Grup podcast Agak Laen siap merilis film kedua mereka yang diberi judul ‘Agak Laen: Menyala Pantiku’. Podcast tersebut diisi oleh empat komika berdarah Batak, diantaranya adalah Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga.

Agak Lain menyusul film sebelumnya yang sukses meraih 9.125.188 penonton dalam waktu 98 hari dtayang dibioskop. Film ini bukanlah prekuel, bukan pula sekuel, melainkan cerita baru dari sutradara Muhadkly Acho serta duo produser Ernest Prakasa dan Dipa Andika. Agak Laen, merefleksikan realita sosial yang terjadi di masyarakat.
Memperlihatkan sebuah kekonyolan Bene, Boris, Jegel, dan Oki. Memerankan detektif yang kariernya berada di ujung tanduk, keempatnya harus bekerja sama untuk membongkar sebuah kasus kriminal besar yang rahasianya tersembunyi di sebuah panti jompo.
Dalam aksi penyamaran, mereka tak hanya menemukan petunjuk kasus yang kian terungkap, namun juga dunia baru yang belum pernah mereka dapatkan.
Kekuatan komedi di film Agak Laen : Menyala Pantiku, dibintangi oleh comedian Gita Bhebhita, Boah Sartika, dan Priska Baru Segu. Tak hanya itu, lapisan drama film ini juga didukung oleh jajaran aktor ternama tanah air yang telah terbukti dari berbagai filmografi dan penghargaan yang mereka raih termasuk Tissa Biani, Ayushita, Jajang C Noer, Egi Fedly, Tika Panggabean, Ariyo Wahab, dan Surya Saputra.
Film ini juga turut dibintangi komedian senior Jarwo Kwat, serta aktor kawakan Malaysia Chew Kin Wah. “Film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! adalah level komedi yang all out dari Imajinari. Karena komedi di film ini bukan hanya berasal dari kuartet AGAK LAEN, namun juga dari jajaran pemeran lain yang bakal memberikan penonton sebuah sajian hiburan paling tulus dari kami,” ujar produser Ernest Prakasa.
“Membawa cerita baru ke dalam semesta tentu juga menjadi bentuk tawaran Imajinari dalam memberikan kesegaran di setiap karya yang kami produksi. Dari jajaran ansambel pemeran hingga set latar panti jompo, serta latar belakang karakter, coba dimainkan dengan ‘nakal’ dan berani oleh Acho,” tambah produser Dipa Andika.
Sutradara dan penulis naskah Muhadkly Acho, mengungkapkan di film ini dirinya bermain-main dengan persepsi yang akan menggoda pikiran nakal penonton. Dengan menempatkan pengadeganan hingga konflik cerita yang terinspirasi dari peristiwa sosial yang terjadi di Indonesia.
“Empat detektif yang selalu gagal dalam menyelesaikan misi mereka pada akhirnyaterpojokkan dengan misi pamungkas yang taruhannya antara karier melesat atau justru kehilangan pekerjaan. Penonton akan banyak menemukan kelucuan dari peristiwa yang dilalui empat karakter utama dari kuartet AGAK LAEN. Namun juga akan menemukan makna sebuah pengabdian serta keluarga dari para lansia di panti jompo yang menjadi operasi penyamaran,” ujar Muhadkly Acho.





