Oleh: Prof Marlina (2 habis)
Cakraline.com. Jakarta – Padang. Kamis, 12 Maret 2020… Hari ini saya prediksi hari paling sibuk. Pagi, saya ke kampus dulu, menjadi pembahas pada seminar penelitian mahasiswa S1 Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang.
Pukul 13.30, agendanya adalah ke Padang TV, tampil mendampingi Ketua umum (Ketum) Koperasi Saudagar Minang Raya (KSMR) Joi Kahar dan Wali kota Padang Buya Mahyeldi. Saya tidak menceritakan soal tampilnya, karena itu hal biasa saja.
Paling istimewa, saya didandani oleh Ni Des, istri Uda Joi. Selama ini biasanya sehari-hari saya tampil dengan _make up_ tipis, bahkan pernah tanpa bedak…😃 Tapi hari itu, Ni Des bilang, “Uni perbaiki ya _make up_ Ina.”
Ternyata Uda Joi memvideokan kejadian itu. Videonya akan saya nikmati sendiri saja, nggak akan di-share, sebab itu _shooting_ termahal, fotografernya Uda Joi Kahar…😃
Selesai tampil di Padang TV, kami lanjut rapat berempat, juga bersama Ketum. Di situlah saya melihat, Uda Joi ini benar-benar ALLAH SWT turunkan dari surga, untuk memberi perlindungan kepada semua anggotanya.
*Hari Paling Penting, Mulai Bertransformasi jadi Pengusaha*
Hari itu adalah hari paling penting dalam hidup saya. Saya mulai bertransformasi menjadi pengusaha. Insya ALLAH, di hari-hari ke depan, Bapak dan Ibu bisa menikmati hasil dari perusahaan kami: _stemcell_ yang dihasilkan dari ranah Minang, untuk membantu masyarakat memperoleh pengobatan canggih, tetapi tidak terlalu mahal.
Sebagai seorang Farmasis, saya sedih, sangat banyak beredar obat-obat atau suplemen yang mengaku-ngaku _stemcell_. Saya tahu persis, itu bukan _stemcell_.
Ilmu ini saya dosennya di Fakultas Farmasi Unand. Jadi, jika saya didukung untuk mewujudkan mimpi saya ini, itu adalah anugerah terbesar dalam hidup saya.
Kejadian selanjut nya kemaren, Senin (16/3/2020) yang semakin mengokohkan saya sebagai pengusaha, masih jauh dari saudagar. Saya telefon Uda Joi pagi-pagi, minta ditemani bertemu Wali kota Padang Buya Mahyeldi. Ternyata Uda Joi harus balik ke Jakarta pada hari itu.
Saya WA Buya Mahyeldi. Beliau balas dengan menelefon saya. “Apo Ni?” Itu selalu kata pembuka Buya.
Dan ujungnya, saya diminta datang ke kantor Wali kota Padang pukul 09.00. Kondisi kesehatan saya pagi itu kurang baik, batuk tak henti-henti.
Di tengah badai virus vorona ini, batuk dan demam adalah kata-kata yang paling ditakuti. Jun ikut mendampingi saya. Dia pemberi solusi di setiap kesempatan.
*Profesor Turun Langsung Memberi Solusi, Semua Pencapaian Didapat setelah Bergabung di KSMR*
Pertemuan berlangsung tidak lebih dari 10 menit. Padahal menunggu Buya rapat hampir 1,5 jam.
Saya baru saja membuka pembicaraan, langsung disambar Buya. “Nah, seperti ini nih Profesor, turun langsung untuk memberi solusi,” ujar Buya.
Saya minta tolong Buya untuk membantu pengurusan ijin edar _hand sanitizer_ dari INA Lab, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Yayasan Saintek Medika. Inovasi yang baru kami dirikan, yang di dalamnya juga perusahaan yang akan memproduksi _stemcell_.
Ternyata Kadis dan Kasinya adalah orang-orang yang sangat saya kenal. Pendek cerita, ini adalah pengurusan izin edar produk tercepat di dunia. Tidak sampai 2 jam, saya sudah mengantongi surat ijin edar produk kami.
Nikmat mana lagikah yang Engkau dustakan? Saya langsung bersujud, memanjatkan puji syukur kehadirat ILLAHI.
Permintaan _hand sanitizer_ yang sangat-sangat tinggi saat ini, saya anggap solusi membantu pemerintah. Harga 500 ml di jual Rp 200 ribu, _subhanallah_. Sangat mencekik rakyat yang sedang menderita karena penyebaran virus corona ini.
Semua pencapaian itu saya dapatkan setelah bergabung di KSMR. Organisasi yang dipimpin Uda Joi ini benar-benar hebat dan luar biasa. _Masya ALLAH_…
Catatan :Bahkan hari ulang tahun saya pada 11 Maret 2020 lupa saya ceritakan…😊🤗_
Padang, Selasa pagi, 17 Maret 2020._
*Penulis Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang, Ketua alumni ITB Regional Sumatera Barat, dan Ketua Koperasi Saudagar Minang Raya Sumatera Barat.*