Cakraline.comn. Jakarta -Komandan Batalyon (Danyon) 812 Satuan 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Inf Alzaki dan puluhan prajuritnya yang hadir kaget pada malam Tahun Baru, Sabtu (31/12/2021) di Cijantung, Jakarta Timur. Mereka sama sekali tidak menyangka Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana akan berbagi banyak hadiah.
Hal itu terjadi saat doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Semangat Juang, Kepedulian Antar Sesama dan Ketaqwaan Pada Tuhan Yang Maha Esa adalah Roh dari Setiap Insan Prajurit Batalyon 812” di Ruang Rekreasi Batalyon 812.
Selain berbagi pengetahuan, wawasan, ilmu, dan pengalaman, pembicara laris itu juga membagikan berbagai hadiah. Tujuannya untuk membahagiakan seluruh penerimanya.
Begitu mengetahui seusai pemberian Sharing Komunikasi dan Motivasi ada lomba menyanyi antar prajurit dengan jumlah peserta sepuluh orang, Dr Aqua spontan menyatakan memberikan hadiah kepada para pemenangnya. Hal itu merupakan bentuk apresiasi pria ramah dan santun dengan jejaring pertemanan sangat luas itu kepada prajurit yang berprestasi.
“Saya memberikan hadiah kepada para pemenangnya. Juara pertama dapat hadiah menginap dua malam di hotel bintang empat yakni Hotel Mercure Jakarta Cikini. Juara kedua menginap dua malam di Hotel Ibis Styles Jakarta Simatupang masing-masing bersama keluarganya. Sedangkan juara ketika mendapat hadiah uang sebesar lima ratus ribu rupiah,” ujar Dr Aqua yang disambut tepuk tangan meriah seluruh prajurit.
Bahkan ada prajurit yang berkomentar, “Menyesal yang tidak ikut lomba menyanyi. Sehingga enggak dapat hadiah dari Pak Aqua.”
Saat itu juga Dr Aqua menyerahkan uang lima ratus ribu rupiah kepada Wadantim 2 den 2 Batalyon 812 Lettu Inf Alam Ramadhan Sakti. Itu atas arahan dari Alzaki agar uang untuk hadiahnya dititipkan pada salah seorang prajuritnya.
“Agar saya tidak lupa maka hadiah uangnya saya berikan sekarang langsung kepada Mas Alam. Sedangkan pemenang pertama dan kedua kalau mau menggunakan hadiahnya mohon menginfokan kepada saya sekitar seminggu sebelumnya,” pesan Dr Aqua.
Setelah pengumuman pemberian hadiah itu suasananya makin hangat. Seluruh peserta tambah semangat menyimak paparan Dr Aqua.
“Semua hadiah itu dari Tuhan. Saya hanya mendapat tugas untuk menyerahkan kepada para pemenangnya. Jadi bersyukur dan berterima kasihnya kepada Tuhan,” ujar pria yang rendah hati itu.
Makin Ketagihan
Penulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim itu melanjutkan, selama ini terbiasa berbagi hadiah dengan ikhlas saat sedang menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Wujudnya beragam, mulai dari buku-buku, sejumlah uang, menginap di hotel-hotel berbintang, jalan-jalan ke berbagai objek wisata di banyak provinsi, hingga umroh.
Dr Aqua sama sekali tidak pernah merasa rugi melakukan semua itu. Malah sebaliknya, sangat beruntung karena bisa berbagi kepada banyak orang. Sekaligus membahagiakan para penerima hadiahnya.
“Semua yang mendapatkan hadiah pasti merasa bahagia karena memperoleh berbagai hal yang sebelumnya tidak mereka sangka-sangka. Saya sangat bersyukur sebab bisa membahagiakan mereka,” jelas Dr Aqua.
Menariknya meski sangat sering memberikan hadiah yang jumlah totalnya bisa hingga ratusan juta rupiah, Dr Aqua merasa bahwa materinya yang dimilikinya tidak berkurang. Bahkan sering bertambah karena Tuhan dengan caraNya langsung menggantinya dengan jumlah yang berlipat.
