Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pemerataan akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, Anggota Komisi X DPR RI, Melly Goeslaw, menyelenggarakan kegiatan Workshop Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) bertema “Menjaga Sekolah Luar Biasa, Merawat Hati yang Luar Biasa — Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di Satuan Pendidikan Khusus (SLB).”

Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, guru, tenaga pendidik, serta perwakilan orang tua siswa dari berbagai SLB di wilayah Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk memperkuat kesadaran dan kapasitas para pengelola pendidikan khusus dalam menjaga kualitas sarana dan prasarana yang mendukung tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus.
Dalam sambutannya, Ibu Melly Goeslaw menyampaikan bahwa perhatian terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana SLB bukan sekadar urusan teknis, tetapi juga bentuk kasih sayang dan penghormatan terhadap hak pendidikan anak-anak disabilitas
.
“Sekolah Luar Biasa bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah kedua bagi anak-anak luar biasa. Merawat sekolah berarti merawat hati mereka memastikan setiap ruang, alat bantu, dan lingkungan belajar mampu memeluk kebutuhan mereka dengan layak,” ujar Melly Goeslaw dalam keterangan pers..
Beliau menambahkan bahwa Komisi X DPR RI terus mendorong peningkatan alokasi anggaran dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah agar keberlanjutan fasilitas di SLB dapat terjamin.
“Kita ingin memastikan bahwa seluruh anak, tanpa terkecuali, mendapatkan pendidikan yang aman, nyaman, dan penuh cinta kasih. Karena pendidikan inklusif tidak hanya tentang akses, tetapi juga tentang keadilan dan empati,” lanjutnya.
Workshop ini membahas beberapa isu strategis, di antaranya: Strategi pemeliharaan fasilitas belajar, alat bantu, dan sarana penunjang di SLB. Penguatan peran kepala sekolah dan guru dalam manajemen aset pendidikan. Kolaborasi antara masyarakat, orang tua, dan pemerintah daerah untuk menjaga keberlanjutan fasilitas pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik SLB agar kualitas layanan pendidikan tetap optimal. Kegiatan ini juga menjadi wadah dialog antara Komisi X DPR RI, Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan setempat, dan para pelaku pendidikan khusus.
Diharapkan, hasil dari kegiatan ini dapat menjadi rekomendasi konkret untuk peningkatan kebijakan dan program pemeliharaan SLB secara nasional.
“Menjaga sekolah luar biasa berarti menjaga hati yang luar biasa. Mari kita terus hadir, tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai penjaga harapan bagi generasi yang istimewa,” tutup Melly Goeslaw.
Komisi X DPR RI merupakan alat kelengkapan Dewan yang membidangi pendidikan, kebudayaan, riset, olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Melalui kerja pengawasan dan kemitraan dengan pemerintah, Komisi X berkomitmen memperkuat sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan di Indonesia.





