Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana menyarankan ke para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) agar meneladani Komisaris PT Paragon Technology and Innovation Nurhayati Subakat yang sukses berbisnis kosmetik. Karyawannya yang semula dua orang pada 1985, kini sudah berkembang pesat hingga mencapai sekitar 11 ribu orang.
Dr Aqua menyampaikan hal itu saat sharing Komunikasi dan Motivasi dengan puluhan alumni ITB Regional Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (20/10/2019) di Wisma Indarung Semen Padang. Topik materinya adalah Perkuat Silaturahim dengan Komunikasi dan Kolaborasi, Alumni ITB Regional Sumbar Siap Menuju Sukses.
Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik itu tampil sebagai pembicara kedua. Sebelumnya lebih dulu bicara Nurhayati.
Ibu tiga anak yang sangat rendah hati itu cerita banyak tentang perjuangan hidupnya terutama setelah menamatkan kuliahnya di Fakultas Farmasi ITB. Sempat pindah kerja beberapa kali, akhirnya Nurhayati memutuskan memulai bisnis.
“Selama saya jadi karyawan banyak suka dukanya. Pengalaman yang saya peroleh di tempat kerja tersebut sangat berharga dan sebagai bekal saat memulai bisnis sendiri,” kata Nurhayati mengenang masa lalunya.
Konsisten Melaksanakan Nilai-Nilai
Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, perempuan asal Padang Panjang, Sumbar itu menceritakan pengalamannya dari awal berbisnis hingga sukses seperti sekarang ini. Meski telah berhasil dan usahanya berkembang pesat namun Nurhayati tetap rendah hati.
“Saya memulai bisnis di rumah pada 1985. Awalnya hanya mempekerjakan dua karyawan. Saya terus menekuninya sambil memperluas pasar. Atas pertolongan dari Allah SWT saya optimis usaha tersebut bakal maju. Alhamdulillah sekarang kami sudah memiliki pabrik di tujuh lokasi yang dibangun di atas lahan 20 hektar,” ungkap Nurhayati.
Kunci suksesnya menurut Nurhayati yang berprestasi saat kuliah adalah pada konsistensi melaksanakan nilai-nilai di perusahaan dan selalu meminta pertolongan Tuhan. Semua pegawai harus menerapkan dan meyakini itu.
Hasilnya luar biasa dan dahsyat. Perusahaannya berkembang pesat dan produknya sudah memasyarakat hingga bisa mengalahkan produk sejenis dari luar negeri. Paragon Technology and Innovation antara lain memproduksi kosmetik merek Wardah, Make Over, Emina, IX, dan Putri.
Di antara semua produk Paragon Technology and Innovation yang mengungguli pesaingnya antara lain lipstick, bedak, pelembab ada empat seri tergantung jenis kulit, Make Over di kelas profesional, dan Emina di segmen remaja.
Produk-produk Paragon Technology and Innovation tidak hanya jago kandang. Sudah banyak yang diekspor terutama ke Malaysia. Pasarnya di luar negeri akan terus dikembangkan, sambil memperkuat pemasaran di dalam negeri.
Salman CEO Paragon
Untuk lebih memajukan bisnisnya, sekitar dua minggu lalu Nurhayati telah melaksanakan suksesi. Jabatannya sebagai Direktur Utama atau CEO Paragon Technology and Innovation diserahkan ke salah seorang anaknya, Salman Subakat yang telah lama dipersiapkan untuk memimpin perusahaan itu. Nurhayati memilih menjadi komisaris.
“Sekarang saya sudah tenang dan bisa lebih santai. Operasional perusahaan barusan saya serahkan ke Salman Subakat. Saya yakin ke depan bisnis yang saya rintis itu bakal lebih maju lagi di bawah kepemimpinan anak saya tersebut,” ujar Nurhayati sambil tersenyum.
Semua penjelasan Nurhati membuat yang hadir terkesima. Banyak yang mengajukan pertanyaan namun hanya empat orang yang mendapat kesempatan bertanya. Itu karena waktunya terbatas, sekitar satu jam termasuk tanya-jawab.
“Mohon maaf waktu saya terbatas sehingga tidak semuanya mendapat kesempatan bertanya. Pada 18 November 2019 saya ke Sumbar lagi. Silakan hadir di acara tersebut,” pungkas Nurhayati.
Dr Aqua yang semangat sekali bicaranya setelah Nurhayati tampil, banyak menyampaikan penekanan-penekanan pada yang diutarakan Ibu tiga anak itu. Semua alumni ITB Regional Sumbar, kata mantan wartawan di banyak media itu harus bersyukur karena ada alumni ITB yang sukses berbisnis yakni Nurhayati.
Tidak cukup hanya bersyukur, ungkap Dr Aqua, sebaiknya konsisten mencontoh keteladan Nurhayati. Hebatnya meski sudah meraih sukses yang luar biasa dalam bisnisnya namun tetap rendah hati.
“Dari penyampaian Bu Nurhayati tadi kita mendapatkan banyak pelajaran berharga. Saya berterima kasih kepada Ketua Ikatan Alumni ITB Regional Sumbar Prof Marlina yang mengundang saya ke acara ini sehingga lebih mengenal sosok Bu Nurhayati dan bisa belajar banyak dari menyimak yang disampaikan beliau,” kata Dr Aqua.
Membangun Pabrik di Sumbar
Untuk mendukung bisnis Nurhayati, selain rutin menggunakan produk-produknya, Dr Aqua menyarankan para alumni ITB agar banyak memberi masukan kepada manajemen Paragon Technology and Innovation. Cuma jangan mengusulkan penambahan aneka produk.
Menurut ayah dari Alira Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu lebih baik Paragon Technology and Innovation fokus pada produk-produk yang sudah ada. Pertahankan di posisi nomor satu untuk beberapa produk dan upayakan berada di peringkat teratas pada produk-produk yang belum memimpin pangsa pasar.
“Kalau semua barang mau diproduksi kesannya jadi serakah. Pihak lain tidak kebagian rejeki. Jika seperti ini Tuhan bisa marah dengan mengambil kembali yang dititipkannya. Lebih baik fokus mengembangkan produk-produk yang sudah ada di Paragon Technology and Innovation,” tegas Dr Aqua.
Terkait dengan rencana Nurhayati membuka pabrik di Sumbar terutama dengan pertimbangan di provinsi itu banyak Kelapa sawit, mantan anggota Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Kabupaten itu menyarankan agar para alumni ITB memberi dukungan sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki masing-masing. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendukung Paragon Technology and Innovation mewujudkan itu.
“Kita perlu mengapresiasi rencana Bu Nurhayati membangun pabrik di Sumbar. Para alumni harus mengambil peran untuk mensukseskan itu sehingga bisa membuka banyak lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan warga Sumbar,” pungkas Dr Aqua yang menyampaikan kekagumannya pada Nurhayati.
Pembicara lainnya adalah Pendiri Yayasan Daya Dara Indonesia Shanti Persada. Yayasan ini memberikan penguatan pada mereka yang kena kanker payudara.