“Hal itu membuat saya makin ketagihan untuk terus berbagi pada sesama termasuk kepada mereka yang tidak saya kenal sebelumnya. Tidak selalu yang dibagikan itu materi, tapi wujudnya bisa yang lain termasuk pengetahuan, wawasan, ilmu, dan pengalaman seperti malam ini,” tutur Dr Aqua.
Terkait dengan itu, penulis buku “super best seller” yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” tersebut mengajak semua yang hadir agar makin rajin berbagi dengan ikhlas kepada siapa saja termasuk orang yang tidak dikenal sebelumnya. Kesempatan untuk beribadah dengan berbuat kebaikan pada sesama, kata Dr Aqua, selama 24 jam. Sayang sekali jika hal tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal.
“Jangan sampai menyesalnya di kemudian hari. Kesempatan untuk berbagi hilang dan telah terlambat melakukannya,” kata Dr Aqua mengingatkan.
Sangat Berharga
Di awal menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasinya, Dr Aqua mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Alzaki yang telah mengundangnya. Merupakan pengalaman pertama yang sangat berharga, sehingga bakal diingatnya terus.
“Selama puluhan tahun melewati malam tahun baru hingga sekarang usia saya mencapai 51 tahun, baru kali ini saya diundang melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi menjelang pergantian tahun. Kegiatan ini menyenangkan sekali, sehingga saya akan mengingatnya sepanjang masa,” ungkap Dr Aqua yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.
Beberapa minggu lalu Alzaki mengontak Dr Aqua. Menyampaikan undangan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada para prajuritnya.
“Saya mau mengundang Pak Aqua untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran saya di Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus. Acaranya Jumat malam (31/12/2021). Sebelumnya diawali dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu. Semoga jadwal Pak Aqua kosong dan berkenan,” ujar lulusan terbaik (Adhi Makayasa) angkatan 2004 itu.
Rencana semula Dr Aqua sekeluarga mau berakhir tahun di Yogyakarta. Namun ada perubahan. Mereka memutuskannya di Bogor. Sehingga undangan Alzaki dapat dipenuhi.
Dr Aqua sangat mengapresiasi undangan Alzaki tersebut. Merupakan momentum yang pas sekali melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan para prajurit Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus.
“Insya Allah saya siap memenuhi undangan melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dari Uda Alzaki. Terima kasih banyak atas amanahnya,” respon Dr Aqua waktu itu.
Bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini melanjutkan, dirinya merasa terhormat sekali karena memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada malam Tahun Baru kepada para prajurit hebat yang selama 2021 telah menunjukkan kinerja terbaik mereka dan sama sekali tidak ada pelanggaran. Itu sebagai bukti nyata bahwa seluruh anggota Batalyon 812 Satuan 81 dapat menjadi teladan.
“Selamat untuk semua prestasi itu. Tolong terus dipertahankan bahkan selama 2022 agar ditingkatkan. Seluruh prajurit dan keluarganya agar bersama-sama menjaga nama baik Batalyon 812, Satuan 81, Kopassus, TNI AD, dan TNI,” pesan mantan wartawan di banyak media besar tersebut.
Menjaga nama baik satuan, lanjut Dr Aqua sangat penting. Untuk mewujudkannya agar setiap saat perilaku dan tutur kata para prajurit bersama keluarganya harus baik. Jangan sampai menyakiti orang lain terutama rakyat.
*Permintaan Maaf*
Dr Aqua kemudian menyingggung tentang kejadian beberapa waktu lalu mengenai tiga orang prajurit berpangkat Kolonel, Kopda, dan Koptu yang menabrak dua sejoli, Handi Saputra dan Salsabila, di Jalan Raya Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu sore (8/12/2021). Kemudian jasad keduanya ditemukan sekitar 300 kilometer dari tempat kecelakaan. Tepatnya di Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap, pada Sabtu (11/12/2021).
