Ajang balap lari Electric Jakarta Marathon 2019 diramaikan setidaknya 7.000 peserta asing yang datang dari berbagai negara di dunia. Selain bersaing di track lomba, seluruh peserta menikmati beragam rute unik yang ditawarkan melewati sudut-sudut yang selama ini kerap terlewat di Kota Jakarta.
Perhelatan yang masuk ke dalam Calender of Event (COE) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) digelar pada Minggu (27/10/2019).
Venue utamanya di Plaza Utara Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, dengan edisi ke-7 menampilkan 5 kategori. Ada Full Marathon (21,195 Km), Half Marathon (21 Km), 10K (10 Km), 5K (5 Km), dan Maratoonz (1 Km). Untuk Maratoonz ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak usia 5-10 tahun.
“Sejak awal Jakarta Marathon 2019 kami berupaya mendesainnya dengan menarik. Artinya, event ini ramah bagi siapa saja. Pelari profesional hingga anak-anak bisa berpartisipasi di sini. Terbuka bagi siapapun, event tahun ini diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai negara. Kami berharap destinasi pariwisata terangkat di event ini,” kata Sapta, Chairman Jakarta Marathon 2019 dalam siaran persnya kepada Cakraline.com.
Electric Jakarta Marathon 2019
Edisi ke-7 Jakarta Marathon mampu menarik minat 16.500 peserta. Dari jumlah tersebut, slot 42,4% merupakan pemegang paspor negara asing atau wisatawan mancanegara (wisman). Peserta datang dari Singapura, Jepang, Malaysia, India, dan Korea Selatan, Prancis, Italia, Belanda, hingga Amerika Serikat. Jepang menjadi donatur peserta terbesar dengan 507 pelari. Angka ini naik 19% dari event serupa 2018.
”Ini tentu bagus bagi pariwisata Jakarta. Mereka tertarik dengan berbagai experience yang ada di sini, ” jelas Sapta lagi.
Track Jakarta Marathon 2019 mengeksplorasi beragam sisi eksotis spot yang dilalui. Landmark yang dilalui adalah Kawasan Kota Tua, Fatahillah Square, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan beragam spot menarik lainnya. Meski berada dalam kawasan indah, track lari tetap mengacu pada regulasi internasional.
Rute lomba tersebut tetap dikalibrasi dan disertifikasi oleh Association of International Marathon and Distance Races (AIMS). Selain AIMS, ada juga pengakuan dari International Association of Athletics Federations (IAAF). Lebih menarik lagi, level Jakarta Marathon 2019 naik tingkat menjadi IAAF Road Race Silver Label. Sapta menambahkan, kualitas Jakarta Marathon 2019 tetap terbaik.
“Jakarta punya banyak spot eksotis dengan nuansa masa silam. Secara kualitas statusnya meningkat jadi IAAF Road Race Silver Label. Jadi, Jakarta Marathon 2019 ini paket
Jakarta Marathon 2019 juga menawarkan experience lain. Jakarta juga rumah beragam kuliner otentik. Selain modern, di Jakarta juga banyak dijumpai varian tradisional dengan rasa nikmat.
“Jakarta tetap menjadi destinasi menarik. Banyaknya peserta asing di Jakarta Marathon 2019 ini menjadi fenomena menarik. Dengan beragam experience yang ditawarkan, Jakarta tetaplah mempesona, “ ungkap Ketua Calender of Event Kemenparekraf, Esthy Reko Astuti.
Selain mampu menghadirkan massa besar, event ini juga memberi impact bagus bagi pergerakan wisman di Jakarta. Apalagi, destinasi Jakarta ditarget 3 Juta wisman pada 2019.
“Kami berharap target wisatawan Jakarta tercapai dengan mengusung Sport Tourism. Sport Tourism itu sangat efektif untuk mendatangkan banyak wisatawan. Sport Tourism juga menjadi penyumbang PAD yang menjanjikan. Dengan event ini tingkat kesejahteraan masyarakat ikut naik. Sebab, semua lini industri pariwisata berdampak dengan pagelaran akbar seperti Jakarta Marathon,” kata Esthy.