Cakraline.com. Surabaya-Setiap orang yang sering membantu banyak orang dengan ikhlas banyak mendapat kemudahan dalam hidupnya. Itu sesuai janji Tuhan kepada umatnya.
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana sangat meyakini hal tersebut, setiap mendapat kesulitan, Tuhan secara tiba-tiba hitungannya bisa detik, mengirimkan “malaikat” yang wujudnya manusia untuk membantu.
Hal itu dalam hitungan hari dialami oleh Dr Aqua dan karibnya yang mantan Wakil Pemimpim Redaksi harian Jawa Pos Fuad Ariyanto yang akrab dipanggil Cak Fu. Mereka sama-sama merasakan bantuan yang luar biasa dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mohamad Soewandhi Surabaya yang merangkap jabatan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya drg Febria Rachmanita yang sering dipanggil Feny.
Ibu dua putra yang rendah hati dan memiliki kepedulian sosial tinggi itulah yang membantu Cak Fu pindah dari Rumah Sakit Premier Surabaya ke RSUD Mohamad Soewandhi Surabaya untuk penyembuhan sakit strokenya. Feny juga yang mengizinkan Dr Aqua membesuk Cak Fu di rumah sakit itu hingga dua kali.
“Prinsip hidup saya siapapun yang meminta bantuan, saya bantu secara maksimal dengan ikhlas. Ada kepuasan batin jika bisa membantu secara optimal. Rasanya bahagia banget,” ujar Feny kepada Dr Aqua di kantornya beberapa waktu lalu.
Selama ini Dr Aqua selalu menegaskan sisa hidupnya akan diorientasikan untuk senantiasa bersilaturahim dan 90 persen dari kehidupannya diarahkan untuk kepedulian sosial. Hal itu bukan semata ucapan tapi dipraktikkan nyata dalam segenap aktivitasnya.
Demikian pula yang dilakukannya saat berkunjung ke Kota Pahlawan Surabaya pada Rabu, 18 Agustus 2021 lalu. Di tengah jadwalnya yang padat selama pandemi Covid-19, Dr di Surabaya, Jawa Timur itu bahkan mengagendakan secara khusus untuk membesuk sekaligus menghibur teman akrabnya Fuad Ariyanto yang kena stroke dan silaturahim ke keluarganya.
Sebelum dikenal sebagai Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional seperti saat ini, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) itu sempat bekerja sebagai wartawan di beberapa media nasional. Ia tak pernah lupa terhadap lingkungan awal pergaulannya dalam pekerjaan dan bahkan sangat dekat serta menjalin persahabatan akrab dengan rekan-rekan kerjanya dulu semasa menjadi wartawan. Salah satunya adalah Cak Fu.
Saat meninggalkan Bogor menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Dr Aqua belum punya bayangan apakah bisa membesuk Cak Fu yang dirawat di ruang stroke unit lantai 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr Mohamad Soewandhi Surabaya. Apalagi kedua putri Cak Fu, Betta Yustisia Istikhar dan Chairina Okta Wardani mengatakan yang diizinkan membesuk hanya keluarga. Itupun waktunya dibatasi.
Dr Aqua yang selama ini memiliki keyakinan yang kuat bahwa semua niat baik akan mendapat kemudahan dari Tuhan, yakin Sang Pencipta akan memberinya jalan. “Insya Allah saya bisa membesuk Cak Fu,” katanya dalam hati.
Begitu mendarat di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Dr Aqua langsung ke rumah Cak Fu. Istrinya Anisah Fuad kaget saat motivator ulung itu datang. Apalagi sebelumnya tidak mengabari.
Tidak lama kemudian anak kedua Cak Fu, Betta tiba di rumah itu. Mendampingi ibunya, mereka secara bergantian menceritakan kronologis mantan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Jawa Pos tersebut kena stroke.
Pada Jumat sore, 6 Agustus 2021 saat sholat Ashar di rumahnya, pada rakaat kedua, tiba-tiba Cak Fu terjatuh. Saat itu di rumah hanya ada Anisah dan cucunya.
Begitu bangun tidur, Anisah kaget melihat suaminya tergeletak di sajadah. Dia segera membangunkan Cak Fu. Kemudian sambil duduk kakek dari lima cucu itu melanjutkan sholatnya hingga selesai.
Sesudah Cak Fu sholat, Anisah bersama anak-anaknya berinisiatif mengajak Cak Fu ke rumah sakit. Awalnya alumni Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Negeri Surabaya itu menolak. Apalagi selama ini dia jarang ke dokter. Cak Fu merasa dirinya sehat. Namun karena dipaksa Anisah dan anak-anaknya akhirnya dia menyerah. Pasrah pada keputusan keluarga.