Akibat ulah tiga prajurit yang tidak bertanggung jawab tersebut sehingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Senin (27/12/2021) harus mendatangi rumah korban tabrak lari di Kecamatan Nagreg, Jawa Barat. Mantan Pangdam Jaya itu berkunjung ke rumah Salsabila (14 tahun) di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, dan rumah Handi Saputra (17 tahun) di Desa Cijolang sejak pukul 09.00 WIB. Menemui orang tua mereka untuk menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan negatif tiga prajuritnya.
“Alhamdulilah, pada pagi hari ini saya melihat langsung dan berkunjung ke rumah duka. Sekaligus, kami juga berziarah ke makam korban tabrak lari yang dilakukan oleh oknum anggota TNI AD,” ujar Dudung kepada media seperti dikutip LKBN Antara.
Ia mengaku berduka atas meninggalnya dua korban yang masih berusia remaja itu. “Selaku pembina kekuatan TNI AD, saya akan bertanggung jawab. Proses hukum akan berlanjut kepada oknum prajurit TNI AD yang terlibat,” kata dia.
Dr Aqua melanjutkan, akibat perbuatan negatif tiga prajurit itu sehingga pimpinan tertinggi di TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman harus mendatangi orang tua kedua korban. Kemudian atas nama pribadi dan institusi menyampaikan permintaan maaf.
“Ini adalah contoh nyata prajurit yang berbuat salah, komandannya harus minta maaf. Tidak tanggung-tanggung, langsung KSAD Pak Dudung yang turun tangan untuk melakukan hal itu,” ujar Dr Aqua yang sangat menyesalkan kejadian tersebut.
Padahal, lanjut pria yang telah memotivasi ratusan ribu orang di 34 provinsi dan puluhan negara ini, setiap prajurit sejak pertama kali dilantik menjadi anggota TNI, wajib melaksanakan komitmen yang seluruhnya ada tiga.
Ketiga komitmen tersebut adalah Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
“Jika prajurit dapat secara konsisten melaksanakan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI dalam kesehariannya, baik saat sedang bertugas maupun di luar jam dinas, banyak manfaat yang bakal dirasakannya. Tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat,” tegas Dr Aqua.
Kemudian dosen luar biasa di bidang Komunikasi di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara itu memanggil secara bergantian dua orang ke depan untuk menyebutkan tiga komitmen tersebut. Ketiganya adalah sebagai berikut.
Sapta Marga
• Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila.
• Kami Patriot Indonesia, pendukung serta pembela Ideologi Negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah.
• Kami Kesatria Indonesia, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
• Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa Indonesia.
• Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit.
• Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan di dalam melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan Bangsa.
• Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia dan menepati janji serta Sumpah Prajurit.
Sumpah Prajurit
Demi Allah saya bersumpah/berjanji :
• Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
• Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan.
• Bahwa saya akan taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan.
• Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Tentara dan Negara Republik Indonesia.
• Bahwa saya akan memegang segala rahasia Tentara sekeras-kerasnya.
Delapan Wajib TNI
1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat.
2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat.
3. Menjunjung tinggi kehormatan wanita.
4. Menjaga kehormatan diri di muka umum.
5. Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya.
6. Tidak sekali-kali merugikan rakyat.
7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat.
8. Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
Tidak Disangka-Sangka
Di saat Dr Aqua sedang menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi, tiba-tiba datang Komandan Satuan-81 Kopassus (Anti Teror) Kolonel Inf Benny Rahadian. Kehadirannya sama sekali tidak disangka-sangka.
“Pak Aqua, kenalkan ini Pak Benny. Beliau atasan kami yang menjabat sebagai Komandan Satuan-81 Kopassus,” tutur Alzaki sambil mengenalkan Benny ke Dr Aqua.
