Cakraline.com. Surabaya-Cluster General Manager (GM) Hotel Pesonna Surabaya dan Gresik, Jawa Timur, Cucun Mansur (55 tahun) yang terkena Covid-19 kesulitan mendapatkan rumah sakit karena penuh. Seharian keluarga dan karyawannya mencari keliling Kota Pahlawan tersebut, namun tidak berhasil.
Kondisinya yang semakin parah membuat keluarga memutuskan membawa Cucun ke
Rumah Sakit Primasatya Husada Citra Surabaya. Meski penuh, mereka bertahan di sana dengan harapan bisa mendapatkan kamar buat Cucun.
Sempat menunggu sekira 24 jam di kursi roda dalam tenda rumah sakit itu. Dengan menggunakan infus dan oksigen. Kemudian dirawat dua malam di kamar. Akhirnya Cucun menghembuskan nafas terakhir di ICU rumah sakit itu.
Sementara istrinya Entin Rohayatin dan keempat anaknya Nadiera Putry Ellyana, Livia Putri Safina, Zai Zachary Mansur, dan Hans Hanisya Mansur yang sedang menjalani isolasi mandiri hanya dapat mendoakan orang yang mereka cintai. Juga berdoa agar mereka segera sembuh dari Covid-19.
Cobaan Cucun dan keluarganya bertubi-tubi. Mulai dari kena Covid-19, menjalani isolasi mandiri, susahnya mencari rumah sakit buat perawatan, menunggu seharian di kursi roda, hingga meninggal, dan nyaris tidak bisa dimakamkan di Surabaya karena Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya Bandung, Jawa Barat.
Kini semuanya telah berakhir. Sejak pukul 02.30 Sabtu dini hari tadi (10/7/2021) Cucun telah beristirahat dengan tenang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Surabaya. Setelah Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita turun tangan untuk membantu memfasilitasi pemakamannya.
Cucun mulai mengeluh sakit pada Sabtu, 26 Juni 2021. Waktu itu dia sedang di Hotel Pesonna Gresik. Karena dianggap ringan sehingga hanya minum obat biasa.
Kemudian pada Jumat sore, 2 Juli 2021 putranya Zai membawa Cucun ke Surabaya. Ada keluhan masuk angin. Untuk mengobatinya, anaknya itu mengerokin Cucun.
Pada Selasa pagi, 6 Juli 2021 Cucun merasakan sakitnya makin parah sehingga minta dirawat di rumah sakit. Keluarga dan karyawan Hotel Pesonna Surabaya seharian mencari kamar di rumah sakit buat Cucun tapi tidak dapat.
Sehabis Magrib kondisi kesehatan laki-laki kelahiran Bandung pada 11 Juni 1966 itu makin drop. Akhirnya keluarga dan karyawannya memutuskan membawa Cucun ke Rumah Sakit Primasatya Husada Citra Surabaya. Karena semua tempat tidur penuh sehingga Cucun menunggu di kursi roda di tenda yang ada di halaman rumah sakit itu.
Sambil menunggu di kursi roda, Cucun menjalani tes swab. Hasilnya positif Covid-19 sehingga penanganannya selama di rumah sakit itu dilakukan seperti pasien Covid-19 lainnya.
Setelah menunggu sekira 24 jam di kursi roda, pada Rabu malam, 7 Juli 2021 Cucun berhasil mendapatkan kamar. Sehingga bisa beristirahat dengan tenang.
Keluarga Bingung dan Kaget
Dua malam di kamar, pada Jumat, 9 Juli 2021 kondisi kesehatannya menurun drastis. Tim dokter yang merawatnya memutuskan membawa Cucun ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Manusia berusaha, namun Tuhan yang menentukannya. Pada Jumat sore sekira pukul 17.16 Cucun menghembuskan nafas yang terakhir. Upaya maksimal telah dilakukan tim dokter Rumah Sakit Primasatya Husada Citra untuk menyelamatkan nyawa Cucun.
Penderitaan Cucun belum berakhir. Sesaat setelah Cucun meninggal, petugas di Rumah Sakit Primasatya Husada Citra Surabaya menelepon ke TPU Keputih. Mengabarkan ada satu pasien yang meninggal dan membutuhkan satu liang kubur untuk tempat pemakamannya.
Petugas di TPU Keputih menanyakan identitas Cucun. Begitu mengetahui bahwa KTP Cucun dikeluarkan di Bandung, petugas itu menegaskan tidak bisa dimakamkan di Surabaya. Harus dibawa ke Bandung, daerah asalnya.
Informasi dari petugas di TPU Keputih membuat keluarga Cucun dan karyawannya bingung dan kaget. Apalagi dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali. Tentu di jalan bakal banyak hambatan jika membawa jenazah dari Surabaya ke Bandung, meski menggunakan mobil ambulance.
