Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dalam Rapat Paripurna MPR Rabu (2/10/2019), tidak akan mengalami hambatan, dan apalagi deadlock, karena sebelumnya, partai-partai politik sudah mengajukan nama calon.
“Mundurnya Muhaimin Iskandar dari pencalonan dirinya menjadi unsur pimpinan MPR, akan merubah peta politik pemilihan itu,” ujar Ray Rangkuti dalam sebuah talk show “Kursi Panas MPR” di sebuah stasiun telivisi, kemarin.
Menurut Ray, kemunduran Muhaimin itu sudah pasti akan mengurangi dukungan untuk calon dari salah satu partai yang memang mempunyai kans besar untuk mendapatkan posisi Ketua MPR itu.
Dengan demikian lanjut dia, maka peluang untuk Golkar mendapatkan kursi Ketua MPR menjadi lebih besar. “Kalau pun kemudian ada lobi-lobi, sepertinya tidak akan banyak menghambat laju keberuntungan Golkar,” papar dia.
Kalau sudah begitu lanjut Ray Rangkuti, untuk apa pemilihan Ketua MPR harus menunggu hari Kamis (3/10/2019) seperti yang sudah dijadualkan. Bukankah lebih cepat lebih baik, agar tidak masuk angina, ujar Ray Rangkuti.
Untuk diketahui, Golkar mengajukan Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR dan dari PDI Perjuangan Ahmad Basarah. Bambang Soesatyo selain dinilai sukses memimpin DPR pada periode lalu, juga mendapat dukungan dari berbagai partai politik.
Sedangkan Ahmad Basarah adalah tokoh senior PDI Perjuangan dengan banyak pengalaman memimpin MPR pada periode lalu. Dan terpenting, Kemampuan Ahmad Basarah dalam menguasai materi Pancasila, masalah ketatanegaraan dan Empat Pilar MPR belum tertandingi.
Kedua tokoh ini sama sama kuat dan memiliki kelebihan masing-masing dan dinilai layak memimpin MPR ke depan. Pemilihan Ketua MPR ini adalah juga bisa disebut pertarungan PDI Perjuangan dan Golkar dan atau Ahmad Basar dan Bambang Soesatyo.
Selain Ahmad Basara dan Bambang Soesatyo, nama-nama yang sudah beredar dari berbagai partai politik mengajukan calonnya atara lain, Partai Nasdem mengusung Lestarie Moerdijat, Partai Gerindra mengajukan Ahmad Muzani dan Partai Demokrat mengusulkan Syarif Hasan.
10 pimpinan
Apapun juga, Sidang Paripurna MPR ini sudah terjadual. Pimpinan MPR sementara Hillary Brigitta Lasut saat menghadiri Rapat Paripurna Pemilihan Ketua DPR mengatakan, Rabu (2/10/2019) MPR akan menggelar rapat paripurna, untuk menentukan 10 pimpinan MPR periode 2019-2024.
Penjadualan itu merupakan hasil kesepatakan rapat konsultasi yang digelar oleh perwakilan DPR RI dan DPD RI, Selasa (1/10/2019) petang. “Semua (perwakilan) sepakat paripurna MPR dilakukan hari Rabu (2/10/2019) pukul 10.00 WIB,” kata Hillary.
Dalam rapat paripurna MPR, kata Hillary, semua fraksi diminta menyerahkan nama calon pimpinan masing-masing fraksi, baik yang berasal dari sembilan partai politik maupun unsur DPD RI, sekalipun saat rapat konsultasi kemarin, sudah ada beberapa nama yang diketahui.
Menurut pimpinan MPR sementara yang juga anggota DPR termuda ini, dalam rapat konsultasi tersebut sebenarnya sudah ada fraksi yang menyerahkan nama capim, namun dirinya enggan membocorkan karena belum menjadi ketetapan.
“Sudah ada tapi masih belum layak disampaikan sekarang, karena belum disahkan, jadi besok saja, Rabu (2/10/2019). Pada dasarnya semua sudah memiliki nama calon yang akan diajukan. Sekitar tiga atau empat fraksi belum menyebutkan nama calonnya,” kata dia.