Kemudian mereka berdua duduk di depan sambil menyimak presentasi Dr Aqua. Benny dengan serius menonton video yang sengaja ditayangkan untuk menggugah semangat juang prajurit yang hadir.
Karena jadwalnya yang padat pada malam ini, terutama memonitor situasi malam Tahun Baru sehingga Benny tidak sampai selesai menghadiri acara tersebut. Dia minta izin untuk berbicara di depan para prajuritnya.
“Terima kasih kepada semua prajurit di Batalyon 812 yang selama tahun 2021 telah bekerja secara optimal. Selamat Tahun Baru 2022. Terus jaga kekompakkan dan tingkatkan kinerja,” pesan Benny.
Setelah itu dia foto bertiga sama Dr Alzaki dan Dr Aqua. Sambil guyon, Benny spontan berucap, “Kapan lagi bisa foto bareng sama motivator hebat seperti Pak Aqua.”
Selesai foto, Benny pamit. Melanjutkan tugasnya untuk meninjau ke tempat-tempat yang lain.
Dr Aqua meneruskan paparannya dengan mengatakan sangat bersyukur pada malam itu bisa hadir di Ruang Rekreasi Batalyon 812 Satuan 81 karena banyak manfaat yang diperolehnya. Tidak hanya sekedar menyampaikan Sharing Komunkasi dan Motivasi.
Pria rendah hati itu juga ketemu dengan para prajurit yang bertugas di Batalyon 812 Satuan 81 yang pernah menjadi siswanya di Sekolah Calon Perwira (Secapa) Angkatan Darat di Bandung. Senang bisa jumpa mereka. Terasa seperti reuni.
Sebelumnya pada Jumat pagi, Alzaki lewat WhatsApp mengungkapkan, “Anggota kami sangat bersemangat bertemu Pak Aqua nanti malam. Ada juga yang pernah menerima pengarahan Pak Aqua saat di Secapa AD.”
Sejak Dr Aqua tiba di halaman depan Ruang Rekreasi tempat acara Sharing Komunikasi dan Motivasi, telah disambut oleh beberapa orang di antara mereka. “Pak Aqua selamat datang di Batalyon 812. Saya dulu siswa bapak di Secapa Angkatan Darat,” kata mereka senada.
Mereka yang pernah jadi siswanya tersebut adalah Letda Inf Joni Setiawan, Letda Inf Rifi Ramdani, Letda Inf Sepi Hermawan, Letda Inf Rubiyanto, Letda Inf Sulistiono, Letda Inf Sahid Sutanto, dan Letda Inf Andri.
Saat menyampaikan materinya, pada beberapa bagian pemaparannya, Dr Aqua meminta di antara mereka untuk menjelaskannya. Dia meyakini mereka mampu melakukannya karena materi tersebut sudah diberikan saat di mengajar di Secapa Angkatan Darat.
“Silakan salah seorang prajurit yang pernah ketemu saya di Secapa Angkatan Darat menjelaskan yang ada di slide tersebut. Saya yakin bisa karena telah saya sampaikan waktu mengajar di Bandung,” ungkap Dr Aqua sambil menunjukkan slide REACH Plus A+C.
Terombang-ambing
Menjawab pertanyaan Sertu Idul Rimbun Sirait yang berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara yang merupakan kota kelahiran motivator laris itu, Dr Aqua menegaskan setiap prajurit harus memiliki jati diri yang kuat agar tidak mudah terombang-ambing. Dengan sikap itu orang lain akan segan dan tidak berani main-main.
“Lebih baik mewarnai daripada diwarnai. Untuk mewujudkan itu maka harus memiliki jati diri yang kuat. Hal tersebut seperti yang saya sampaikan di awal presentasi,” jelas Dr Aqua.
Mengawali presentasinya, Dr Aqua menginformasikan bahwa dirinya berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat. Namun lahir di Pematang Siantar yang terkenal dengan gaya Batak Tembak Langsung (BTL). Kemudian enam tahun tinggal di Malang, Jawa Timur yang dikenal dengan Bondo Nekat (Bonek).