Kondisi itu sama Food and Beverage Manager Hotel Pesonna Surabaya Imam Hanafi yang akrab dipanggil Omey disampaikan kepada Cluster GM Hotel Pesonna Malioboro dan Tugu Yogyakarta Joko S Widiyanto. Sekaligus minta dicarikan solusi terbaik.
Sebelum bertugas di Yogyakarta, Joko menjabat sebagai Cluster GM Hotel Pesonna Surabaya dan Gresik. Pada Sabtu, 8 Agustus 2020, Cucun menggantikan Joko. Setelah sekira empat tahun sejak 2016 jadi GM Hotel Pesonna Semarang.
Saat berkomunikasi sama Omey, Joko ingat teman akrabnya yang selama ini memiliki banyak relasi dan akses yang luas serta gemar menolong sesama tanpa pamrih. Dia adalah Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.
Joko langsung mengontak Dr Aqua. Mengabarkan tentang Cucun yang meninggal. Kemudian minta tolong agar Cucun dapat dimakamkan di TPU Keputih Surabaya.
Mendengar kabar itu Dr Aqua kaget sekali. Apalagi mantan wartawan di banyak media besar itu selama ini berteman baik sama Cucun. Bahkan awal 2019 lalu Dr Aqua melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran Cucun di Hotel Pesonna Surabaya.
“Aturannya aneh ya Pak Joko. Bagaimana kalau keluarganya tidak punya uang untuk sewa mobil ambulance. Lantas jenazahnya mau dimakamkan di mana? Mohon waktu untuk saya cari akses membantu agar Pak Cucun bisa dimakamkan di TPU Keputih Surabaya,” ujar Dr Aqua.
Feny Bantu Dimakamkan di Surabaya
Selesai komunikasi sama Joko, Dr Aqua berpikir sejenak orang yang tepat dihubungi untuk mencarikan jalan keluar terbaik buat pemakaman jenazah Cucun. Kemudian bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu teringat sama teman akrabnya yang mantan Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Kota Surabaya periode 2011-2016 Firdaus Hasan Basri.
Laki-laki asal Bukittinggi, Sumatera Barat, itu juga dekat dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Bahkan selama ini Firdaus sering dimintai masukan oleh dua pejabat tersebut.
Aqua langsung telepon Firdaus. Menceritakan kronologisnya dan minta bantuan pengusaha sukses itu untuk membantu agar jenazah Cucun dapat dimakamkan di Surabaya.
“Saya bantu Pak Aqua. Setelah mendapatkan kiriman data Pak Cucun dari bapak, segera saya kontak Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Ibu Feny (panggilan akrab drg. Febria Rachmanita-red) agar membantu sampai tuntas,” kata Firdaus.
Seusai mereka bicara Dr Aqua langsung mengirimkan data Cucun dan nomor telepon genggam Joko yang mewakili keluarga.
Beberapa menit kemudian Firdaus kirim WA ke Dr Aqua. “Sudah Oke Pak Aqua.
Langsung diurus Kadis Kesehatan Kota Surabaya Bu Feny. Pak Joko dan Bu Feny sudah berkoordinasi. Insya Allah malam ini juga dimakamkan di TPU Keputih.”
Setelah itu Joko kontak Dr Aqua. Melaporkan hal yang sama. Sambil terus menginfokan perkembangannya termasuk mengirimkan video perjalanan mobil ambulance yang membawa Cucun dari Rumah Sakit Primasatya Husada Citra ke TPU Keputih dan foto seusai pemakaman.
Kemudian Dr Aqua mengucapkan terima kasih kepada Firdaus untuk semua bantuannya yang sangat berharga. “Luar biasa Pak Aqua. Selalu bisa memberi bantuan bagi orang banyak yang membutuhkannya. Salam Sehat Selalu Pak Aqua,” tutur Firdaus.
Setelah semuanya tuntas, Joko kirim WA kepada Dr Aqua. “Saya atas nama manajemen PT Pesonna Indonesia Jaya (PIJ) anak perusahaan PT Pegadaian (Persero ) dan seluruh GM Pesonna seluruh Indonesia menghaturkan banyak terima kasih atas bantuan Bapak Aqua, Bapak Firdaus, dan Ibu Feny sehingga proses pemakaman Pak Cucun di TPU Keputih Surabaya lancar sekali. Mohon maaf apabila ada salah dari almarhum Pak Cucun selama kenal Bapak Aqua. Barakallah.”
Selama Cucun sakit karyawan Hotel Pesonna Surabaya yang mengurusinya selain Omey adalah Diah Ikawati, Roy Suroso, Elly, Faradilah, dan pengemudi.