Cakraline.com. Padang – Dalam rangka percepatan penanganan dan pengendalian wabah Covid-19, Pemprov Sumbar berinisiatif mengusulkan ke pemerintah pusat dalam hal ini ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kiranya Provinsi Sumbar dapat ditetapkan sebagai Propinsi dengan Status Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kepala Biro Humas Setda Prov Sumbar, selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar menegaskan, hanya dalam rentang dua hari, Kementerian Kesehatan RI menyetujui usulan Gubernur Sumbar Nomor: 360/032/Covid-19-SBR/IV-2020 tanggal 15 April 2020 tentang Permohonan Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar melalui Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/260/2020 tanggal 17 April 2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Propinsi Sumatera Barat Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Untuk menindaklanjutinya Gubernur akan menerbitkan berbagai ragam regulasi, panduan dengan segala perangkatnya agar PSBB ini dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Direncanakan, PSBB dimulai Rabu 22 April 2020, namun akan dipastikan setelah rapat koordinasi Gubernur dengan Bupati dan Walikota Senin nanti (20 April 2020) melalui video conference. Namun demikian, sosialiasi kepada masyarakat tetap akan di mulai dari sekarang (18 April 2020).
Kita berharap PSBB akan berjalan efektif dan dapat memutus penyebaran covid-19 di Sumatera Barat. Kunci dari PSBB ini sebetulnya sangat sederhana, yaitu membatasi pergerakan orang dan harus tetap di rumah. Kalau pergerakan orang dapat dikendalikan dan kita tetap di rumah, insyaa Allah wabah covid-19 dapat diatasi dengan cepat.
Untuk itu, tetaplah dirumah dan boleh keluar jika sangat mendesak dan hanya urusan yang sangat penting saja.
Informasi tentang pendatang yang telah masuk ke Sumbar melalui 10 (sepuluh) pintu masuk dari tanggal 31 Maret 2020 sampai tanggal 17 April 2020, berjumlah 91.847 jiwa, rata-rata 4.834 orang sehari.
Mudah-mudahan masyarakat yang baru masuk ke Sumbar tetap taat dan patuh dengan segala aturan pemerintah. Tetap isolasi mandiri setidaknya 14 hari dengan ketat
Pasien positif terus bertambah
Hari ini hasil swab laboratorium fakultas kedokteran UNAND yang dipimpin oleh dr. Andani Eka Putra, Sp.Mikro, mencatat ada penambahan 9 (sembilan) orang pasien positif terinfeksi covid-19. Semuanya dari kota Padang dari berbagai titik, berdasarkan tracing dari pasien terdahulu terinfeksi covid-19.
Dengan demikian total yang positif terinfeksi covid-19 di Sumatera Barat sampai hari ini adalah 71 orang. Dari 71 orang tersebut, 13 orang sembuh, 7 orang meninggal dunia, 16 orang dirawat di berbagai rumah sakit dan 31 orang isolasi di rumah, dan 4 orang diisolasi di Bapelkes Provinsi Sumbar di Padang.
Alhamdulillah, hari ini ada tambahan 2 (dua) orang pasien yang sembuh, 1 (satu) dari RS M Jamil Padang dan 1 (satu) dari RS Ahmad Mochtar Bukittinggi. Seorang wanita 51 tahun dan 1 (satu) orang pria 22 tahun. Kedua-duanya warga Kota Padang. Sehingga total yang dinyatakan sembuh sampai hari ini adalah 13 orang.
Disamping ada yang sembuh, juga ada pasien positif terinfeksi covid-19 meninggal dunia. Pasien tersebut di rawat di RS Universitas Andalas, laki-laki 59 tahun asal Kota Padang. Semoga semua yang meninggal dunia husnul khotimah.
Aamiin
Berikut rincian perkembangan Covid-19 di Sumbar yang datanya kami himpun dari berbagai rumah sakit dan gugus tugas kabupaten kota se Sumatera Barat, Sabtu, 18 April 2020, pukul 15.00 WIB.
Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 6.360 orang. Proses pemantauan 633 orang.
Selesai Pemantauan 5.727 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 218 orang. Dari 218 PDP tersebut, 39 orang masih dirawat diberbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil lab. Negatif terinfeksi covid-19 sebanyak 157 orang dan isolasi diri di rumah 22 orang.
Pasien Positif covid-19 yang isolasi mandiri di rumah yang bukan pasien dari salah satu RS Rujukan total 18 orang, isolasi mandiri 15 orang dan telah dinyatakan sembuh sebanyak 3 orang.