Ketua MPR RI 2019-2024 Bambang Soesatyo dalam pidato perdananya mengatakan, tugas melantik Presiden dan Wakil Presiden secara simbolis tidak berat. Justru yang paling berat adalah memastikan apakah MPR, DPR, DPD serta Pemerintah dapat bekerja sama menciptakan keadilan untuk masyarakat
Demikian diungkapkan Bambang Soesatro usai dilantik sebagai Ketua MPR 2019-2024 di Gedung MPR Senayan Jakarta, Kamis (3/10/2019) malam. Dalam pidatonya itu dia juga mengatakan, akan segera menindaklanjuti Rekomendasi MPR RI Masa Jabatan 2014-2019 dengan membentuk badan-badan kelengkapan MPR.
Dikatakannya, salah satu badan yang akan dibentuk adalah Badan Pengkajian, yang betugas meninjau dan mengevaluasi kembali pelaksanaan Tap MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan Materi dan Status Hukum Tap MPRS dan Tap MPR RI dari tahun 1960 sampai 2002.
Selain itu, mengkaji sistem ketatanegaraan, UUD 1945, serta pelaksanaannya; menyerap aspirasi masyarakat, daerah dan lembaga-lembaga negara yang berkaitan dengan pelaksanaan UUD 1945; merumuskan pokok-pokok pikiran tentang rekomendasi MPR terkait dinamika masyarakat.
Rekomendasi MPR terdahulu yang akan ditindaklanjuti adalah Pokok-Pokok Haluan Negara, atau yang dulu disebut Garis Besar Haluan Negara (BGHN). Akan dilakukan kajian lebih mendalam mengenai substansi dan bentuk hukum, termasuk membangun konsensus politik yang memungkinkan ditetapkannya dalam Ketetapan MPR.
Selain itu juga akan dilakukan penataan Sistem Ketatanegaraan yang meliputi: Penataan Kewenangan MPR, DPD, Sistem Presidensial, Kekuasaan Kehakiman, dan Sistem Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Berdasarkan Pancasila Sebagai Sumber hukum Negara.
Mantan Ketua DPR ini juga menyinggung masalah pelantikan presiden dan wakil presiden. Itu, bukanlah tugas yang berat. Namun, tugas yang paling berat MPR adalah memastikan apakah MPR, DPR, DPD serta Pemerintah dapat bekerja sama menciptakan keadilan untuk masyarakat, ujar Bambang.
“Demonstrasi masif di tanah air, memperlihatkan adanya ketidakstabilan hubungan negara dengan masyarakat. Kita harus untuk membuka ruang-ruang dialog yang mengedepankan persatuan untuk mengurai ketegangan pasca pemilu atau pun ketegangan lainnya,” ujar kata dia.
Ketua MPR yang baru itu, juga menyinggung sosialisasi 4 Pilar MPR yang dipelopori almarhum Taufiq Kiemas ketika menjadi Ketua MPR 2009-2014. Sosialisasi Empat Pilar tersebut terus dilaksanakan oleh MPR dibawah kepemimpinan Zulkifli Hasan.
“Kita tidak boleh melupakan jasa Almarhum Bapak Doktor Taufik Kiemas, karena beliaulah yang memelopori sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan sampai sekarang. Untuk itu, saya ingin mengajak hadirin sekalian, para anggota Majelis Yang Terhormat untuk mendoakan beliau, semoga almarhum mendapat tempat yang terbaik disisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Diampuni segala dosa dan kesalahannya serta diterima segala amal ibadahnya. Amin Ya Robbal Alamin,” ujar Bambang.