Mereka sepakat membawa Cak Fu ke Rumah Sakit Premier Jalan Nginden Intan Barat Surabaya. Pertimbangannya dekat rumahnya sehingga bisa segera mendapat perawatan intensif.
Begitu masuk ICU rumah sakit tersebut, dokter langsung memutuskan mengoperasi Cak Fu. Setelah lebih dulu minta izin keluarga.
“Persiapan operasinya hanya sekitar 10 menit sejak kami tiba di rumah sakit itu. Untuk memulihkan kesehatan Cak Fu yang kena serangan stroke, saya mengizinkannya. Terpenting kesehatan suami saya segera membaik,” ujar Anisah sambil mengusap air matanya.
Pada Sabtu dini hari, 7 Agustus 2021 operasinya selesai. Siangnya Cak Fu sudah sadar. Sorenya bisa video call dengan keluarga. Termasuk lima cucunya: Aeesha Qanita Azzara, Arsyfa Anindita, Azka Reynand Alkhalifi, Qalesya Sachi Setiawan, dan Qiana Sachi Setiawan.
“Saat video call ayah bisa menyebut satu-persatu nama cucu-cucunya. Alhamdulillah…” jelas Betta dengan wajah sedih.
Betta dan Okky, panggilan akrab Chairina Okta Wardani, mengirimkan foto video call keluarga besar mereka dengan Cak Fu. Di foto itu terlihat wajah Cak Fu dalam kondisi sakit, namun bergairah karena komunikasi dengan keluarga terutama semua cucunya.
Terus Membaik
Pada Sabtu pagi, dalam waktu yang hampir bersamaan, meskipun tidak janjian, Anisah dan kedua putrinya: Betta dan Okky kirim WA kepada Dr Aqua. Isinya hampir sama. Intinya mengabarkan Cak Fu kena serangan stroke.
“Assalamualaikum Pak Aqua. Saya bundanya Sachi (salah seorang cucu Cak Fu-red). Saya mau mengabarkan bahwa ayah kami Cak Fu kemarin mengalami stroke dan setelah dibawa ke rumah sakit ternyata sudah melewati golden period sehingga harus dioperasi. Kondisi saat ini masih di ruang ICU. Kami mohon doa dari Pak Aqua sekeluarga untuk kesembuhan ayah kami.”
Saat menerima semua pesan WA tersebut Dr Aqua kaget. Sama sekali tidak menyangka teman akrabnya itu kena serangan stroke. Bapak dari Alira Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu langsung berdoa untuk kesembuhan Cak Fu.
Sejak itu Dr Aqua intens komunikasi sama Betta dan Okky. Meminta agar mereka terus menginfokan perkembangan kesehatan Cak Fu. Sedangkan dengan Anisah sengaja membatasi komunikasi sebab mengalami kesedihan yang mendalam dan berkepanjangan karena suaminya sakit.
Selain menginfokan kepada keluarga, Dr Aqua menyampaikan kabar itu kepada Ketua rombongan umrah The Power of Silaturahim (POS) I, II, III, dan IV Nurcholis MA Basyari. Sekaligus untuk melakukan doa bersama buat kesembuhan Cak Fu.
Rombongan umrah POS sebagian besar didanai Dr Aqua dari hasil penjualan bukunya yang “super best seller” berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”. Sisanya dari honornya sebagai pembicara profesional dan sumbangan para donatur.
Cak Fu dan Anisah tergabung dalam rombongan umrah POS III yang berangkat pada April 2019. Oleh jamaah dari Surabaya-Sidoarjo dan sekitarnya Cak Fu diangkat sebagai ketua mereka.
Saat mendapat kabar bahwa Cak Fu kena serangan stroke, Dr Aqua ingin langsung ke Surabaya. Namun jadwalnya yang sudah teragenda ke Jawa Tengan dan Nusa Tenggara Barat membuat tidak dapat mewujudkan niatnya tersebut.
Sabtu sore Nurcholis kirim WA kepada semua jamaah umroh POS. Isinya undangan doa bersama yang disertai link-nya. “Assalamualaikum wr wb, Kami (Aqua Dwipayana & Nurcholis MA Basyari) mengundang Ibu, Bapak, saudara/i jamaah POS I, II, III, dan IV untuk menghadiri doa bersama via zoom bagi Ketua Rombongan Jamaah POS III Surabaya-Sidoarjo Bapak FUAD ARIYANTO. Hari/tgl Sabtu, 7-8 2021 Waktu: 18.30 WIB.”
