ahmad Muzani dari Gerindara dan Fadel Muhammad dari unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Dapat dipastikan, dua kandidat akan bekerja keras merebut kursi Ketua MPR itu, yakni Ahmad Muzani dan Fadel Muhammad dari unsur DPD. Sementara Bambang, sudah berada di atas angin, karena didukungan PDI Perjuangan, menyusul dukungan PKS Demokrat.
Karena itu, Fadel Muhammad yang terpilih sebagai unsur Pimpinan MPR dari internal DPD RI berjanji akan berjuang untuk merebut kursi Ketua MPR tersebut dalam pemilihan Pimpinan MPR yang diagendakan berlangsung hari ini, Kamis (3/10/2019).
“Saya akan memperjuangan dari DPD menjadi ketua MPR,” kata Fadel ketika menyampaikan visi dan misi calon Pimpinan MPR dari unsur DPD RI, Selasa (2/10/2019) malam.
Alasan Fadel, cukup kuat bagi DPD RI untuk mendapatkan pucuk pimpinan MPR RI. Karena Kelompok DPD RI di MPR memiliki jumlah kursi terbesar dibandingkan dengan fraksi-fraksi partai politik yang ada di MPR dan DPR.
“Unsur DPD harus memperoleh posisi sebagai Ketua MPR RI,” kata senator dari Gorontalo itu seraya menambahkan, jika Ketua MPR dari unsur DPD RI, akan memudahkan perjuangan DPD RI dalam mensejahterakan daerah.
Ketika menyampaikan visi misinya, Fadel Muhammad juga berbicara mengenai amandemen UUD 1945 untuk tujuan penguatan DPD RI. Karena hanya melalui penguatan, DPD RI dapat semakin kuat dalam melaksanakan fungsinya sebagai wakil daerah.
“Saya menyadari, melakukan amandemen UUD 1945 tidak mudah, tapi saya menginginkan DPD lebih berfungsi, lebih mendapatkan peran yang besar. Saya akan berjuang mati-matian agar dana transfer daerah sebesar Rp800 Trilyun harus menjadi keputusan atau pegangan dari DPD,” kata dia.
Untuk diketahui, proses pemilihan unsur Pimpinan MPR dari DPD RI dilakukan melalui voting. Ada empat calon yang dipilih yang mewakili masing-masing wilayah. Fadel Muhammad berasal dari Wilayah Timur I, Yorrys Raweyai (Papua) dari Wilayah Timur II, Dedi Iskandar Batubara (Sumatera Utara) dari Wilayah Barat I, dan GKR Hemas (DIY) dari Wilayah Barat II.
Dalam pemungutan suara, Fadel Muhammad mendapat 59 suara. Sedangkan GKR Hemas (DI Yogyakarta) hanya mendapat 46 suara. Kemudian disusul Yorrys Raweyai (Papua) dengan perolehan 16 suara dan Dedi Iskadar (Sumut) dengan memperoleh 5 suara.