“Jadi saya ini perpaduan antara BTL dan Bonek. Bagi saya kalau tidak hitam, ya putih. Tidak ada abu-abu. Meski saya ini pernah selama 10 tahun bekerja di Semen Cibinong yang produknya warna abu-abu,” tegas Dr Aqua.
Pesan moralnya, lanjut Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat ini, jadilah manusia yang berkarakter. Memiliki jati diri yang kuat. Agar tidak terombang-ambing dalam menjalani hidup ini.
Sikap tegas itu menurut Dr Aqua tidak perlu membuat khawatir dengan rezekinya. Apalagi hal tersebut semuanya berasal dari Tuhan, bukan manusia.
“Ingat, jauh sebelum kita lahir, tepatnya 50 ribu tahun sebelum alam semesta ini dibentuk, Tuhan sudah mencatat rezeki setiap orang di lauhul mahfudz dan tidak akan tertukar. Hal itu harus diyakini,” terang Dr Aqua.
Bukan yang Terakhir
Mengawali acara, dalam sambutannya Alzaki yang kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 23 Oktober 1982 menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Dr Aqua memenuhi undangannya untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan para prajuritnya. Bagi mereka hal ini suatu kehormatan.
Alzaki mengatakan sudah lama berencana mengundang Dr Aqua untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi di Batalyon 812 Satuan 81 yang dipimpinnya. Namun baru bisa terwujud pada malam Tahun Baru ini.
“Kehadiran Pak Aqua di sini adalah yang pertama, namun bukan yang terakhir. Saya insya Allah mengundang beliau lagi dengan pesertanya selain prajurit, juga istrinya. Semoga Pak Aqua berkenan,” harap bapak dua anak itu.
Alzaki melanjutkan bahwa bagi Dr Aqua lingkungan Kopassus tidak asing. Banyak seniornya di satuan elit ini termasuk Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa yang menjadi teman akrabnya.
“Tadi sebelum ke sini, Pak Aqua lebih dulu silaturahim ke mantan Danjen Kopassus Bapak Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya. Juga mampir ke rumah Danjen Kopassus Bapak Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa,” tambah pria yang melaksanakan Sesko di Amerika itu.
Sedangkan kepada semua prajurit, Alzaki menyampaikan terima kasih karena selama 2021 telah bekerja secara maksimal. Hebatnya lagi tidak ada yang melakukan pelanggaran termasuk yang terkait keluarga. Ini bagsu sekali.
Dia meminta kepada seluruh prajuritnya agar semua hal positif yang telah dilaksanakan pada 2021, terus dipertahankan pada 2022. Bahkan agar ditingkatkan dengan selalu menjaga tutur kata dan perilaku termasuk keluarga prajurit.
“Pak Aqua, kami di Batalyon 812 ini kompak. Pembedanya hanya dari sisi pangkat saja yakni ada yang tamtama, bintara, dan perwira. Komunikasinya akrab dan tidak ada jarak,” papar Alzaki.
Dr Aqua dapat melihat langsung keakraban tersebut. Alzaki dan perwira yang lain berbaur dengan para prajurit yang berpangkat tamtama dan bintara.
Di akhir acara Alzaki memberikan banyak kenang-kenangan kepada Dr Aqua. Seperti plakat, buku “Kopassus Untuk Indonesia” karya Iwan Santosa dan E. A. Natanegara, kalender, kaos, dan topi yang ada tulisan Batalyon 812.
Seusai acara, belasan prajurit mendatangi Dr Aqua untuk minta foto bersama sebagai kenang-kenangan. Dengan sabar dan senyum yang selalu mengembang, Pembina Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh Jawa Tengah ini melayani mereka satu-persatu.
“Ayo fotonya mau gaya seperti apa. Saya siap menyesuaikan dengan permintaan prajurit,” pungkas Dr Aqua yang selalu secara optimal menyenangkan orang yang berkomunikasi dengannya.
