Cakraline.com. Medan. Siapa yang tak bangga dipercaya pembawa baki bendera dalam upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 17/8/2021. Ardelia Muthia Zahwa, pelajar SMA Harapan 1 Medan itu, tentu merasa bangga.
Bukan hanya Ardelia yang bangga Gubernur Edyty Rahmyadi bersama unsur Forkopimda Sumut, mengikuti Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta secara virtual dari Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, merasa bangga.
Ardelia kelahiran Kota Tebingtinggi 6 Desember 2004 anak ketiga dari Marsono karyawan PTPN 3. Perjalanan Ardelia, menjadi Paskibraka Nasional, perempuan cantik beralis tebal berusia 17 menjalani proses panjang.
Dimulai tahapan seleksi tingkat kabupaten/kota dan Sumit Juni 2021. Ardelia berhasil meraih keinginan menjadi anggota Paskibraka Nasiona;. Ia diyatakan lulus seleksi tingkat propinsi, berangkat ke Jakarta menjalani tugas mulnya mengibarkan sang saka merah putih di Istana Merdeka.
Latihan mandirinya di rumah masing-masing, tapi dipandu dari pembina Paskhas. Kita tak ketemu, tapi daring dan dipantau. Mereka (anak didik) kirimkan video latihannya, ada pelatihnya yang memantau,” kata Kepala SMA Harapan 1 Medan, Anwar kepada wartawan usai nonton bareng Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI melalui tayangan televisi di SMP Harapan 1 Medan, Selasa (17/8) dikutip Cakraline.com dari Sumut Pos. Co
Anwar mengaku sangat bangga kepada Ardelia, yang kini duduk di bangku Kelas XI IPA itu. Dengan capaian prestasi tingkat nasional, Ardelia telah mengharumkan nama SMA 1 Harapan Medan. “Kami warga SMA Harapan merasa bangga dengan terpilihnya si Ardelia ini. Karena sudah lebih kurang 20 tahun belum pernah lagi ke Jakarta. Jadi kami terakhir itu 2001 yang ke Jakarta, setelah itu hanya untuk (perwakilan) daerah saja,” tuturnya.
Selain Anwar, seluruh guru di SMA Harapan 1 Medan berserta rekan-rekannya ikut bangga dan bahagia atas penampilan Ardelia di Istana Merdeka. Menurut Anwar, sosok Ardelia merupakan anak yang pintar dan cerdas. Selalu serius menghadapi tantangan yang dihadapi termasuk seleksi Paskibraka ini. “Kami merasa bangga dan memberikan aplaus kepada Ardelia,” kata Anwar.
Sangkin bangganya kepada Ardelia, Anwar mengaku sengaja menggelar nonton bareng Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI melalui tayangan televisi untuk menyaksikan secara langsung penampilan Ardelia.
“Nonton bareng ini tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami mulai upacara pagi jam 8. Kemudian pas detik-detik upacara, kami lanjutkan nonton bareng di Yayasan Pendidikan Harapan,” ungkap Anwar.
Melalui nonton bareng ini, Anwar berpesan kepada seluruh siswa Yayasan Harapan Medan, Ardelia menjadi sosok yang patut dicontoh untuk mengejar prestasi dengan serius dan gigih dalam berlatih. “Mudah-mudahan dengan nonton bareng ini, adik-adiknya bisa mengikuti jejak Ardelia kelak,” harapnya.
Anwar juga mengungkap, orang tua Ardelia turut serta nonton bareng bersama di sekolah. Kemudian, ada hadiah yang akan diberikan pihak sekolah kepada Ardelia nantinya. “Nanti kita akan beri perhatian khusus kepada Ardelia setelah pulang dari Jakarta. Mungkin yayasan akan memberikan sesuatu untuk Ardelia,” janjinya.
“Alhamdulillah, Itu dulu kita ada juga Irmayani sekitar tahun 1994. Jadi ada alumni kita juga dan sudah 27 tahun mengikuti seperti ini. Waktu zaman Presiden Soeharto. Baru ini yang membawa baki. Bersyukurlah tahun 2021 membawa hikmah bagi kami Yayasan Pendidikan Harapan bangga kepada Ardelia,” pungkas Anwar.
Orangtua Ardila Tegang
Orang tua Ardelia Muthia Zahwa, bangga melihat Ardelia sukses menjalankan tugas negaranya. “Alhamdulillah, kami sebagai orang tua merasa bersyukur dan bangga Ardelia dalam upacara 17 Agustus tahun ini. Saya anggap sukses menjalankan perintah atau tugas negara untuk mengibarkan bendera Merah-Putih di Istana Negara. Kami sangat bersyukur,” kata ayah kandung Ardelia, Marsono usai nonton bareng di SMA Harapan 1 Medan.
Marsono mengaku sangat tegang saat Ardelia melakukan tugasnya sebagai pembawa baki. Bahkan, Marsono merasa lebih gugup dibanding Ardelia yang menjalankan tugas. “Terus terang kami berdua merasa tegang, deg-degan. Mungkin lebih berdebar daripada si Ardelia di sana. Kami lebih gugup di sini,” ucap Marsono.
Marsono menerangkan, dalam keseharian, Ardelia merupakan anak ceria. Sejak duduk dibangku sekolah dasar (SD), Ardelia sudah menjadi pengibar bendera. “Si Ardelia ini kesehariannya termasuk anak ceria, dia hobinya basket, nari. Dan Paskibraka ini memang cita-cita dari SD, karena dari SD Ardelia sebagai pengibar di SD Kartika, SMPN 1 Medan juga sebagai pengibar. Alhamdulillah sekarang menjadi Paskibraka nasional dan dipercaya membawa baki. Hal ini sangat kami syukuri sebagai orang tua,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan ibu kandung Ardelia, Nurmala Santy. Dia mengaku merasa senang dan terharu melihat kesuksesan anaknya. “Saya sebagai orangtua merasa senang. Air matanya saya juga tak berhenti menetes. Alhamdulillah sukses. Semangat buat anak Mama. Majulah terus,” ucap Nurmala sembari menyebutkan, Ardelia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Sementara, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Harapan Medan, Tapian Rondang Ni Bulan Lubis, mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan Ardelia. Dia menyebut, ini merupakan suatu motivasi diberikan Ardelia kepada siswa lainnya ke depan.
“Kami Yayasan Pendidikan Harapan sangat berbangga dan sangat haru melihat anak kami, yaitu Ardelia Muthia, menjadi pembawa bendera pusaka. Ini adalah merupakan motivasi bagi kita semua, bagi anak-anak untuk mencontoh teladan Muthia agar nantinya bisa menjadi Muthia-Muthia lainnya,” sebut Tapian Rondang.
Dia mendoakan Ardila semakin sukses ke depannya. Dia berharap, walau di masa pandemi, tetap terus tangguh menjadi siswa yang terbaik. Selain itu, Tapian Rondang menuturkan Ardelia merupakan anak yang rajin. Di masa daring, dia tetap tekun belajar dan patuh pada setiap apa yang ditugaskan kepada dirinya.
“Ardelia adalah anak yang rajin, ulet. Walaupun masa daring ini, kita masih bisa memantau bagaimana proses belajar-mengajar oleh anak kita. Dia tidak pernah tidak menjalankan tugas walaupun tetap daring. Kami sangat salut, walaupun daring tetap menjalankan tugasnya sebagai siswa yang baik,” ujar Tapian Rondang