Cakraline.com. Jakarta. Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta terus berbenah diri, selain membenahi insfrastruktur, menyediakan Wifi juga melakukan training untuk pedagang. Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia tidak menyurutkan Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta untuk terus berbenah diri dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.
Selain terus membenahi kondisi fisik pasar yang berada di wilayah DKI, Perumda Pasar Jaya juga mengajak para pedagangnya untuk go online guna memenuhi kebutuhan pokok warga Jakarta yang tidak bisa leluasa bepergian keluar rumah karena pandemic.
“Selain terus membenahi infrastruktur yang ada seperti menyediakan wifi, Perumda Pasar Jaya juga selalu mengadakan training untuk para pedagang. Kita tahu, kebanyakan pedagang di pasar ini ibu-ibu yang sudah berumur, sehingga perlu terus menerus dilakukan upaya agar mereka melek digital. Bisa tetap nyaman berdagang secara offline tetapi tidak kesulitan saat harus melakukan secara online,” ungkap Arief Narsuridn, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, DKI Jakarta saat menjadi pembicara dalam Nina Nugroho Solution yang dipandu oleh Nina Nugroho, desainer busana Muslimah untuk professional.
Dalam Nina Nugroho Solution episode ke 86 tersebut, dibahas tema ‘Belanja Nyaman dan Tetap Sehat dari Rumah’. Nina Nugroho Solution merupalan program corporate social responsibility dari PT Nina Nugroho Internasional yang bertujuan memberikan asupan informasi kepada para wanita dengan multi peran yang merupakan konsumen busana kantor Muslimah rancangan Nina Nugroho.
Diselenggarakan setiap Jumat sore melalui akun Instagram @ninanugrohostore dengan mengundang para pakar dari berbagai bidang. “Nina Nugroho Solution ingin menjadi ajang berkumpul bagi para wanita berdaya yang memiliki bermacam karya dan prestasi di bidangnya masing-masing,” urai Nina Nugroho.
Berbincang mengenai ruang gerak Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta, Arief menjelaskan BUMD yang dipimpinnya tersebut menaungi 154 pasar di DKI yang menyumbang 28 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia. Itu menunjukan bahwa ekonomi mikro memiliki sumbangan cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi, salah satunya di pasar-pasar tradisional.
Mengelola 115.000 pedagang UMKM, Perumda Pasar Jaya merupakan BUMD terbesar, bukan hanya di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di era pandemic seperti sekrang, Perumda Pasar Jaya juga mengalami masa sulit sebagaimana sector yang lain.
Namun ia yakin, sektor UMKM merupakan sektor organic yang bisa tumbuh dan bahkan menjadi fundamental ekonomi secara nasional. Menyikapi kondisi pandemic saat ini, Perumda pasar Jaya pun melakukan upaya digitalisasi, yang sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2017.
“Tantangannya adalah secara statistic pedagang kita banyak berusia matang sehingga perlu belajar mengembangkan pengetahuan mengenai teknologi digital, disisi lain, dari sisi infrastruktur pasar memang masih jauh dari siap. Karena itu memang perlu kerja keras,” ungkap Arief.
Arief mengajak warga untuk kembali belanja ke pasar tradisional. “Pasar tradisional memenuhi kebutuhan pangan, saat pandemi ibu-ibu mengalami kesulitan ke pasar, ada kerumuman” ujar Arie.
Disisi lain kebutuhan pangan tetap harus berjalan. “Kita sudah mulai masuk ke digitalisasi dan para pemerhati pasar para pecinta pasar tradisional, mereka bisa belanja dari rumah dan memenuhi kebutuhannya tanpa harus datang ke pasar,” kata Arief.
Untuk tahan awal Perumda Pasar Jaya menjalin Kerjasama dengan ojek online. Informasi diberikan melalui web www.belanja.pasarjaya.co.id. Dalam web tersebut dicantumkan identitas pedagang, jenis produk. Transaksi dilakukan melalui telepon, belanjaan dikirimkan dengan ojek online.
Selain itu dijalin pula Kerjasama dengan market place seperti Tokopedia dan Shopee, juga beberapa startup. Untuk system pembayaran telah dilakukan pula payment getaway, pembayaran secara digital ini telah difasilitasi oleh beberapa bank seperti Mandiri dan beberapa provider seperti Telkom, Telkomsel.
Sementara Perumda Pasar Jaya menyiapkan jaringan wifi baik yang gartis maupun berbayar.
“Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, ibu-ibu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa perlu harus keluar rumah, mengingat kondisi pandemi saat ini. So be a smart shopper, ayo kembali ke pasar tradisional,” ajak Arief Nasrudin.