*Berbuat Baik*
Sesaat setelah selesai acara Sharing Komunikasi dan Motivasi, salah seorang peserta, Baminops tim 2/2 Batalyon 812 Serka Hendro Susilo lewat WhatsApp mengirimkan kesan-kesannya kepada Dr Aqua sesudah menghadiri acara itu dari awal hingga akhir.
“Assalamualaikum wr.. wb.. Bapak Aqua, terima kasih banyak karena sudah memberikan motivasi kepada kami, terutama seperti saya prajurit yang di bawah. Subhanallah… Saya sangat tergugah karena bapak bergerak semata-mata karena Allah Swt,” tulis Hendro.
Bapak dua putri itu melanjutkan, selama ini mengamati banyak orang memberikan motivasi, tapi dalam praktiknya berbeda.
“Selama ini saya sering mengamati banyak orang memberikan motivasi, tetapi dalam implementasi praktiknya tidak sesuai dengan apa yang dia sampaikan. Tetapi kondisinya berbeda jauh dengan Pak Aqua. Terbukti bapak ikhlas saat menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Tidak mau dibayar, padahal honor Pak Aqua sebagai pembicara profesional sekali tampil mencapai puluhan juta rupiah,” ungkap Hendro.
Pria asal Purwodadi, Jawa Tengah ini, menambahkan, bahkan Dr Aqua yang memberikan hadiah pada setiap prajurit yang bertanya dan kepada tiga pemenang lomba menyanyi.
Tidak hanya itu, juga dengan serius menawarkan kepada semua prajurit untuk menginap di rumahnya di Yogyakarta jika ke sana. Jadi tidak perlu mengeluarkan uang untuk sewa hotel.
Semua itu menurut Hendro adalah contoh nyata berbuat baik pada siapa saja. Tanpa melihat latar belakangnya. Menghargai semua manusia secara universal.
Hendro menyampaikan keinginannya mendengarkan kisah-kisah yang lain. Termasuk keberhasilan mendidik Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana.
“Semoga bapak dan keluarga selalu diberikan kesehatan, kebahagian, dan kesuksesan di manapun berada. Aamiin ya robbal aalamiin… Tak lupa saya ingin menyampaikan selamat Tahun Baru 2022. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan kuseksesan yang diridhoi Allah SWT dan dikembalikan dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin…” Pungkas Hendro.
Tentang Batalyon 812
Nama pertama dari Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus adalah Batalyon 52/Anti Teror. Batalyon ini diresmikan pada tanggal 25 Juni 1996 dengan tunggul “Wira Drhda Gabhira” yang mengandung arti “pantang menyerah menghadapi tugas yang beresiko tinggi, kokoh kuat dan tidak terkalahkan, daya gempur yang tinggi dalam menyelesaikan sasaran”.
Munculnya Batalyon tersebut berasal dari adanya perubahan Detasemen 81 Kopassus menjadi Grup 5 Anti Teror yang mengalami validasi organisasi.
Detasemen-81 Kopassus mengalami perubahan berdasarkan keputusan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Nomor: Kep/9/V/1996 tanggal 1 Mei 1996 tentang “perubahan Organisasi dari Detasemen-81 Kopassus menjadi Organisasi Grup-5/Anti Teror Kopassus”. Diikuti dengan terbitnya Surat Keputusan Kasad Nomor: Skep/207/VI/1996 tanggal 17 Juni 1996 tentang “pengesahan penggunaan lambang kesatuan tingkat Tunggul dalam jajaran Kopassus”.
Batalyon 52/Anti Teror disusun dengan susunan organisasi 2 detasemen dengan masing-masing detasemen terdiri dua tim. Detasemen-1 adalah Tim Freefall dan Tim Jihandak, sedangkan Detasemen-2 terdiri dari Tim Pasukan Katak dan Tim Penembak Runduk.
