Di single terbarunya Surreal, Rasyiqa, mengaku sedang tidak berburu tran atau eksisteni, melainkan menyulam kenangan menjadi lagu yang lembut sekaligus menghujam.

Diproduseri oleh Heston Prasetyo, Surreal menjadi karya kolaboratif yang juga melibatkan banyak teman dekat Rasyiqa. Vokal latar dari cellosux, Angelina Bebel, Ringgo 5, serta visualisasi dari Stephany Azali menambah kedalaman pengalaman musikal. Proyek ini lebih terasa seperti perayaan keintiman dibanding sekadar peluncuran single.
Rasyiqa menyebut bahwa tidak semua orang akan tinggal selamanya, tapi momen bersama mereka bisa jadi kekal. Lewat Surreal, ia mengekspresikan rasa terima kasih kepada mereka yang hadir dan ikut membentuk hidupnya. “Gue tahu hidup bisa berubah kapan saja. Tapi waktu itu, mereka semua ada di situ. Dan itu cukup buat gue,” katanya.
Kisah di balik Surreal bermula dari malam karaoke yang tampak biasa dan penuh tawa, lagu-lagu masa remaja, dan suasana akrab. Namun malam itu menjadi sangat bermakna karena kehadiran sang kakak, Ranaditya Alief, yang untuk pertama dan terakhir kalinya tampil bernyanyi bersama Rasyiqa di hadapan publik. Momen itu berubah menjadi pengingat yang terus bergaung, dan akhirnya dituangkan ke dalam lagu.
Sade Susanto, sahabat sekaligus penulis lirik lagu ini, menyaksikan langsung momen itu dan menyebutnya sebagai sebuah privilege. Ia menyebut, awalnya lagu hanya berupa melodi dan sketsa kasar dari Rasyiqa, tapi belum punya lirik yang pas. Ketika melihat kebersamaan itu, barulah kata-kata muncul, membentuk lirik yang sarat perasaan.
Berbeda dari lagu sebelumnya seperti Just Like That atau Two Shades of Blue yang lebih ringan dan optimis, Surreal terasa reflektif dan dewasa. Ia tidak mencoba menyembuhkan, tapi menawarkan tempat berlindung. Suara Rasyiqa terdengar seperti sahabat yang hanya ingin bilang, “aku ngerti perasaan itu”.
Album Reckless menjadi dokumentasi emosional dari berbagai fase hidup Rasyiqa, mulai dari marah, bingung, jatuh cinta, kehilangan, hingga rasa syukur. Surreal menjadi penutup yang pas dan bukan ledakan dramatis, tapi bisikan lembut yang menetap. Lagu ini menunjukkan bahwa akhir tidak selalu harus spektakuler. Kadang, yang paling menyentuh adalah keheningan yang tulus.
Rasyiqa bukan hanya penyanyi muda berbakat di skena lagu pop rock Indonesia, ia adalah pendongeng yang tahu bagaimana memberi ruang untuk rasa. Dan lewat Surreal, ia mengingatkan bahwa lagu bisa jadi tempat untuk mengenang, dan musik bisa jadi tempat untuk pulang