Dalam sambutannya saat doa bersama itu, Dr Aqua menyampaikan perkembangan kesehatan Cak Fu Fuad yang kini dirawat di rumah sakit terus membaik.
“Acara ini dikhususkan untuk mendoakan saudara kita, Cak Fu. Saya terus mendapat perkembangan dari keluarganya. Saya bersyukur karena ada kemajuan yang signifikan, bahwa Cak Fu setelah dioperasi, sore tadi telah sadar. Sudah bisa video call dengan keluarga beliau. Alhamdulillah Cak Fu mampu menyebutkan nama kelima cucunya,” kata Dr Aqua.
Sebelumnya, Dr Aqua mengatakan sempat kaget dengan keadaan yang sedang dialami Cak Fu. Langsung mendoakan kesembuhan Cak Fu dan agar keluarganya diberi ketabahan.
“Terus terang kami semuanya sangat sedih, karena Cak Fu itu adalah saudara kita yang baik sekali. Kami berdoa agar Cak Fu segera sembuh, dan keluarga diberi ketabahan untuk menerima cobaan dari Allah,” ujarnya Dr Aqua.
Pembina rombongan umrah POS yang juga mantan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Purn Kurnia Dewantara lanjut Dr Aqua, menyatakan bahwa Cak Fu merupakan orang saleh dan baik. Ia mendoakan semoga Allah SWT mengangkat penyakitnya dan diberi kesembuhan.
“Cak Fu adalah orang yang soleh dan baik, saya dan keluarga ikut mendoakan semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk Cak Fu dan mengangkat penyakitnya agar segera pulih, sehingga bisa melanjutkan ibadah dan aktivitasnya seperti sedia kala bersama keluarga tercinta. Syafakallah untuk Cak Fu,” doanya.
Sementara, donatur tetap rombongan umrah POS yang juga Direktur Utama PT Duta Anggada Realty Ventje Suardana mengaku sangat kaget saat mendapat info dari teman akrabnya Dr Aqua tentang Cak Fu yang kena stroke. “Cak Fu itu baik sekali. Saya mendoakan agar Cak Fu segera sembuh. Sedangkan seluruh keluarganya tabah menerima cobaan ini,” ujar Ventje.
Acara inti, yaitu doa bersama yang dipimpin oleh Nurcholis diikuti dengan khusyuk oleh semua jamaah yang hadir. Setelah doa selesai dibacakan, Nurcholis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jamaah, yang juga telah mendoakan keluarganya yang sempat dinyatakan positif Covid-19. “Secara khusus terima kasih juga kepada bapak ibu sekalian, karena berkat doa bapak ibu semua, kami terbebas dari Covid-19,” katanya.
Hadir juga dalam acara itu Anisah, Betta, dan Okky. Mewakili keluarga Cak Fu, Okky mengucapkan terima kasih kepada seluruh jamaah POS I, II, III, dan IV yang sudah mendoakan keluarganya.
“Saya ucapkan terima kasih untuk Pak Aqua Dwipayana dan buat Ustadz Nurcholis atas diadakannya doa bersama ini. Juga atas perhatian semua jamaah umrah POS yang diberikan kepada ayah. Mohon doakan terus semoga diberi kesembuhan dan kami sekeluarga diberi kekuatan dalam menghadapi ujian ini. Terima kasih atas kekompakan POS I, II, III, dan IV, ” katanya.
Sementara itu, Elthaf sebagai tamu kehormatan POS I, II, III, dan IV yang juga merupakan teman akrab Dr Aqua menyampaikan rasa kagumnya terhadap kekeluargaan yang dijalin oleh POS I, II, III, dan IV.
“Saya itu kagum, karena tujuannya satu, yaitu baitullah ke ka’bah. Kalau tujuannya sama keinginannya sama, rasa persaudaraan itu akan timbul sendiri. Karena kekeluargaanya yang berazaskan keikhlasan, kekeluargaan dan iman yang kuat itu yang membuat POS ini menjadi suatu paguyuban, sesuatu kekeluargaan yang luar biasa,” ungkap Elthaf, yang spontan diminta Dr Aqua untuk bergabung pada rombongan umrah POS V.
Dapat Izin dari Feny
Setelah keluarga berunding, pasca operasi diputuskan Cak Fu pindah perawatannya ke ruang stroke unit lantai 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr Mohamad Soewandhi Surabaya. Tujuannya untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Sebelum pemindahan itu Betta dan Okky telah menginformasikannya kepada Dr Aqua. Pelaksanaannya pada Senin malam, 9 Agustus 2021. “Assalamualaikum Pak Aqua, mohon izin menginfokan kalau mulai Senin malam ayah pindah dirawat di RSUD Mohamad Soewandhi Surabaya. Alhamdulillah bicaranya sudah mulai banyak. Kemarin lumayan lama bisa ketemu ayah,” ujar Betta dan Okky senada.
