Cakraline.com. Jakarta – Agatha Priscilla Tedja didampingi putranya Leonard Mateu meletakkan karangan bunga diatas makam suaminya Diego Mamahit di Pemakaman Umum Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (21/1/2021) lalu. Proses pemakaman penuh rasa duka mendalam.

Pemakamanjuga dihadari sejumlah rekan-rekan kerja Diego yang berseragam pilot dan memakai masker, terlihat berbaris rapi sambil mendorong peti jenazah ke liang lahat. Selesai meletakkan karangan bunga, wanita cantik yang dinikahi Diego enam tahun silam berdoa sejenak.
“Sekarang sudah mulai tenang, saya bisa memakamkan jasad suami dengan baik dan layak,” ucap Cilla usai pemakaman.
Diego teridentifikasi tim oleh tim DVI RS Polri Kramata Jati, Senin lalu. Cilla mengaku berbahagia bahwa jenazah suaminya bisa dimakamkan secara layak. ”Mungkin karena saya masih shock, binggung harus berbuat apa. Binggung harus bicara apa, saya benar-benar kaget saat dikatakan Diego teridentifikasi, nggak harus bilang apa, sebab memang enggak berpikir akan kejadian begitu,” tutur Cilla.
Cilla tentu akan akan bisa melupakan perasaan dukanya, meski demikian saat ini sebagai ibu dirinya mempunyai tanggung jawab untuk membesarkan putranya. Dia berharap akan mempunyai kekuatan membesarkan Mateu. ” Perasaan kehilangan membuat diri saya merasa kehilangan kekuatan. Kadang saya merasa tidak kuat,” ujar Sila.
Namun dia percaya Tuhan, sang pemberi kekuatan sedang memberi ujian untuk dirinya. Selama enam tahun menikah menikah bersama Diego, suaminya selalu memberi semangat apa pun yang terjadi tak boleh menyerah.
Cilla sudah mengiklaskan kematian sang suami bersama para kru dan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), lalu . ”Segala duka, rasa lelah menanti sudah terjawab. Semoga ini jalan terbaik buat keluarga kami,” kata Cilla.
Sebenarnya sampai pada hari ketiga Cilla sudah berusaha meningiklaskan kematian suaminya, apalagi keluarga kemudian diminta menyerahkan data-data diri pada tim DVI. Dia mulai belajar mengiklaskan. Cilla bersyukur suaminya bisa di identifikasi.
” Ada kabar suami ditemukan dan teridentifikasi, setelah itu saya berpikir ooo tuham kami bersyukur bisa ditemukan, saya punya ada semangat baru, “ katanya.

Sekarang Cilla hendak fokus pada anaknya. ”Saya harus kuat demi anak saya,” ucapnya.
Cilla mengaku tak punya firasat apa pun. Pagi sebelum berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta, adalah detik-detik terakhir Sila bertemu dengan suaminya. ”Tidak ada firasat apa pun, semua berjalan normal seperti biasa. Saya perhatikan beberapa hari terakhir dia lebih cenderung pendiam dari sebelumnya,” kata Cila.
Kebiasaan menelpon sebelum terbang hari itu tak dilakukan Diego. Diego hanya mengirimkan pesat melalui WhatsApp. Pesan itu tidak ada hubungan dengan terbang. Cilla pesan kalau pulang belikan makanan khas Pontianak, untuk Mateu.
“ Dibalas, ok. ingatin lagi malam. Setelah itu nggak ada komunikasi. Say goodbye juga nggak ada, karena sudah biasa begitu. Biasanya dia suka telpon, hari itu nggak,” kenang Sila.
Pemilik nama lengkap Diego Enrille Mamahit, pria asal Sulawesi Utara menikah dengan Agatha Prissila Tedja tahun 2015. Diego-Sila pertamaa kali bertemu secara kebetulan tahun 2007, saat menempuh pendidikan S1 di universitas yang sama.
Dimata Cilla, Diego bukan sosok suami yang romantis. Hubungan mereka seperti teman. ”Nggak sih, biasa saja. Kita bukan tipe pasangan yang romantis. Karena sebelum menikah kita lama pacaraan, sehingga hubungan kita lebih kayak teman, kita lebih ke teman, kita menikah karena sama-sama merasa nyaman,” kenang Cilla.