Dalam waktu dekat penyanyi senior Dian Piesesha akan merilis album baru berjudul Lembayung Unggu. Pemilik nama lengkap Dian Dahniar berharap album ini bisa mengobati rasa kangen pengemarnya. Dian yakin, bahwa pengemarnya masih banyak.
Ia juga percaya anak-anak milenial juga akan menyukai lagu-lagunya. “Saya mengajak emak-emak dan anak-anak muda ke masa lalu,” kata Dian.
Penyanyi yang populer dengan lagu Tak Ingin Sendiri mengungkapkan, album ini sudah selesai rekaman pada 1985, album ini semestinya edar pada 1986. Namun album itu tersimpan di JK Record, sehingga ditemukan tahun ini oleh Nyo Leonardo Kristianto, putra pemilik JK Record Judi Kristianto . Dian mengaku ini sebuah kejutan baginya karena sudah melupakan lagu-lagu lama milikinya. Dian sejak 90 mulai memgurangi kegiatan nyanyi karena sakit. Rencana rilis album diluncurkan bertepatan dengan 40 tahun Dian Berkarya di dunia music.
Saat karirnya sedang berada dipuncak popularitas, ia merasa galau karena sakit. Pita suaranya terancam hilang. Sebelum menyalani pengobatan Dian menyelesaikan semua kontraknya. Dia sangat shock ketika mengetahui pita suaranya bermasalah. Dian disarankan untuk operasi, ”Takut suara saya hilang, takut nggak bisa nyanyi, jadi siap-siap saja,”kata Dian
Bukan hanya terancam pita suara hilang. Dian diketahui sakit kanker. Perasaannya hancur, namun ia tak pernah menyerah. Dian tetap melakukan show keberbagai daerah. Diakui Dian, tidak ada keluarga yang mengetahui kalau dirinya sedang berjuang menghadapi sakit kanker. Selain berobat di Indonesia, Dian sempat penjalani pengobatan ke salah satu rumah sakit di Singapore.
Dian menolak pengobatan dengan cara menjalani kemoterapi. ” Saat itu saya juga kena kanker getah bening. Itu masa-masa yang berat. Keluarga saya tidak ada yang tahu, anak-anak saya juga tidak tahu. Mereka hanya tahu saya nyanyi kemana-mana, ujarnya.
Selain sakit kanker, ia juga sempat divonis lumpuh. Awal 90-an, Dian semakin mengurangi aktivitas. Ia harus menjalani pengobatan dan harus istirahat total. Dian baru kembali aktif menyanyi pada 2007. Dalam kondisi kurang sehat itu Dian sempat mengeluarkan album pada 2002. karena kondisi kesehatannya, Dian tak melanjutkan aktivitas.
“Sejak 1983 saya kena tumor, berjalan sakit. Tapi nggak ada yang. Saat saya nyanyi itu sudah sakit. Nggak ada juga orang yang tahu, mereka mengira saya sehat. Jadi hanya saya yang tahu,” kenang.
Ujian Dian belum berakhir tahun 2012 dia juga sempat menderita stroke, terancam lumpuh. Tahun 2013 Dian sembuh dari stroke. Dian mengaku sejak kecil dirinya sering mengalami sakit-sakitan. ”Mungkin saya ditakdirkan sering sakit dari kecil. Saya pernah lumpuh, dan sempat ada kanker. Tapi Alhamdulillah saya masih bisa bangkit,” kata Dian
Meski sakit datang silih berganti, siapa sangka Dian bisa melewati semua ujian tersebut dengan berserah diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia tak pernah mengeluh. Ia menerima itu sebagaia sebuah ujian. Kesabaran berbuat manis, satu –satu yang diderita sembuh dengan cara melakukan meditasi, berzikir dan melakukan kegiatan spiritual lainya agar membangkitkan dirinya keterpurukan.
“ Saya mendekatkan diri pada Tuhan. Banyak baca Qur’an, spiritual itu harus minta langsung sama Sang Khalik,” tutur Dian.
Sebelumnya memang banyak menyarankan Dian melakukan kemo, namun ia menolak. Ia sangat yakin semua sakitnya pasti bisa sembuh jika ia mendekatkan diri pada Tuhan.
Hingga saat ini Dian beryukur bisa melewati semua ujian itu dengan penuh iklasan. ”Saya berusaha (untuk sembuh) dengan zikir, lebih dekat dengan Tuhan. Saya minta ampun sama Tuhan, lebih banyak memuja Tuhan,” ucapnya.
Di awal-awal sakit Dian sangat terpukul. Apalagi ketika itu ke empat putra putrinya masih kecil-kecil. Lama-lama Dian merasa terbiasa. Dian pun harus istirahat dari kegiatan panggung selama 15 tahun. ”Terpukul tentu saja, lama-lama nggak, karena saya punya semangat. Yang bikin saya sembuh itu karena saya punya semangat. Saya semangat melihat anak-anak dan ibu. Saya jadi tulang punggung mereka. Saya berdoa, ya Tuhan Engkau maha tahu apa yang saya butuhkan, keluarga butuh saya. Tolong saya kasih kekuatan dan kesabaran,” kenang Dian.
Dian sering melakukan meditasi dan melakukan yoga, Dian kemudian merasa mendapat energi untuk bisa menyembuhkan sakitnya. ” Saya nggak pernah kemo. Saya berobat sendiri,” katanya.
Kesembuhan itu dirasakanya karena banyak melakukan zikir, meditasi maupun yoga. ”Saya lakukan medisi dan xikir, lebih banyak istigfar langsung merasakan di dalam yang sakit,” terangnya.
Dian mengungkap, setiap selesaikan mengerjaka sholat, ia tak lupa berdoa agar diberi kekuatan untuk sembuh. ”Saya pasrah tidak punya kekuatan. Saya berdoa kalau Tuhan memberi sehat alhamdulillah. Kalau memang Tuhan harus mengambil saya, saya iklas. Begitu saja,” katanya.
Sejak rajin meditasi Dian mengaku punya kekuatan untuk menyembuhkan penyakit. Namun itu tak praktikkan pada orang lain. Ia hanya mengunakan untuk diri sendiri maupun keluarga. Bagaimana prosesnya ? ”Saya lebih ke…(mengelus tangan kiri dengan telapak tangan kanannya) Nggak tau tangana saya bisa tiba-tiba panas. Semacam ada energi. Ini mungkin belas kasihan Tuhan,” ungkap Dian.
Dian mengaku sakitnya belum sembuh 100 persen, kanker itu suatu waktu bisa muncul kembali. Namun, ia bersyukur masih bisa melakukan semua aktifitas seperti biasa. “Sampai sekarang masih berjalan karena penyakit itu tiba tiba bisa muncul, nggak bisa hilang. Saya tetap melakukan meditasi dan zikir. Kalau situasi tubuh nggak bagus, dia naik. Kalau sudah begitu saya bawa wudhu, sholat zikir lagi nanti dia hilang,” papar Dian.
Ibu empat ini menyadari kondisi fisiknya yang butuh perhatian khusus, Dian menerapkan pola hidup sehat. Seperti rajin olahraga agar fisiknya tetap bugar. ”Pola makan saya biasa. Tetap makan nasi, masih suka kopi. Yoga dan meditasi rutin Berjemur satu jam diruang terbuka. Saya merasa punya energi dengan matahari. Kalau saya lagi lemas diam dibawah tarik matahari, sampai rasa lemas itu hilang. Itu rutin saya lakukan,” bebernya.