Cakraline.com Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali menerima penghargaan Teropong Parlemen Award untuk kategori Parliament of The Year 2020.
Melengkapi penghargaan lain yang sudah diberikan rakyat kepada dirinya di masa awal periode kepemimpinannya sebagai Ketua MPR RI, yakni Democracy Award 2019 dari Moeslim Choice Media Networks.
“Penghargaan ini tidak semata untuk saya pribadi. Melainkan juga untuk seluruh jajaran rekan kerja di MPR RI. Penghargaan ini menunjukan, kerja keras MPR RI selama ini diapresiasi khalayak. Karenanya saya harap semua anggota MPR RI, lebih giat lagi menunjukan berbagai peningkatan kinerja kepada rakyat. Khususnya dalam memperkokoh semangat persaudaraan kebangsaan,” ujar Bamsoet saat menerima penghargaan Parliament of The Year, di Jakarta, Senin malam (16/3/20).
Saat memimpin DPR RI periode 2014-2019, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga dibanjiri beragam penghargaan. Antara lain Best Parliamentarians 2019 dari Obsession Media Group, The Best and The Next Legislator Award 2019 dari Berlian Organizer, Parliament of The Year 2019 dari Teropong Senayan, 10 Tokoh Politik dengan Branding Otentik 2018 dari Polaris Data and Story Lab, Anugerah Pers Jawa Tengah 2018 dari Suara Merdeka Network, Best Communicators 2018 dari majalah PR Indonesia, serta Golden Democracy Award 2018 dari Rakyat Merdeka Online.
“Ditengah banyaknya apriori yang diterima politisi, ada pula apresiasi yang diberikan. Menunjukan tak selamanya menjadi politisi penuh caci maki. Jika jalan yang dipilih ada pengabdian, bukan untuk memperkaya diri atau golongan, publik pasti akan memberikan apresiasi,” tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, MPR RI senantiasa akan meneguhkan komitmen lembaganya sebagai Rumah Kebangsaan. Karena itulah dalam keseharian aktivitasnya, MPR RI tidak banyak bicara politik praktis. Melainkan lebih mengedepankan pergerakan kebangsaan. Seperti halnya yang saat ini terjadi dalam menghadapi Covid-19, melalui pentingnya persaudaraan kebangsaan agar tak hanya egois mementingkan diri pribadi, melainkan juga lingkungan sekitar.
“Disinilah nilai kemanusiaan kita diuji. Apakah menjadi manusia yang egois atau manusia yang peduli. Menjadi manusia yang bernilai bukan semata bisa mendapatkan banyak harta, yang lebih penting adalah menjadi berharga karena bisa membantu sesama,” pungkas Bamsoet.