Belakangan saat ketemu Anisah dan Betta, mereka menginfokan bahwa pemindahan itu sepenuhnya dibantu Direktur RSUD Mohamad Soewandhi Surabaya yang merangkap jabatan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg Febria Rachmanita yang akrab dipanggil Feny. Salah seorang putranya Aldi adalah teman baik Okky.
Sedangkan untuk semua urusan teknis pemindahan Cak Fu dibantu secara optimal oleh Kepala Bidang Pelayanan dan penunjang Medik RSUD Mohamad Soewandhi Surabaya dr Arif Setiawan.
Begitu mendengar nama Feny, Dr Aqua teringat kejadian pada Jumat malam, 9 Juli 2021 lalu saat Feny membantu mendapatkan makam di Tempat Pemakaman Umum Keputih Surabaya buat Cluster General Manager (GM) Hotel Pesonna Surabaya dan Gresik, Jawa Timur, Cucun Mansur (55 tahun) yang meninggal karena terpapar Covid-19.
“Ibu Feny selama ini dikenal sebagai pejabat Kota Surabaya yang suka membantu. Saya akan kontak beliau untuk minta izin membesuk Cak Fu,” ujar Dr Aqua kepada Anisah dan Betta.
Sekitar dua jam kemudian Dr Aqua berhasil komunikasi sama Feny. Kemudian mengutarakan niatnya membesuk Cak Fu dan minta izin agar diperkenankan melakukan itu.
“Pak Fuad teman akrab Pak Aqua? Sudah lama kenalnya? Putra saya Aldi memang teman putrinya Pak Fuad, Okky. Silakan kalau Pak Aqua mau membesuk beliau. Nanti di RSUD Mohamad Soewandhi ditemani dokter Arif,” kata Feny sambil mengirimkan nomor telefon genggam Arif.
Begitu mendapat izin dari Feny untuk membesuk Cak Fu, Dr Aqua sangat bersyukur dan lega sekali. Keyakinannya bahwa Tuhan memberikan jalan atas semua niat baik, terbukti. Hal seperti ini sudah sering dirasakannya.
Kamis siang, 19 Agustus 2021 ditemani Arif, Dr Aqua membesuk Cak Fu. Begitu tiba di ruang stroke unit lantai 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr Mohamad Soewandhi, di samping Cak Fu ada Anisah.
Keduanya kaget sekali saat melihat Dr Aqua datang. Cak Fu langsung menangis. “Bro Aqua ini motivator hebat. Beliau teman akrab saya,” ujar Cak Fu kepada dokter Arif. Selama ini Cak Fu biasa memanggil “Bro” kepada dr Aqua.
Kepada Cak Fu disampaikan salam dari Ustadz Nurcholis, seluruh jamaah POS, Ventje, dan Kurnia. Mendengar itu Cak Fu kembali menangis. Dengan cepat Dr Aqua mengambil tisu dan mengusap air mata Cak Fu.
“Alhamdulillah pemulihannya sangat cepat. Selama ini Cak Fu baik pada semua orang, sehingga mendapatkan yang terbaik dari Tuhan. Cepat sembuh Cak Fu,” tutur Dr Aqua memberi semangat.
Cak Fu bersama Nurcholis menjadi editor dua buku “super best seller” karya Dr Aqua yang berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”. Sampai sekarang buku itu telah terjual sebanyak 32 ribu eksemplar.
Kuatkan Cak Fu
Selama ngobrol Dr Aqua banyak memotivasi dan memberi penguatan kepada Cak Fu. Bapak tiga anak itu menyimak. Sekali-kali mengeluarkan air mata. Perasaannya campur aduk. Sedih, kecewa, gembira, bahagia, dan lainnya. Hal itu diutarakan kepada Dr Aqua.
“Semua dokter dan perawat di sini baik-baik. Mereka sangat memperhatikan saya. Terkadang saya sungkan karena merepotkan mereka,” kata Cak Fu.
Setelah puas ngobrol dan memberikan semangat kepada Cak Fu, Dr Aqua pamit. “Cepat sembuh Cak Fu. Insya Allah besok saya datang lagi.”
Jumat siang, 20 Agustus 2021 dari Malang, Dr Aqua kembali membesuk Cak Fu. Setelah sebelumnya minta izin ke Feny. Dia mengajak salah seorang pensiunan dari harian Jawa Pos Yarno Wiryo, yang merupakan teman akrab Cak Fu. Mereka tetap didampingi Arif.
