Marcella Zalianty tak bisa menutup perasaan gembira, kerja keras selama beberapa bulan membangun bioskop rakyat Indiskop akhirnya di resmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, yang berlokasi di lantai dua Pasar Jaya Teluk Gong, Jakarta Utara, Senin (7/10).
Anies, dalam sambutannya mengatakan, di lahan seluas 600 meter persegi, bioskop rakyat itu terbagi menjadi beberapa bagian. Yakni, 2 teater bioskop masing-masing berkapasitas 112 orang, ruang kreatif, ruang bazar, dan ruang kuliner lokal.
“Kehadiran Indiskop diharapkan akan memberikan sarana akses menonton dan memperluas kesempatan menonton film bagi masyarakat,” ujar Anies.
Gubernur Anies juga berharap dengan kehadiran bioskop rakyat ini, pasar-pasar tradisional kembali ramai. “Salah satu cara untuk meramaikan pasar adalah dengan bioskop rakyat,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, aktris Marcella Zalianty yang menjadi penggagas dan inisiator dari Indiskop mengatakan, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa keberadaan bioskop itu menjadi tonggak bersejarah bagi perfilman di Indonesia.
“Indiskop hanya menayangkan film Indonesia dan menjadikan film nasional Indonesia tuan rumah di negara sendiri, sekaligus menjadi media untuk menyampaikan pendidikan, budaya, kreativitas, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan,” kata Marcella.
Indiskop merupakan inisiatif dari Keana Film bersama Kadin, Parfi ’56, didukung oleh Pemda DKI Jakarta dan Perumda Pasar Jaya. Dengan dasar pemikiran bahwa pada 2017 jumlah layar lebar berbanding dengan populasi penduduk Indonesia yaitu 1:157.000 orang.
Hal ini berarti kesempatan menonton masyarakat masih sangat rendah meskipun hingga kini layar bioskop masih terus bertambah. Data Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) September 2019, saat ini total ada 1.949 layar. Pada akhir 2019 jumlahnya diperkirakan akan mencapai 2.000 layar.
Seperti layaknya sebuah bioskop, Indiskop hadir dengan alat pemutar film digital yang diproyeksikan ke layar berukuran 3,25 x 6 meter. Indiskop melengkapi fasilitasnya dengan perangkat suara stereo/dolby.
Didesain khusus untuk kenyamanan saat menonton film, Indiskop dilengkapi penyejuk udara (AC). Untuk kelengkapan fasilitas tesebut masyarakat cukup membeli tiket seherga Rp 15.000 (untuk hari biasa) dan Rp 20.000 (pada akhir pekan). Selain teater juga terdapat ruang kreatif, lengkap dengan fasilitas untuk tempat kegiatan pelatihan dan pendidikan kaum muda.
Indiskop juga hadir untuk mendukung industri kuliner lokal. Di sana setidaknya tersedia 12 kedai yang menyajikan makanan lokal khas Jakarta dengan harga terjangkau.
kehadiran Indiskop ikut berpartisipasi dalam membangun ekosistem industri film terutama dalam menyediakan infrastruktur bioskop dan peran distributor film.
“Hari ini Indiskop secara resmi akan beroperasi, saya berharap ke depannya akan lebih banyak jaringan Indiskop tersebar di seluruh nusantara. Target Indiskop 100 layar 50 titik dan itu hanya bisa terjadi apabila kita bergerak dan berkomitmen bersama, pemerintah, pelaku usaha dan stake holder. Kerjasama dan dukungan pemerintah pusat dan daerah sangat kami harapkan demi majunya industri kreatif Indonesia sehingga lebih banyak lagi bioskop-bioskop yang kepemilikannya didominasi oleh pengusaha lokal,” kata Marcella.