Oleh karena itu, guna memenuhi kebutuhan personel Batalyon 52/Anti Teror, maka personel yang dipilih harus memenuhi standar kualifikasi yang diharapkan sesuai dengan spesialisasi di masing-masing tim.
Para personel yang berpengalaman berasal dari prajurit yang sudah senior, maka Batalyon 52/Anti Teror mayoritas diisi personel senior sebagai kerangka dasarnya. Untuk pemenuhan organisasi sesuai dengan tabel organisasi dan personel (TOP) maka dilaksanakan sistem perekrutan (werving) dari personel Grup 1, Grup 2, Grup 3, Pusdikpassus, dan Denma Kopassus. Kemudian dilanjutkan Pendidikan Anti Teror, secara bergelombang.
Pendidikan ini dilaksanakan selama tujuh bulan terdiri dari tiga bulan tahap basis dan empat bulan tahap aplikasi. Di samping itu, pemenuhan materiil satuan juga merupakan alokasi dari Grup5/Anti Teror Kopassus.
Hal ini disesuaikan dengan materiil dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh masing-masing tim berdasarkan kualifikasinya. Oleh karena itu Gudang Paska (gudang perlengkapan Pasukan Katak) yang sebelum merupakan materiil dari Grup 5/Anti Teror berubah menjadi perlengkapan materiil dari Batalyon 52 termasuk workshop dan gudang perlengkapan free fall, snipers, dan jihandak beserta seluruh perlengkapan dan komponennya.
Pada tanggal 6 Juni 2001, nama Batalyon 52/Anti Teror berubah menjadi Batalyon 812/Bantuan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut dikeluarkan Keputusan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Nomor : Kep/12/VI/2001 tanggal 6 Juni 2001 tentang “perubahan Organisasi dari Grup-5/Anti Teror Kopassus menjadi Organisasi Satuan-81/Gultor Kopassus”.
Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan komposisi dari tim-tim spesialisasi di mana Tim Freefall yang semula berada di Batalyon 52/Anti Teror bertukar tempat dengan Tim Cakra yang berada di Batalyon 51/Anti Teror.
Di Batalyon 812/Bantuan setelah validasi ini membawahi Tim Bakduk, Tim Cakra, Tim Jihandak dan Tim Paska. Nama batalyon kembali berubah pada tanggal 11 Februari 2004, yaitu dari Batalyon 812/Bantuan menjadi Batalyon Bantuan.
Hal ini karena adanya perubahan organisasi dari Satuan 81/Gultor Kopassus menjadi Satuan 81 Kopassus berdasarkan Keputusan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Nomor: Kep/20/ II/2004 tanggal 11 Februari 2004. Namun, validasi organisasi dan tugas kali ini tidak merubah komposisi dari tim-tim spesialisasi yang ada dibawahnya.
Pada tahun 2015 kembali terjadi validasi organisasi di Satuan 81 Kopassus yang berdampak pada berubahnya nama Batalyon Bantuan menjadi Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus. Dalam validasi organisasi ini, terdapat perubahan dari komposisi tim spesialisasi di bawahnya yaitu Tim Cakra/K9 bergeser ke Detasemen Bantuan.
Kondisi ini memberikan kesempatan untuk memekarkan Pasukan Katak dari sebelumnya dalam satuan tingkat tim menjadi tingkat detasemen. Hal ini berdasarkan pada Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/167/1/2014, tanggal 24 Januari 2014 tentang penyusunan, validasi, evaluasi dan pengesahan Orgas kesatuan jajaran TNI AD dalam Program Anggaran Tahun 2014.
Pada akhirnya Batalyon 812 Satuan 81 Kopassus adalah satuan taktis dasar yang personel organiknya terdiri dari kecabangan Infanteri dan kecabangan lainnya yang memiliki kualifikasi Para Komando, Gultor, Paska, Bakduk, dan Jihandak.
Keseluruhan organisasi ini disusun secara serasi dan seimbang untuk memungkinkan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya secara berhasil dan berdaya guna.