Cakraline.com-Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat program Salam Ganesha. Ini adalah program untuk penggalangan Dana Endowment ITB. ITB dalam rangka meningkatkan pembangunan nasional.
Dana Abadi ITB adalah dana milik ITB yang diperoleh dari donasi atau kontribusi dari alumni dan / atau lembaga lainnya. Beberapa kontribusi dari dana abadi akan dikelola atau diinvestasikan dan akan digunakan untuk mendukung unit akademik ITB, kegiatan belajar mengajar, penelitian serta peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan ITB.
Salam Ganesha ITB ini dilaunching pada Senin (16/12) di Gedung Soehanna, Gedung Energi SCBD mulai pukul 18.00 WIB. Program Peluncuran Salam Ganesha diselesaikan dengan hiburan, talk show dan penjelasan program dan fundrising platform serta dana abadi . Tambahkan nama kondang berjejer sebagai program motor dan penasihat Salam Ganesha ini.
Di poster yang diterbitkan di media sosial, ada 25 orang yang dipajang sebagai Tim Salam Ganesha. Mulai dari Reini D Wirahadikusumah (Rektor ITB 2019-2024), Kadarsah Suryadi (Rektor ITB 2014-2019), Yani Panigoro (Ketua MWA ITB). Lalu ada pengusaha sukses pemilik Wardah Kosmetik, Nurhayati Subakat dan CEO Bukalapak Achmad Zaky. Mewakili merupakan anggota MWA ITB.
Kemudian ada nama Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono, mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan dua Staf Khusus Presiden Gracia Billy Mambrasar dan Andi Taufan Garuda. Juga ada nama Staf Ahli Menteri BUMN Arya Sinulingga, Eko Heri Purwanto (Komisaris PT BTN), Cahyana Ahmadjayadi (komisaris Telkom), Putut Endro Andanawarih (Dirut PT BNI AM).
Ketua Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB Komang Anggayana juga masuk dalam Tim Salam Ganesha ini. Juga ada Benedictus Kombaitan (guru besar ITB), Ketua Ikatan Alumni ITB (IA ITB) Jawa Barat Arfi Rafnialdi, Wakil Ketua IA ITB Dwi Larso, dan dua CEO di Grup Wardah yaitu Harman Subakat dan Salman Subakat. Lalu ada pengusaha properti dan konstruksi VH Gadjah.
Ada pula anak-anak muda seusia staf khusus Presiden yang mendukung Tim Salam Ganesha ini. Diambil Dayu Dara Permata, Angger Pradigdo (manajer Penjamin Infrastruktur Indonesia), Suryo Sasono (Boston Consulting Group), dan Taufandaru Gautama (Perumahan Teras Sinar).
Satu nama lagi dari 25 orang itu adalah Aqua Dwipayana. Masuknya nama motivator dan pakar komunikasi ini menarik. Ia menjadi satu-satunya anggota Tim Salam Ganesha yang bukan alumni ITB. Aqua merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Malang (S1) dan Universitas Padjadjaran Bandung untuk S2 dan S3.
Semua ini terlepas dari lingkaran pergaulan dan silaturahim yang selama ini dilakukan oleh ayah dua anak ini. Sebagai orang lepas dengan jargon ‘satu-satunya Atasan hanya Tuhan,’ Aqua berhasil menghilangkan sekat-sekat sosiologis. Sekat agama, suku, ras bisa dia lampaui dengan sempurna. Tidak ada jarak dengan berbagai orang yang memiliki latar belakang berbeda. Lebih senang sekat atau dinding almamater.
Aqua yang selalu mempertimbangkan setiap orang adalah guru, saat membahas soal alumni Unpad di “sarang ‘ITB inipun berseloroh. “Orang Unpad disuruh banyak belajar ke orang-orang ITB yang hebat-hebat Mas,” kata penulis buku Super Best Seller “Kekuatan Silaturahim” ini.
Tapi bagaimana Aqua bisa “diputar” di ITB? Dengan terus terang, pria yang pernah menjadi Humas PT Semen Cibinong ini bercerita. “Ibu NURHAYATI SUBAKAT pemilik Wardah yang anggota MWA ITB yang mengundang saya untuk bergabung dalam Tim Salam Ganesha. Aktivitas mengandalkan cari dana abadi sebesar Rp50 miliar. Saya satu-satunya yang bukan alumni ITB. Alhamdulillah, saya bisa banyak belajar di dalam tim yang hebat ini, ”tambahnya.
Sejalan dengan Visi 1A1T (Satu Abad Satu Triliun), semangat alumni untuk menggalang dana abadi ITB tak pernah padam. Jumlah alumni semakin banyak. Maka dilakukan inovatif pun dilakukan. Dan diharapkan bisa lebih efektif dalam penggalangan dana dan merangkul semua alumni temasuk dari kalangan muda.
Selain menarik sosialisasi Dana Abadi ITB, Salam Ganesha juga mengundang lebih banyak alumni untuk pindah bersama untuk Tuhan, Bangsa dan almamater.
Semangat untuk bangsa yang menemukan relevansinya dengan semangat seorang Aqua Dwipayana. Suami Retno Setiasih ini semangatnya akan menyala-nyala jika diajak dalam kebaikan untuk bangsa dan negara. Satu hal yang harus lama ia lakukan. Misalnya berbagi motivasi dan komunikasi gratis untuk kalangan TNI dan Polri, menjadi Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat bidang Komunikasi Publik, serta membantu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Semuanya dilakukan Aqua dengan tujuan ibadah sepenuhnya, semata-mata karena Tuhan. Hanya mengharapkan ridho dari yang Mahakuasa. Aqua hanya ingin kuat TNI-Polri. Karena jika TNI-Polri kuat, Indonesia akan hebat. Maka ia pun siap berbagi di kedua negara tersebut di seluruh pelosok Indonesia. Aqua ingin olahraga Indonesia hebat. Maka ia pun bersedia menjadi staf ahli Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman.
Menjadi Tim Salam Ganesha pun, Aqua tak punya pamrih pribadi. ITB merupakan milik bangsa ini. Kontribusinya sangat dibutuhkan bagi Indonesia. ITB telah menjadi rumah bagi ribuan alumni dan ribuan mahasiswa setiap tahun seluruh penjuru tanah air. Kemajuan ITB sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa ini.
“Mohon doa dan dukungan Mas ERWAN ya agar saya bisa melakukan amanah tersebut. Salam hormat buat keluarga. Makasih banyak Mas ERWAN. “
Begitulah ia meminta “silaturahim WA” dengan saya setelah saya tanya banyak hal soal Salam Ganesha. (sumber Cowas JP)