Saat mereka datang, Cak Fu kaget. Kemudian Dr Aqua memfasilitasi Cak Fu video call sama Nurcholis dan Ventje. Saat ngobrol terlihat kakek lima cucu itu semangat. Sekali-kali tersenyum. Sambil mendengarkan nasihat mereka. “Ya Pak Ventje,” ujar Cak Fu berkali-kali merespons nasihat Ventje.
Sejak 2006 sampai sekarang Ventje sangat berpengalaman merawat papinya Rudy Suardana yang tiga kali kena serangan stroke. Pengalamannya itu yang disampaikan Ventje kepada Cak Fu. Seusai video call Cak Fu langsung menangis.
“Saya bukan sedih, namun sangat terharu. Besar sekali perhatian Ustadz Nurcholis dan Pak Ventje kepada saya. Makasih banyak Bro Aqua,” ujar Cak Fu.
Kemudian Dr Aqua kembali mengibur Cak Fu. Menyemangati agar segera sembuh sehingga bisa jalan-jalan bareng rombongan POS Surabaya-Sidoarjo-Malang ke Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Jawa Barat, dan Jakarta.
“Ya saya mau jalan-jalan lagi bareng teman-teman POS. Asyik pergi sama mereka. Sangat menyenangkan dan mengesankan,” ungkap Cak Fu dengan penuh semangat.
Di sela-sela obrolan tersebut, tiba-tiba Cak Fu teringat dengan putri sulung saya Alira Vania Putri Dwipayana. Dia tahu banyak tentang Alira saat mengedit buku “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
“Bro Aqua, tolong sarankan kepada Alira agar menulis buku tentang perjuangannya mendapatkan beasiswa dari pemerintah Korea Selatan tanpa ikatan, sehingga bisa kuliah di salah satu perguruan tinggi terbaik di negara itu, Korea University. Pasti menarik sekali termasuk pengalamannya selama kuliah di sana sambil bekerja,” ungkap Cak Fu.
Pria yang purnatugas dari Harian Jawa Pos itu melanjutkan banyak orang terutama para remaja yang ingin mengikuti jejak Alira. Namun hanya sedikit yang bisa langsung berkomunikasi sama Alira.
“Jadi buku itu sebagai “jembatannya”. Saya siap mengedit bukunya. Saya yakin bakal banyak peminatnya dan insya Allah bukunya “best seller”. Semoga Alira mau menulis pengalamannya tersebut,” pungkas Cak Fu.
Selama ini, Cak Fu dari jauh mengamati berbagai kegiatan Alira termasuk prestasinya yang antara lain dengan biaya sendiri sudah mengunjungi lebih dari 50 negara. Itu dilakukan anak pertama dari dua bersaudara itu saat libur kuliah.
Tidak hanya itu. Alira juga terpilih sebagai satu dari dua perempuan asal Indonesia yang menjadi relawan di Olimpiade Rio de Janeiro Brazil pada 2016. Tugasnya sebagai penerjemah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Korea.
Seusai ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mendapat medali emas, memenangkan pertandingan melawan pasangan dari Malaysia Chan Peng Soon/Gon Yiu Ling, Alira mendampingi mereka melaksanakan jumpa pers dengan ratusan wartawan dari seluruh dunia. Tugasnya menjadi penerjemah.
Pada 2019 menjelang kuliahnya selesai di Korea University, Alira menunaikan ibadah haji dari negara itu. Dia membiayai sendiri kegiatannya tersebut.
Senin, 30 Desember 2019 Alira menamatkan kuliahnya di Korea University. Tiga hari kemudian, Kamis, 2 Januari 2021 mulai bekerja di perusahaan farmasi terbesar di Korea Selatan, Daewoong. Dua minggu kemudian mendapat penugasan pertama ke luar negeri yang sekaligus “pulang kampung” ke Indonesia. Sejak akhir 2020 lalu alumni SMA Regina Pacis itu pindah kerja ke perusahaan asuransi terbesar di Eropa, Generali.
Setelah pensiun Cak Fu semakin rajin ibadah. Setiap pukul 02.00 dini hari selalu bangun untuk sholat tahajud. Dilanjutkan berdoa hingga sholat Subuh. Selain itu setiap hari Jumat selalu datang paling awal di masjid dan pulangnya belakangan.
Semoga Cak Fu segera sembuh terutama agar tangan dan kaki kirinya dapat digerakkan. Sehingga bisa kembali berkumpul sama keluarga tercinta dan silaturahim dengan teman-temannya. Aamiin ya robbal aalamii.