Cakraline.com. Jakarta- Sama seperti sejumlah negara lainnya, Indonesia tengah menghadapi gelombang baru penularan Covid-19 yang diperparah dengan penyebaran varian Delta corona. Akibat kenaikan infeski Covid-19 cukup tinggi menyebabkan angka kematian maupun penularan masif virus Covid- 19 membuat Relawan Indonesia Bersatu Melawan Covid-19 bergerak dan melakukan konsolidasi.

Melalui platform zoom meeting, konsolidasi yang diberi nama rapat akbar ini dihadiri berbagai elemen masyarakat antara lain, artis senior Ayu Azhari, Dubes Indonesia untuk Ukraina Prof Yudi Chrisnandi, Marsekal Madya TNI Purn Daryatmo, Laksamana Madya TNI Purn Widodo. Irjen Pol Purn Anton Charlian. Mayjen Purn Sturman Panjaitan, Sultan Kanoman Cirebon. Sedangkan dari perwakilan pemerintah hadir Dirjen Dukcapil Prof Judan dan Kepala Badan SDM Kemekumham Sri Puguh Budi Utami. Dari kalangan politisi hadir KH Maman Imanul Haq, RA Imron Amin, Kharisma Febriansyah dan Anwar Sadat.
Selain Ayu Azhari, juga bergabung Paramitha Rusadi, Ote Abadi, Hari Koko. Tak ketinggalan mewakili media, Saat Surya Safaat dari LKBN ANTARA. Sementara dari kalangan penggiat sosial hadir Mujib Hermani, Meiby Mariana S, Kelik Wirawan, Linda Kartika Dewi dan Kris Tjantra.
Secara aklamasi pertemuan mendaulat Kris Budiharjo, sebagai Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Melawan Covid-19. “Kalau untuk kegiatan sosial saya bersedia, tapi kalau untuk kegiatan politik saya tidak mau,” ungkap Senin (12/7/2021).
”Kris orang yang tepat mengisi posisi itu, ” ujar Prof Yudi Chrisnandi, seraya menegaskan, gerakan melawan Covid-19 perlu bersinergi disemua tingkatan Organisasi, mulai dari tingkat desa/kelurahan-kecamatan,Kabupaten/kota.
Tugas utama para relawan menurut Dubes untuk Ukraina, mendata pasien, tempat tinggal (rumah kosong), dukungan makanan, obat-obat, ambulance, tenaga medis, menyiapkan data/informasi, memberikan dukungan advokasi kesehatan dan komunikasi sosoial. ”Ini gerakan kemanusian kita berjuang untuk masyarakat Indonesia,” kata Yudi.
Sementara Ayu Azhari artis yang belakangan banyak bergerak dalam kegiatan sosial maupun kebudayaan, menyayangkan masih ada sikap pro dan kontra dikalangan masyarakat dalam menghadapi pandemi yang sudah berlangsung lebih satu tahun.
Untuk itu Ayu menegaskan, diperlukan komunikasi yang baik dalam meyakinkan masyarakat agat mendukung upaya pemerintah dalam memerangi covid-19. ”Perlu adanya keteladanan untuk menegakkan atau mendisiplinkan agar masyarakat benar-benar menjalankan protokol kesehatan,” ungkap Ayu Azhari.
Istri musisi dan penyanyi Mike Tramp mengaku sedih sebab semakin hari angka kematian maupun orang terinfeksi Covid-19 sangat tinggi. ”Karena keadaan makin berbahaya, contoh beberapa hari lalu di Jakarta hampir 300 orang meninggal dalam satu hari,” ujarnya.

”Terjadi penyebaran pandemi ini dengan sangat cepat, karena masyarakat kurang memiliki sense of awareness ( rasa kewaspadaan yang tinggi),” tegas ibunda Isabela Tramp ini.
Tingginya lonjakan baru harian positif paparan corona di Indonesia disebabkan masyarakat kurang disiplin menjalankan prokes. ”Ada nya varian virus baru yang membutuhkan cara yang lebih disiplin lagi. Sense of awareness dari aparat musti lebih jelas dan pasti dalam menegakkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Ayu menyayangkan pemerintah lebih mengutamakan factor ekonomi dibanding masalah kesehatan, ”Mengutamakan sektor ekonomi yang berdampak menyebabkan bentrok antara kebijakan dan realisasinya. Atau yang lagi heboh belakangan ini “bentrok antara satpol pp dan pedagang kecil” karena tidak bisa di disiplinkan. Karena sektor usaha kecil sangat tergantung dengan “pendapatan harian”,” tegasnya.
Menurut Ayu perlu pendekatan komunikasi dengan masyarakat dalam menerapkan prokes. ”Sedih, miris, nggak kuat saya lihatnya. Bisa saya rasakan dampak covid 19 terhadap kehidupan masyarakat. bukan mereka tidak takut kena covid, tetapi karena kebutuhan “primer” yang mendesak membuat mereka jadi tidak disiplin, apa lagi jadi nekat sampai terjadi bentrok dan sangat rentan jadi korban kekerasan,” katanya.
Ayu menghimbau agar semua menyadari untuk peduli dan bertanggung jawab untuk melawan Covid. ” Bukan saling kritik mau pun menyalahkan, jangan jadikan Covid 19 sebagai “komoditas politik”. Ini adalah masalah kemanusian yang hakiki yang kita hadapi di Indonesia, sudah ribuan orang meninggal dan yang sedang terpapar maupun sedang kritis memerlukan perawatan yang intensif . Keterbatasan Rumah sakit sudah penuh, mau pun yang sedang isoman dan tak punya biaya untuk obat, juga sulit mencari obat di pasaran karena penimbun,” jelasnya.,
Meski banyak yang sembuh, namun lonjakan harian positif Covid tetap tinggi, dirasakan Ayu itu sangat mengkhawatirkan. ”Negara tidak bisa sendirian menangani Covid 19 , membutuh kan berbagai pihak untuk saling mendukung dan memberikan sumbangsihnya sebagai tauladan yang bisa di lihat dan di rasakan masyarakat kecil agar di masa pandemi ini kita bisa bersama sama belajar, saling mendukung dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Sebagai relawan melawan covid 19, Ayu Azhari menegaskan sudah siap tempur memberi dukungan. ”Semoga niat baik teman teman dalam Aksi Melawan Covid 19 bisa mengisi kekosongan yang ada dan memberikan kontribusi untuk membantu masyarakat sesegera mungkin di beberapa sektor mendasar yang di perlukan akibat dampak covid 19 ini,” tegasnya.